Komunitas Garda Pangan dibentuk tujuh tahun lalu oleh pasangan suami istri pengusaha katering di Surabaya, yang gelisah karena banyak makanan sisa layak konsumsi yang terbuang begitu saja. Mereka adalah Dedhy Bharoto dan Indah Audivtia.
Makanan berlebih itu terpaksa dibuang setelah acara seperti pernikahan maupun prasmanan hotel. Padahal, makanan berlebih itu masih layak dikonsumsi. Bahkan tak jarang, bahan-bahan makanan yang belum diolah juga terbuang sia-sia.
Kondisi ini membuat Dedhy dan istrinya menciptakan wadah yang bisa menampung makanan sisa layak konsumsi. Sehingga lahirlah bank pangan yang bertujuan agar tidak ada makanan berlebih yang berakhir di tempat sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 2017, awalnya diinisiasi Mas Dedhy dan istri (Indah Audivtia), dari usaha kateringnya ini banyak makanan berlebih, dan memilih opsi membuang makanan usai event itu kan terus menerus. Lalu, timbul keresahan karena makanan dan kuenya ini masih sangat layak untuk dimakan," kata Relawan Inti Garda Pangan Titis Jiyan Fitrianti Firmansyah kepada detikJatim.
Awalnya, Dedhy dan istrinya dibantu Eva Bachtiar serta para relawan untuk mendistribusikan makanan layak makan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya. Garda Pangan bekerja sama dengan mitra-mitra dari restoran, hotel, bakery, kafe, rumah makan, katering, dan industri makanan lainnya.
Tim jemput bola mengambil makanan yang tidak terjual dari mitra untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Tidak sembarangan, Garda Pangan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat untuk menjamin keamanan makanan dan memastikan makanan ditangani secara higienis.
Komunitas yang berdiri sejak 2017 ini juga melakukan food drive atau pengumpulan donasi surplus makanan, seperti mengumpulkan kue berlebih usai hari raya. Food drive dilakukan dengan menitipkan kotak-kotak donasi di beberapa drop point di Surabaya, hingga penjemputan donasi yang dilakukan para relawan.
Seringkali, relawan juga menjemput makanan berlebih dari pesta atau acara lainnya, untuk kemudian langsung didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan. Bahkan, ada konsumen Dedhy yang secara sukarela menyumbang makanan sisa yang masih layak konsumsi untuk warga yang membutuhkan.
Food Bank Garda Pangan sendiri memiliki relawan inti dan relawan harian yang bekerja menyalurkan makanan-makanan tersebut. Sejak berdiri hingga saat ini, gerakan Food Bank Garda Pangan telah memiliki puluhan relawan inti dan harian dari Sidoarjo dan Surabaya Raya.
Siapapun yang tertarik menjadi bagian Food Bank Garda Pangan bisa langsung mendaftar sebagai relawan harian di situs Garda Pangan. Pendaftarannya dibuka setiap hari, dan tugasnya membantu membagikan makanan saat hari H.
Sementara relawan inti mengurus semua yang ada di Garda Pangan, mulai dari SOP, administrasi, hingga teknis. Relawan inti disebut juga coordinator. Jadi, untuk menjadi relawan inti setidaknya harus ikut menjadi relawan harian sebanyak 10 kali.
"Intinya, untuk relawan harian siapapun boleh ikut sekalipun anak-anak dan dengan pendampingan ortu, tapi kalau relawan inti itu minim 10 kali join di Garda Pangan dan paham flow-nya, lalu kami tawarkan untuk ikut inti," terang Titis.
Kini, seiring berjalannya waktu, Garda Pangan semakin dikenal banyak orang. Berbagai kampanye digalakkan lewat media sosial maupun CFD untuk menyadarkan masyarakat agar mengurangi sampah makanan. Garda Pangan juga mengedukasi anak-anak untuk menciptakan generasi yang sadar dan peduli masalah ini.
Garda Pangan yang berperan aktif mengurangi sampah makanan yang berdampak pada lingkungan patut menjadi teladan. Dalam waktu dekat, detikJatim akan menggelar ajang penghargaan detikJatim Awards 2024. Acara ini menjadi ajang apresiasi terhadap insan, komunitas, instansi pemerintah, serta perusahaan yang memiliki peran nyata yang dirasakan masyarakat.
Acara ini didukung oleh: Exxon Mobil Cepu Ltd., PEPC JTB, PEPC ADK, PHE TEJ, PHE Randugunting, PEP Cepu Field, PEP Sukowati Field, PEP Poleng Field Saka Indonesia Pangkah Ltd., Petronas Carigali Ketapang II Ltd., MedcoEnergi Sampang Pty. Ltd., MedcoEnergi Madura Offshore Pty. Ltd., Kangean Energy Indonesia, Husky-CNOOC Madura Ltd.
(irb/iwd)