Asa Garda Pangan agar Tak Ada Makanan Sisa yang Terbuang Sia-sia

Kabar Komunitas

Asa Garda Pangan agar Tak Ada Makanan Sisa yang Terbuang Sia-sia

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 06 Des 2023 20:41 WIB
Kegitan Garda Pangan
Aktivitas Garda Pangan bagikan makanan sisa acara yang masih layak konsumsi. (Foto: Dok. pribadi Garda PanganK
Surabaya -

Setiap gerakan bermula dari kegelisahan. Terbentuknya Garda Pangan bermula dari kegelisahan pengusaha katering yang kerap membuang makanan layak konsumsi.

Tidak sedikit sisa makanan berlebih yang terpaksa dibuang setiap kali tuntas perhelatan acara seperti pernikahan, ulang tahun, hingga makanan prasmanan yang disediakan hotel.

Padahal, makanan berlebih itu sebenarnya masih layak untuk dimakan. Tidak jarang pula yang terbuang adalah bahan-bahan makanan yang belum diolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal inilah yang kemudian membuat pasangan suami istri pengusaha katering di Surabaya, Dedhy Bharoto dan Indah Audivtia, resah. Mereka terus dihantui kegelisahan.

Jawaban Atas Kegelisahan

Kegelisahan itu mendorong keduanya menginisiasi gerakan berbasis komunitas bernama Garda Pangan. Tujuannya supaya tak ada makanan berlebih yang terbuang sia-sia.

ADVERTISEMENT

Relawan Inti Garda Pangan Titis Jiyan Fitrianti Firmansyah mengisahkan bahwa gerakan itu berdiri sejak 2017 berangkat dari pengalaman pribadi Dedhy Bharoto sang pengusaha katering.

"Sejak 2017, awalnya diinisiasi Mas Dedhy dan istri (Indah Audivtia), dari usaha kateringnya ini banyak makanan berlebih dan memilih opsi membuang makanan usai event itu kan terus menerus. Lalu, timbul keresahan karena makanan dan kuenya ini masih sangat layak untuk dimakan," kata Titis kepada detikJatim, Rabu (29/11/2023).

Indah, sang istri yang mencermati proses membuang makanan itu secara terus-menerus dan menilai hal itu menyesakkan serta mengganggu. Dia mendorong suaminya untuk bertindak.

"Akhirnya mereka dibantu rekannya dan para relawan mendistribusikan makanan layak makan kepada mereka yang memang membutuhkan," imbuhnya.

Banyak Relawan yang Membantu

Bersama Eva Bachtiar, seorang wanita yang juga mempunyai semangat yang sama dalam menyelesaikan isu pembuangan makanan, Dedhy dan Indah sepakat 'menggaungkan' gerakan food bank Garda Pangan.

Selama 6 tahun berdiri sudah ada 70 anggota relawan inti di Sidoarjo dan Surabaya dan dibantu relawan harian dari Surabaya Raya.

"Sekarang total ada 70 anggota yang sudah bergabung di Surabaya dan Sidoarjo, karena ada 2 sistem, ada relawan inti dan relawan harian," ujarnya.

Dalam penerapannya, kata Titis, ada slot yang selalu dibuka untuk relawan harian melalui situs web Garda Pangan.

"Selama kuotanya ada, bisa join dan teknisnya hanya untuk membantu pelaksanaan saat hari H dengan kerja sama dan bagikan makanan, kalau relawan inti itu yang mengurusi semua yang ada di Garda Pangan, mulai SOP, administrasi, sampai teknis ya bisa disebut koordinator juga," paparnya.

"Intinya, untuk relawan harian siapapun boleh ikut sekalipun anak-anak dan dengan pendampingan ortu, tapi kalau relawan inti itu minim 10 kali join di Garda Pangan dan paham flow-nya, lalu kami tawarkan untuk ikut inti," lanjutnya.

Wagub Jatim pun Terlibat Aktif

Sejak awal berdiri, Titis memastikan tidak ada kendala yang berarti. Namun, ketika musim hujan, sesekali pendistribusian makanan mengalami keterlambatan hingga mengubah lokasi.

"Mungkin saat musim hujan aja ya, mungkin keterlambatan distribusi karena angin kencang dan hujan lebat, apalagi di kampung-kampung kan kami juga gelar semacam dapur umum begitu, jadi lebih banyak yang dipersiapkan, seperti jas hujan, payung, dan lain sebagainya, terkadang juga ganti plan dengan ganti lokasi ke yang terdekat," tuturnya.

Lambat laun, nama Garda Pangan makin melejit. Tak sedikit konsumen Dedhy yang ingin menyumbang makanan sisa yang masih layak konsumsi untuk warga yang membutuhkan.

Bahkan, orang nomor 2 di Jatim pun ikut serta dan aktif mendistribusikan makanan hingga kue yang masih layak konsumsi tersebut.

"Alhamdulillah, dari awal diterima dengan baik, untuk stakeholder atau pemerintah memang gak terlibat langsung. Tapi, sejauh ini yang paling dominan ikut bergabung ya Pak Emil Dardak. Ini tahun ketiga setiap beliau ulang tahun banyak kue-kue sisa yang layak untuk disalurkan," tutupnya.

Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads