Waspadai Lubang Misterius di Wilayah Batu Gamping: Ini Ciri-Cirinya

Waspadai Lubang Misterius di Wilayah Batu Gamping: Ini Ciri-Cirinya

Angely Rahma - detikJatim
Senin, 11 Nov 2024 19:48 WIB
Tim Badan Geologi Cek Lokasi Lubang Misterius di Sungai Kaliasat Blitar
Tim Geologi teliti Fenomena Batu Gamping Foto: Fima Purwanti
Surabaya -

Baru-baru ini, masyarakat Jawa Timur dihebohkan dengan fenomena lubang misterius yang menyedot habis air dari Sungai Kaliasat di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Berdasarkan peninjauan dari Tim Badan Geologi Kementerian ESDM Bandung, lubang misterius ini disebabkan oleh fenomena alam yang sering terjadi di kawasan batu gamping.

"Secara geologi, ini adalah proses alami yang biasa terjadi di daerah yang didominasi oleh batu gamping. Lubang alami ini sering disebut sebagai sinkhole," ungkap Abdullah Husna, anggota Tim Badan Geologi Kementerian ESDM Bandung.

Meski merupakan fenomena umum di daerah batu gamping, ini adalah pertama kalinya kejadian serupa terjadi di wilayah Jawa Timur. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan wilayah batu gamping? Apakah daerah ini berbahaya dan rawan longsor? Berikut adalah beberapa ciri-ciri wilayah batu gamping yang penting untuk diketahui agar masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Batu Gamping?

Menurut Jurnal INTAN Penelitian Tambang, batu gamping atau limestone adalah jenis batuan sedimen yang sebagian besar terdiri dari mineral kalsium karbonat (CaCO₃). Batu ini terbentuk dari pengendapan sisa-sisa organisme laut seperti kerang dan foraminifera di lingkungan laut dangkal. Proses pembentukan batu gamping melalui beberapa tahap, mulai dari pengendapan material organik hingga proses diagenesis yang mengubah struktur dan komposisi batuan.

Batu gamping banyak ditemukan di daerah beriklim tropis atau subtropis, di mana curah hujan tinggi dapat menyebabkan pelarutan batuan ini, menciptakan formasi geologi unik seperti karst, yang mencakup gua, dolina, dan sinkhole. Hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam laman Geologinesia, yang menyebut bahwa batu gamping memiliki peran penting dalam ekosistem dan geologi wilayah tertentu.

ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Wilayah Batu Gamping

Berdasarkan beberapa sumber, wilayah yang didominasi oleh batu gamping memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Topografi Beragam

Menurut Jurnal Unipa, wilayah batu gamping biasanya memiliki bentuk perbukitan atau pegunungan dengan lereng yang bervariasi. Pembentukan karst akibat pelarutan batu gamping menciptakan gua-gua, dolina, dan sinkhole, yang menjadi ciri khas daerah ini.

2. Warna dan Tekstur

Batu gamping umumnya berwarna putih hingga abu-abu, dengan tekstur yang bervariasi antara berpori hingga berongga. Variasi warna batuan ini bergantung pada pengotor yang terkandung di dalamnya.

3. Kandungan Fosil

Banyak batu gamping mengandung fosil organisme laut, menunjukkan bahwa batuan ini terbentuk di lingkungan akuatik. Batu gamping dapat terbentuk secara organik, mekanik, atau kimiawi, namun sebagian besar batu gamping di alam terbentuk secara organik dari pengendapan cangkang hewan laut yang telah mati.

4. Reaktivitas Terhadap Asam

Batu gamping bersifat reaktif terhadap asam, sehingga mudah larut dalam air hujan yang sedikit asam. Proses ini berkontribusi pada pembentukan fitur karst seperti gua dan sinkhole.

Dampak Wilayah Batu Gamping

Wilayah batu gamping biasanya digunakan untuk aktivitas pertambangan, hal tersebut dapat mengalami berbagai dampak, antara lain:

1. Erosi Tanah

Penambangan batu gamping dapat meningkatkan risiko erosi tanah karena merusak struktur tanah dan vegetasi setempat. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan menyebut bahwa penambangan menyebabkan hilangnya vegetasi dan perubahan morfologi tanah, yang berpotensi memicu erosi.

2. Penurunan Kualitas Air Tanah

Aktivitas penambangan juga dapat mengurangi pasokan air tanah bagi masyarakat setempat. Studi kasus di Citeureup, Bogor, menunjukkan bahwa penambangan menghambat aliran air ke dalam tanah akibat hilangnya porositas batuan.

3. Kerusakan Habitat

Penambangan batu gamping dapat merusak habitat alami bagi flora dan fauna setempat, mengurangi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

Manfaat Wilayah Batu Gamping

Meski memiliki dampak negatif, wilayah dengan batu gamping juga menawarkan sejumlah manfaat, antara lain:

1. Sumber Bahan Baku

Batu gamping merupakan bahan baku penting dalam industri konstruksi, terutama untuk pembuatan semen dan agregat, menjadikannya komoditas vital bagi pembangunan infrastruktur.

2. Pertanian

Kalsium karbonat dalam batu gamping digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan dolomit atau kapur pertanian membantu meningkatkan pH tanah dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

3. Pariwisata

Lanskap karst yang terbentuk di daerah batu gamping menawarkan potensi besar sebagai daya tarik wisata. Gua-gua dan formasi geologi yang unik sering kali menjadi tujuan wisata yang menarik dan dapat meningkatkan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.

Dengan memahami ciri-ciri dan dampak dari wilayah batu gamping, masyarakat dapat lebih waspada terhadap fenomena seperti lubang misterius atau sinkhole yang mungkin terjadi di daerah mereka. Peningkatan kewaspadaan ini penting untuk menjaga keselamatan serta keberlanjutan lingkungan di wilayah yang rawan mengalami fenomena geologi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(ihc/iwd)


Hide Ads