Teka-teki lubang misterius di Sungai Kaliasat, Kabupaten Blitar akhirnya terkuak. Tim Badan Geologi Kementerian ESDM Bandung menyatakan lubang misterius ini merupakan proses alami yang terjadi di daerah yang didominasi batu gamping. Begini imbauan petugas.
Lubang ini ditemukan di Sungai Kaliasat Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Blitar. Ternyata, lubang itu tidak tiba-tiba saja terjadi. Melainkan, merupakan proses alami yang sudah biasa terjadi di wilayah batu gamping.
Tim Badan Geologi Kementerian ESDM Bandung Abdullah Husna menjelaskan, secara geologi fenomena ini adalah proses alami. Lubang natural itu biasa terjadi, dan biasa disebut sinkhole.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut membuat warga diimbau tidak mendekati sekitar lubang. "Jadi tindakan sementara untuk dijauhkan dulu dari warga, karena kondisi tanah atas rawan melebar," kata Husna kepada detikJatim di lokasi, Jumat (8/11/2024).
Husna memaparkan, sinkhole adalah sebuah lubang yang terbentuk akibat pelarutan batu gamping oleh air. Ia menjelaskan, lubang misterius itu tidak tiba-tiba terbentuk, namun merupakan proses alami yang terjadi di wilayah batu gamping.
"Sinkhole umum terjadi di daerah gampingan, batu kapur, seperti di Gunung Kidul dan sebagainya. Pasti sering lihat lubang seperti ini, kebetulan ini sedimen tertutup, jadi tidak ketahuan. Mungkin karena erosi lubangnya mulai terbuka, dan ini fenomena umum terjadi," terangnya.
Lubang misterius tersebut, kata Husna, diperkirakan berukuran sekitar 1-1,5 meter. Sedangkan, kedalamannya belum diketahui. Kondisi permukaan lubang tersebut dapat melebar sewaktu-waktu, mengikuti ukuran lubang di dalamnya.
"Apabila kita lihat di dalamnya ukurannya membesar. Nah lubang yang membesar ini yang ukuran aslinya. Yang atas belum sepenuhnya terbuka, jadi masih rawan dimungkinkan akan lebih lebar lagi," terangnya.
Menurut Husna, kondisi permukaan tanah di sekitar lubang cukup rawan (ambrol). Pasalnya, lubang tersebut bisa jadi terbuka kapan saja mengikuti ukuran lubang di dalamnya.
"Yang atas belum sepenuhnya terbuka, jadi masih rawan dimungkinkan akan lebih lebar lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dawuhan Ahmad Muhibbudin mengaku pihaknya bersama TNI/Polri sudah memasang garis polisi dan banner berupa imbauan di lokasi lubang misterius. Warga sekitar diimbau tidak mendekati lubang tersebut.
"Kami perangkat Desa Dawuhan dan TNI/Polri sudah memasang garis polisi. Ini sebagai warning bagi masyarakat untuk tidak mendekati lubang itu karena beresiko atau berbahaya," ungkapnya.
(ihc/hil)