Sosok Cak Imin, Jabat Menko Pemberdayaan Masyarakat Era Prabowo

Sosok Cak Imin, Jabat Menko Pemberdayaan Masyarakat Era Prabowo

Angely Rahma - detikJatim
Senin, 21 Okt 2024 16:05 WIB
Menko PMK Periode 2019-2024 Muhadjir Effendy bersamaan dengan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Menko PMK, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Cak Imin Jadi Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Foto: Rifkianto Nugroho
Surabaya -

Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, merupakan seorang politisi berpengaruh di Indonesia. Ia ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PBMD).

Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang kaya dalam dunia politik, Cak Imin telah menjabat berbagai posisi kunci, termasuk sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

Penunjukannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam kabinet Prabowo menunjukkan komitmennya yang berkelanjutan terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Muhaimin Iskandar

Cak Imin lahir pada 24 September 1966 di Jombang, Jawa Timur. Ayahnya, Muhammad Iskandar adalah dzurriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur. Muhaimin Iskandar adalah keturunan KH Bisri Syansyuri, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Riwayat pendidikan Cak Imin dimulai dari Manbaul Ma'arif Denanyar Jombang pada tahun 1976-1982. Setelah menyelesaikan SMA di Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta pada tahun 1985, ia melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), dan lulus pada tahun 1991.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, Cak Imin kembali melanjutkan pendidikannya di bidang manajemen komunikasi di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1998, dan lulus tahun 2001. Ia pun mendapatkan Doktor Honoris Causa Ilmu Politik dari Universitas Airlangga (Unair) pada Oktober 2017.

Gelar kehormatan ini sebagai penghargaan atas kontribusi luar biasa dalam bidang sosiologi politik, meskipun dia bukan alumni universitas tersebut. Gelar-gelar yang dimilikinya, seperti Dr. (HC) Drs. H.A. Muhaimin Iskandar, MSi., menunjukkan dedikasinya terhadap akademis dan profesionalisme yang tinggi.

Aktivitas Organisasi

Cak Imin sudah aktif di berbagai organisasi sejak duduk di bangku kuliah. Saat kuliah di UGM, ia aktif dalam Korps Mahasiswa FISIPOL PMII UGM pada tahun 1988, dan menjadi Ketua Umum PMII UGM tahun 1990-1991.

Selanjutnya, ia berkesempatan menjadi Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada tahun 1990. Kemudian Cak Imin dipercaya sebagai Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta periode 1991-1997, serta Ketua Umum Pengurus Besar PMII periode 1994-1997.

Di dunia politik, Cak Imin pernah menjadi Sekretaris Jendral DPP PKB pada tahun 1992-2002, dan menjabat lagi pada tahun 2004-2005. Ia juga menjabat Ketua Dewan Tanfidziah pada 2002-2007, hingga puncaknya menjadi Ketua Umum DPP PKB pada tahun 2005-2010 dan 2014-2019.

Karier Politik

Karier politik Cak Imin semakin berkembang saat ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama tokoh-tokoh NU seperti Abdurrahman Wahid pada era reformasi 1998. Saat itu, PKB baru didirikan dan memerlukan sosok kuat untuk memimpin partai. Cak Imin ditunjuk sebagai Sekjen PKB dan berkontribusi besar dalam perkembangan partai.

Pada Pemilu 1999, Cak Imin terpilih menjadi Ketua FPKB DPR RI. Di usia 33 tahun, ia menduduki kursi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004, yang menjadikannya salah satu pimpinan termuda di DPR saat itu.

Setelah itu, karier politisnya terus meningkat, termasuk menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di tengah karier panjangnya, Cak Imin tidak pernah melepaskan posisinya sebagai Ketua Umum PKB, yang dijabatnya sejak tahun 2014-2019.

Keberhasilannya memimpin PKB terlihat dari peningkatan signifikan jumlah suara partai tersebut dalam setiap Pemilu. Cak Imin juga pernah menjabat Wakil Ketua MPR RI periode 2018-2019, dan Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.

Kini, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keyakinannya kepada Cak Imin dengan menominasikannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Karier lain Cak Imin dalam bidang non politik, di antaranya sebagai Kepala Divisi Penelitian LPU Jakarta (1992-1994).

Juga menjadi Staf Pengajar Pesantren Denanyar Jombang (1980-1983), Sekretaris Yayasan Semesta Ciganjur, Helen Keller Internasional Jakarta tahun 1998, LKSI (Lembaga kajian Islam & Sosial) Yogyakarta tahun1989, serta Ketua Lembaga Peneliti & Pengembangan tabloid Detik pada tahun 1994.

Harta Kekayaan

Berdasarkan informasi dari laman eljkpn.kpk.co.id, jumlah total harta kekayaan Cak Imin sebesar Rp 25.975.043.212. Laporan LHKPN tersebut untuk periode 2023, dengan rincian harta kekayaan sebagai berikut.

  1. Tanah dan Bangunan Rp 24.700.000.000
    • Tanah seluas 386 m² di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 3.100.000.000 (hasil sendiri).
    • Tanah dan bangunan seluas 723 m²/400 m² di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 5.800.000.000 (hasil sendiri).
    • Tanah dan bangunan seluas 1.070 m²/500 m² di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 9.000.000.000 (hasil sendiri).
    • Tanah dan bangunan seluas 300 m²/200 m² di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 2.500.000.000 (hasil sendiri).
    • Tanah seluas 595 m² di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 4.300.000.000 (hasil sendiri).
  2. Alat Transportasi dan Mesin Rp 259.000.000
    • Sepeda motor Piaggio tahun 2007 dengan nilai Rp 9.000.000 (hasil sendiri).
    • Mobil Toyota Alphard tahun 2009 dengan nilai Rp 250.000.000 (warisan).
  3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 171.500.000
  4. Kas dan Setara Kas: Rp 844.543.212

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads