Profil Deretan Wakil Presiden RI, 3 Tokoh dari Jawa Timur

Profil Deretan Wakil Presiden RI, 3 Tokoh dari Jawa Timur

Angely Rahma - detikJatim
Senin, 21 Okt 2024 15:20 WIB
Pengumuman kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (20/10/2024) malam.
Pelantikan kabinet Prabowo-Gibran. Foto: Grandyos Zafna
Surabaya -

Indonesia baru saja melewati sebuah moment penting pelantikan pimpinan negara. Sebagai bangsa yang kaya akan sejarah dan keberagaman, Indonesia telah melahirkan sejumlah pemimpin yang berperan penting dalam perjalanan bangsa.

Selain presiden, para wakil presiden juga merupakan individu yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan arah pembangunan negara. Selain mengenang sejarah, mengenal sosok mereka merupakan bentuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Wakil Presiden Indonesia

Berbagai pembelajaran dan semangat juang juga dapat diteladani dari sosok pemimpin bangsa tersebut. Berikut adalah rangkuman perjalanan dan kontribusi para wakul presiden Indonesia dari masa ke masa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mohammad Hatta (1945-1956)

Dikenal dengan nama Bung Hatta, proklamator kemerdekaan Indonesia ini lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sebagai wakil presiden pertama, Hatta berkomitmen terhadap demokrasi dan kesejahteraan sosial, serta berperan penting dalam merumuskan Pancasila dan UUD 1945. Kontribusinya dalam menegakkan fondasi negara sangat terasa.

Hatta tercatat sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia aktif dalam berbagai organisasi sosio-politik, termasuk Perhimpunan Indonesia (PI), yang merupakan grup grass progresif dan nasionalis yang diasaskan oleh mahasiswa Indonesia di luar negeri. Selama di Belanda, Hatta menempuh pendidikan di Handels Hogeschool Rotterdam dan bergabung dengan PI, yang kemudian berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pada Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno secara resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Esok harinya, ia dipilih sebagai wapres RI pertama mendampingi Presiden Soekarno. Selama masa jabatannya, Hatta berperan penting dalam mempertahankan naskah Linggarjati di Sidang Pleno KNIP di Malang pada Februari-Maret 1947, yang akhirnya Persetujuan Linggajati diterima oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Ia mengundurkan diri pada tahun 1956 setelah 11 tahun memegang jabatan wapres.

2. Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1973-1978)

Lahir pada 12 April 1912 di Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX membawa pengalaman kepemimpinan kerajaan yang kaya. Sebagai wapres kedua, ia berperan dalam memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta mendiplomasikan pendekatan yang mengedepankan pembangunan nasional dan stabilitas politik.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah sultan Kesultanan Yogyakarta yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 1973-78. Ia dikenal karena pendekatan diplomatisnya dalam memajukan pembangunan nasional dan menjaga stabilitas politik. Selama masa jabatannya, Sultan berupaya mempererat ikatan antarwilayah dan meningkatkan status internasional Indonesia melalui diplomatis yang efektif.

3. Adam Malik (1978-1983)

Lahir pada 22 Juli 1917 di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Adam Malik dikenal sebagai seorang diplomat ulung yang menjabat sebagai wapres ketiga. Ia berperan aktif dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan memperjuangkan hak-hak negara berkembang, serta pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Ketua Majelis Umum PBB.

Adam Malik adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah diplomatik Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Ketua Majelis Umum PBB, serta berperan penting dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Selama masa jabatannya sebagai wapres RI periode 1978-83, Malik terus memperjuangkan hak-hak negara berkembang dan meningkatkan kerjasama internasional.

4. Umar Wirahadikusuma (1983-1988)

Umar Wirahadikusuma lahir pada 10 Oktober 1924 di Situraja, Sumedang, dan dikenal sebagai wapres keempat dengan latar belakang militer. Sebagai mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, ia menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional selama masa pemerintahannya, memberikan kontribusi penting dalam menjaga keutuhan negara.

Wirahadikusuma adalah mantan Kepala Staf TNI AD yang menjabat sebagai wakil presiden RI periode 1983-1988. Ia berfokus pada stabilitas politik dan keamanan nasional, serta mendukung reformasi pemerintahan yang lebih baik. Selama masa jabatannya, Wirahadikusuma berperan penting dalam menjaga keutuhan negara dan mempertahankan stabilitas politik domestik.

5. Letjen Sudharmono (1988-1993)

Sudharmono lahir pada 12 Maret 1927 di Cerme, Gresik. Sebagai wapres kelima, ia memiliki pengalaman militer yang luas dan sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara. Kemampuannya dalam memfasilitasi komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat membantu dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama di berbagai sektor.

Sudharmono adalah mantan Kepala Staf TNI AD yang menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 1988-1993. Ia memiliki pengalaman militer yang luas dan sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara. Selama masa jabatannya, Sudharmono berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta meningkatkan hubungan dan kerjasama di berbagai sector.

6. Try Sutrisno (1993-1998)

Lahir pada 15 November 1935 di Surabaya, Try Sutrisno adalah wapres keenam yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima ABRI. Ia berfokus pada stabilitas politik dan keamanan selama masa jabatannya, serta mendukung reformasi pemerintahan yang lebih baik.

Try Sutrisno adalah mantan Panglima ABRI yang menjabat sebagai wapres RI periode 1993-1998. Ia berfokus pada stabilitas politik dan keamanan nasional, serta mendukung reformasi pemerintahan yang lebih baik. Selama masa jabatannya, Sutrisno berperan penting dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.

7. Bacharuddin Jusuf Habibie (1998)

B J Habibie lahir pada 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sebagai wapres ketujuh, ia menjabat di masa transisi politik setelah lengsernya Soeharto. Meskipun masa jabatannya singkat, Habibie dikenal karena kebijakan-kebijakan reformasi yang signifikan, terutama dalam teknologi dan pendidikan.

Habibie adalah mantan Menteri Riset Teknologi dan Penerapan Ilmu Pengetahuan, yang menjabat sebagai wapres RI periode singkat pada tahun 1998. Ia dikenal karena kebijakan-kebijakan reformasi yang signifikan, terutama dalam teknologi dan pendidikan. Selama masa jabatannya, Habibie berupaya mempercepat transformasi teknologis dan meningkatkan standar pendidikan nasional.

8. Megawati Sukarnoputri (1999-2001)

Putri dari presiden pertama Indonesia, Soekarno, Megawati lahir pada 23 Januari 1947 di Yogyakarta. Sebagai wakil presiden kedelapan, ia berupaya memperkuat posisi perempuan dalam politik dan berkontribusi dalam proses demokratisasi, memperjuangkan hak-hak perempuan dan masyarakat.

Megawati Sukarnoputri adalah putri dari presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ia menjabat sebagai wapres RI periode 1999-2001, dan berupaya memperkuat posisi perempuan dalam politik serta berkontribusi dalam proses demokratisasi. Selama masa jabatannya, Megawati memperjuangkan hak-hak perempuan dan masyarakat, serta meningkatkan partisipasi politik perempuan.

9. Hamzah Haz (2001-2004)

Lahir pada 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat, Hamzah Haz dikenal sebagai politisi senior yang aktif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Selama masa jabatannya sebagai wapres kesembilan, ia memperkenalkan berbagai program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Hamzah Haz adalah politisi senior yang menjabat sebagai wapres RI periode 2001-2004. Ia dikenal karena memperkenalkan berbagai program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selama masa jabatannya, Haz berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program sosial yang berorientasi pada kebutuhan rakyat.

10. Muhammad Jusuf Kalla (2004-2009; 2014-2019)

Dengan lahir pada 15 Mei 1942 di Watampone, Sulawesi Selatan, Jusuf Kalla menjabat sebagai wapres kesepuluh dan kedua belas. Ia terlibat dalam berbagai inisiatif pembangunan infrastruktur serta program-program sosial, berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Kalla adalah politisi senior yang menjabat sebagai wapres RI periode 2004-2009 dan 2014-2019. Ia terlibat dalam berbagai inisiatif pembangunan infrastruktur serta program-program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Selama masa jabatannya, Kalla berupaya meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik untuk mempermudah kegiatan ekonomi dan sosial rakyat.

11. Boediono (2009-2014)

Lahir pada 25 Februari 1943 di Blitar, Jawa Timur, Boediono memiliki latar belakang ekonomi yang kuat. Sebagai wapres ke-11, ia berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional dan mendukung kebijakan pembangunan yang berkelanjutan selama masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Boediono adalah ekonom senior yang menjabat sebagai wapres RI periode 2009-14. Ia memiliki latar belakang ekonomi yang kuat dan berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Selama masa jabatannya, Boediono mendukung kebijakan pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat.

12. Ma'ruf Amin (2019-2024)

Lahir pada 11 Maret 1943 di Tangerang, Banten, Ma'ruf Amin adalah seorang ulama terkemuka yang kini menjabat sebagai wapres ke-13. Ia aktif dalam berbagai program sosial dan kebijakan pembangunan, berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang inklusif dan berkeadilan.

Ma'ruf Amin adalah ulama terkemuka yang menjabat sebagai wapres RI periode 2019-sekarang. Ia aktif dalam berbagai program sosial dan kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selama masa jabatannya, Amin berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang inklusif dan berkeadilan.

13. Gibran Rakabuming Raka (2024-2029)

Gibran lahir pada 23 September 1981 di Surakarta, Jawa Tengah. Sebagai wapres ke-14 dan termuda sepanjang sejarah Indonesia, Gibran Rakabuming Raka dikenal sebagai politisi muda karena inovasi dan kebijakan pro-rakyat yang diterapkan selama masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota Surakarta.

Selama masa jabatannya, Gibran diharapkan dapat melanjutkan pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia dengan fokus pada inovasi dan kebermanfaatan bagi rakyat.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads