Rokok Ilegal Makin Marak Beredar di Kabupaten Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Sabtu, 28 Sep 2024 09:45 WIB
Ilustrasi rokok ilegal/Foto: ANTARA FOTO/AMPELSA
Malang -

Rokok ilegal semakin marak beredar di Malang Raya. Namun, jika dibandingkan dengan Kota Batu dan Kota Malang, peredaran rokok ilegal paling banyak di Kabupaten Malang.

Meski marak beredar, untuk mendapatkan rokok ilegal itu tidak mudah. Sebab, tidak semua toko menjual rokok ilegal secara terang-terangan karena khawatir diketahui petugas.

Siasat para penjual rokok ilegal yakni dengan berjualan melalui sistem online, menggunakan jasa kurir hingga melakukan transaksi secara cash on delivery (COD).

Sedangkan, untuk penjualan secara langsung di toko, pedagang lebih memilih menyembunyikan rokok-rokok ilegal tersebut. Mereka baru akan mengeluarkan barang jika ada pembeli yang bertanya.

Salah satu pedagang di wilayah Gondanglegi, Kabupaten Malang Roni (nama samaran) mengaku, memang menjual rokok ilegal. Bahkan dia juga menyediakan berbagai jenis merk.

"Ya biasanya kalau ada orang yang tanya gitu baru kita ambilin produknya," ujar Roni kepada detikJatim, Jumat (27/9/2024).

Hal serupa juga dilakukan Toni (nama samaran), pemilik toko rokok di kecamatan Gondanglegi Kulon, Kabupaten Malang.

"Ya kalau menawarkan jarang. Biasanya kalau ada yang cari baru saya tunjukkan, ada merk apa aja dan yang dibutuhkan yang mana," terangnya.

Toni menilai, harga yang ramah di kantong membuat masyarakat banyak beralih ke rokok ilegal. Dengan adanya pasar itu, membuat produsen rokok ilegal semakin berani.

"Harganya memang terjangkau banget, jika dibanding sama harga rokok legal ya jauh sekali," kata Toni.

Para pedagang pun tidak mengetahui secara pasti dari mana rokok-rokok ilegal tersebut. Dia hanya mengetahui sebagian rokok ilegal yang dibeli berasal dari luar daerah.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Rokok Malang (Gaperoma) Johny tidak menampik saat ini marak beredar rokok ilegal di berbagai daerah termasuk Malang Raya.

Ia menyampaikan, salah satu yang membuat rokok ilegal semakin marak beredar karena permintaan di pasar tinggi. Mengingat, harga rokok ilegal lebih murah dibanding rokok legal.

"Kalau rokok ilegal mau gak mau ganggu yang legal karena harganya beda. Harganya jauh banget antara legal dengan ilegal, hampir separuh. Dengan adanya itu mengakibatkan terpuruk sekali industrinya, terutamanya yang SKM (Sigaret kretek mesin)," kata Jhony.

Peredaran rokok ilegal yang semakin luas membuat para pengusaha rokok ilegal di Malang mengalami penurunan omzet. Rata-rata pengusaha rokok yang tergabung dalam Gaperoma omzet turun hingga 30%.

"Kita menghadapi situasi seperti ini juga tidak bisa apa-apa, susah. Kami hanya bisa berharap pemerintah turun tangan menangani persoalan ini, agar tidak merugikan bagi para pengusaha rokok ilegal," terang Jhony.

Ia juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan rokok ilegal itu banyak diproduksi di wilayah Kabupaten Malang. Hanya saja, dia tidak bisa memastikan karena belum menemukannya secara langsung.

"Iya dari teman-teman banyak (bilang produksi banyak di Kabupaten Malang), saya tahunya penjualannya yang banyak. Kalau rokok ilegal gak jelas pabriknya, tidak bisa dideteksi karena sistem jual-lepas jadi susah juga deteksinya," terang Jhony.



Simak Video "Berburu Oleh-Oleh di Kawasan Arab, Kota Malang"

(auh/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork