Round-Up

Ngerinya Laka Maut Elf Hantam Towing Angkut Ekskavator Tewaskan 4 Korban

Denza Perdana - detikJatim
Selasa, 24 Sep 2024 08:01 WIB
Elf muat 18 penumpang yang mengalami kecelakaan menabrak truk towing muat ekskavator. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Mobil Elf bernopol S 7605 TA memuat rombongan pekerja bangunan menghantam truk towing mengangkut alat berat ekskavator di Banyuwangi. Bodi besi Elf itu sampai robek dan penumpangnya terlempar keluar.

Elf itu diketahui memuat 18 orang termasuk sopir. Akibat kecelakaan yang sangat fatal tersebut ada 4 orang korban meninggal di lokasi kejadian sedangkan belasan lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Raya Banyuwangi-Situbondo, tepatnya di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi pada Senin (23/9) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Kengerian kecelakaan itu diabadikan warga dalam rekaman video.

"Ini kondisinya hancur, banyak yang meninggal di luar. Di dalam mobil ini ada. Mau ke Bali ini banter (kencang) tadi," keterangan warga sembari merekam kondisi kendaraan dan sejumlah korban kecelakaan itu melalui kamera ponsel.

Kanit Gakkum Polresta Banyuwangi Iptu Heru Slamet menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Mobil penumpang itu melaju dari Situbondo ke arah Banyuwangi di belakang truk towing muat ekskavator.

Setelah mobil itu menabrak towing, ekskavator yang dimuat truk itu sampai terpentat. Mobil elf itu rusak parah hingga dinding samping kanannya terkelupas dan sejumlah penumpangnya terlempar keluar.

Identitas korban kecelakaan mobil travel jenis elf bernopol S 7605 TA belum teridentifikasi. (Foto: Istimewa)

"Mobil ini mengangkut 18 orang, yang 4 meninggal dan 14 lainnya dibawa ke rumah sakit. Kondisinya masih dalam observasi," kata Heru.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi, kondisi mobil Elf yang memuat 18 penumpang itu tidak layak. Rem mobil itu diduga bermasalah hingga sopir kesulitan mengerem.

"Keterangan dari saksi, rem Elf itu sudah berbunyi atau aus. Kami masih melakukan penyelidikan nantinya kami juga akan mendatangkan Traffic Accident Analysis," ujar Kasat Lantas Polresta Banyuwangi Kompol Amar Hadi Susilo.

Bukan cuma itu saja, berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi dari sejumlah saksi lainnya ada dugaan bahwa sopir Elf itu dalam keadaan mengantuk sehingga kurang hati-hati saat mengemudi.

Salah satu saksi menyebutkan sekitar pukul 3 dini hari Elf itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Situbondo dan mendadak oleng ke kanan hingga menghantam kendaraan towing yang mengangkut ekskavator.

"Karena kejadiannya pagi sehingga dugaannya sopir Elf mengantuk. Tapi itu belum dapat kami pastikan sebab kami masih menghimpun data di lapangan," katanya.

Antarkan kuli yang hendak bekerja di Bali. Baca halaman selanjutnya.

Empat orang korban meninggal di lokasi kejadian dalam kecelakaan maut Elf menghantam truk towing mengangkut ekskavator belum teridentifikasi. Identitas mereka belum diketahui karena identitas mereka tercecer dan saksi kunci termasuk korban meninggal.

Kasat Lantas Polresta Banyuwangi Kompol Amar Hadi Susilo menyebutkan bahwa saat identitas para korban meninggal belum bisa diketahui karena para penumpang di dalam Elf celaka itu ternyata tidak saling mengenal satu sama lain.

"Data identitasnya mohon waktu, sedang kami upayakan. Ini kan menumpang travel di mana tidak saling kenal satu dengan lainnya. Sopir masih kritis dan yang lainnya juga masih dalam perawatan," ujarnya, Senin (23/9/2024).

Berdasarkan keterangan salah satu penumpang kepada polisi, mereka mencarter mobil Elf travel itu untuk perjalanan dari Surabaya tujuan Bali. Para penumpang itu berasal dari sejumlah daerah di Jatim yang turut dalam mobil itu untuk bekerja sebagai tukang dan kuli di Bali.

"Keterangan saksi, mereka ini berangkat ke Bali untuk menjadi kuli, ada juga tukang. Jadi identitasnya harus dicari dan dicocokkan. Sementara yang bisa kami mintai keterangan terkait itu kondisinya masih labil," terangnya.

Salah satu penumpang selamat, Murdopo (64) warga Kecamatan Berbek, Nganjuk yang mengalami luka ringan mengatakan bahwa dirinya turut dalam mobil yang mengalami kecelakaan karena hendak berangkat ke Bali diajak tukang kenalannya bernama Triono yang menjadi salah satu korban tewas.

"Ke Bali sebagai kuli proyek, diajak Pak Triono tukang yang jadi salah satu korban tewas. Di Surabaya itu ketemu beberapa orang yang juga diajak Pak Triono," terang Murdopo.

"Rombongan saya yang meninggal ada dua. Selain Pak Triono, ada juga satu lagi warga Blora (Jawa Tengah). Saya juga baru kenal ini tadi," katanya.

Murdopo menjelaskan Triono adalah kepala tukang yang mengajaknya bersama para kuli lain untuk bekerja ke Bali. Rencananya, di Bali mereka akan bekerja untuk merenovasi bangunan.



Simak Video "Video: 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Surabaya, Sopir Diduga Mabuk"

(dpe/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork