Setyo Wahono Gandeng Nurul Azizah di Pilbup Bojonegoro

Peta perpolitikan Pilbup Bojonegoro tiba-tiba berubah sejak munculnya Setyo Wahono, adik kandung Mensesneg Pratikno. Ditambah lagi dengan Sekda Bojonegoro Nurul Azizah yang bakal mengurungkan niatnya maju melalui jalur independen.

Ya, Setyo Wahono bakal maju di Pilbup Bojonegoro dengan menggandeng Nurul Azizah sebagai bakal calon wakil bupati. Keduanya akan menjadi kandidat kuat yang akan melawan petahana, Anna Mu'awanah.

"Ya, dengan Bu Nurul, Alhamdulillah dipilihnya Bu Nurul. Ini hasil dari komunikasi dan kesepakatan dari beberapa partai pengusung," tutur Setyo Wahono kepada detikJatim, Kamis (20/7/2024).

Munculnya duet Setyo Wahono-Nurul Azizah ini sangat mendadak dan tak pernah disangka oleh masyarakat bahkan partai politik di bumi Angling Darmo.

"Jujur saja ini mendadak, karena saking banyaknya masukan dan keinginan dari berbagai kalangan kepada keluarga kami, sehingga melihat antusias dan banyaknya dorongan dari warga, akhirnya bismillah saya bersedia maju. Mohon doa dan dukungannya nggih," ucap Setyo.

Sebelumnya, Nurul Azizah yang merupakan Sekda Bojonegoro memilih maju Pilbup Bojonegoro 2024 lewat jalur independen bergandengan dengan Nafik Sahal. Keduanya telah mendaftar sebagai pasangan jalur perseorangan atau independen di KPU pada Minggu, 12 Mei.

Proses pendaftaran pasangan independen Nurul-Nafik ini sempat terkendala keputusan KPU soal jumlah dukungan. Namun gugatan keduanya berkaitan masalah Silon juga harus menggugat ke Bawaslu.

Sebelum maju independen, Nurul sempat mendaftar ke sejumlah parpol. Namun akhirnya dia memantapkan diri maju independen bersama Nafik Sahal usai didukung sejumlah pengasuh ponpes dan kiai di Bojonegoro.

Hamidah Hayati, kakak Kandung Nurul Azizah sempat menjelaskan kenapa Nurul memutuskan maju lewat jalur independen padahal Sekda Bojonegoro itu sudah beberapa kali mendatangi sejumlah parpol untuk mengikuti penjaringan bakal calon bupati?

"Memilih independen, karena incumbent berdasarkan info yang valid mau memborong partai dan menghendaki calon tunggal. Infonya tidak boleh ada calon lain yang maju. Maka atas desakan relawan dan rakyat Bojonegoro yang menghendaki calon alternatif, maka diputuskan lewat independen," ujarnya.