Diskominfo Surabaya membatasi akses internet untuk seluruh pegawai di semua kedinasan di lingkungan pemkot Surabaya. Kebijakan ini mengacu SE Wali Kota Eri Cahyadi soal judi online.
"Kami sudah melakukan pembatasan untuk internet, komputer yang ada di kantor tidak bisa dipakai mengakses selain kebutuhan pekerjaan dan pelayanan," ujar Plt Kadis Kominfo Surabaya M Fikser kepada detikJatim, Kamis (11/7/2024).
Fikser mengatakan pembatasan akses internet ini ditetapkan di semua perangkat daerah. Meski mengakses WiFi dengan ponsel pribadi pegawai tidak bisa membuka situs judi online maupun konten pornografi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia bisa pakai HP, tapi kalau pakai akses WiFi milik pemkot tetap tidak bisa akses hal lainnya. Intinya fasilitas kami cuma dipakai kerja," ujarnya.
Pembatasan internet pada perangkat kerja milik pemkot tetap dikecualikan bagi dinas tertentu yang butuh akses lebih. Misalnya untuk sosialisasi pelayanan secara daring.
"Dinkes itu memang membutuhkan akses yang lebih luas untuk memaksimalkan pelayanannya. Bagian media juga sama, dia kan harus mengunggah video ke YouTube dan media sosial lainnya," jelasnya.
Namun, akses lebih hanya bisa diberikan dengan syarat harus mengajukan surat permohonan kepada Diskominfo. Situs atau aplikasi dan tujuan mengakses harus disampaikan melalui surat resmi.
Pembatasan akses internet pada perangkat kerja milik dinas dan jaringan internet ini menindaklanjuti Surat Edaran Wali Kota Surabaya Nomor 100.3.4/13114/436.7.13/2024.
SE tersebut mengatur tentang Larangan Judi Online Dan/Atau Judi Slot Bagi ASN Maupun Non-asn Di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
Pada poin b SE itu barang milik daerah seperti komputer, laptop, dan internet dilarang dipakai selain untuk urusan kantor. Kegiatan lain terutama perjudian, pornografi, dan gim online dilarang memakai perangkat kantor.
SE ini berlaku bagi seluruh ASN dan tenaga alih daya. Tidak hanya itu, SE tersebut juga menugaskan kepala perangkat daerah melakukan mengawasi penggunaan fasilitas kantor milik daerah.
"Kami akan melakukan sosialisasi penggunaan internet secara positif kepada para pelajar SD hingga SMP setelah liburan sekolah supaya pelajar juga paham sejak dini literasi digital," ujar Fikser.
(dpe/iwd)