Kasus viral bengkel di Sidoarjo yang melakukan getok harga masih terus menjadi perbincangan hangat. Bengkel servis motor itu diviralkan karena memberi harga yang tidak wajar.
Pemilik bengkel di Jalan Gajah Mada, Sidoarjo itu mengaku pemviralan di media sosial berdampak pada bengkelnya. Ia menyebut bengkelnya kini sepi pelanggan.
Berikut Fakta-fakta Baru di Kasus Bengkel Sidoarjo yang Getok Harga hingga Sepi Pelanggan:
1. Berawal dari Postingan Viral di Medsos
Kasus getok harga ongkos servis bengkel Sidoarjo ini viral karena salah satu pengguna jasa mengunggah pengalamannya di media sosial pada Senin (1/7/2024). Salah satu akun di media sosial Sidoarjo menunjukkan keluhan pelanggan terkait bengkel motor tersebut.
Terlihat dalam slide pertama unggahan foto carousel Instagram, sebuah motor Honda Scoopy warna merah sedang dilakukan penggantian sparepart. Slide selanjutnya ada nama akun warganet yang mengeluhkan layanan bengkel yang tidak mengedepankan diagnosis di awal hingga pelanggan disarankan turun mesin.
"Sumpah nyesel bgt ke sini, motor mogok gak di diagnosa dengan bener sampe di saranin turun mesin ongkos kena 450rb tapi hasilnya nihil masih mogok, besok nya ke sini lagi malah di bilang itu kena yg lainnya....," demikian keluhan pelanggan yang dimuat dalam unggahan itu dilihat detikJatim, Jumat (5/7/2024).
Slide berikutnya, ada warga lain yang mengeluhkan biaya pemasangan motor yang menurutnya sangat memberatkan. Untuk rangkaian perbaikan yang dilakukan terhadap motornya, ongkos pengerjaannya mencapai Rp 250 ribu.
"Paraah banget asli... Jasa ongkos nya saja kena 250k.. Baru kali ini ada bengkel malak spt ini.. semoga tdak ada yg kena tipu lagi.. dan semoga hidup si pemilik berkah selalu dan semakin ramai orang yg lewat saja.. amiin."
Barulah di slide selanjutnya pemilik akun mengunggah nota untuk servis yang dilakukan terhadap motor Honda Scoopy merah yang ada di awal unggahan. Untuk servis oli shock breaker depan sepeda motor dan penggantian kampas rem depan, bengkel itu menarif jasa Rp 250 ribu.
2. Respons Pemilik Bengkel
Pemilik bengkel Hendro Sukotjo (80) akhirnya buka suara. Ia membenarkan ada seseorang yang telah servis motor Scoopy merah di tempatnya. Pengguna jasa itu merasa tidak puas dengan biaya ongkos servis.
"Karena merasa tidak puas, akhirnya rasa kekecewaan itu diunggah di media sosial, saya juga melihatnya," kata Hendro saat ditemui detikJatim di bengkelnya, Jumat (5/7/2024).
3. Hendro Sesalkan Sikap Pelanggan
Hendro mengatakan, seharusnya pemilik scoopy merah itu kembali ke bengkel untuk bermusyawarah kalau memang merasa keberatan dengan biaya ongkos servisnya.
"Sebenarnya tidak ada aturan untuk menentukan besarnya ongkos servis. Tetapi kami terbuka apabila ada pemilik sepeda motor yang selesai servis di sini merasa tidak puas," jelas Hendro.
Berita selengkapnya, di halaman selanjutnya!
            
            
                Simak Video "Video: Kebakaran Bengkel Motor di Labuan Bajo, Kerugian Mencapai Rp 6 M"
    
(auh/hil)