Segini Rata-rata Tarif Diduga Digetok Rp 250 Ribu di Bengkel Lain Sidoarjo

Segini Rata-rata Tarif Diduga Digetok Rp 250 Ribu di Bengkel Lain Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Sabtu, 06 Jul 2024 19:40 WIB
Bengkel motor di Sidoarjo yang viral diduga getok harga. Jasa servis sampai Rp 250 ribu.
Bengkel yang diviralkan getok harga berujung sepi pelanggan. (Foto: tangkapan layar)
Sidoarjo -

Bengkel di Jalan Gajah Mada Sidoarjo yang diviralkan getok harga jasa servis mencapai Rp 250 kini sepi pelanggan. Sejumlah pemilik bengkel lain di Sidoarjo prihatin dengan viralnya bengkel itu.

Untuk membandingkan tarif yang ditarik di bengkel Jalan Gajah Mada itu, detikJatim mendatangi sejumlah lokasi bengkel di Sidoarjo. Sejumlah pemilik bengkel mengaku sudah tahu kabar itu.

Mereka menyebut tarif itu memang lebih mahal dari tarif rata-rata tarif di bengkel lain. Namun, mereka juga menyayangkan tindakan pemilik motor yang sama halnya mematikan rezeki pemilik maupun karyawan bengkel di Jalan Gajah Mada tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amirul (38) salah satu pemilik bengkel di kawasan Kecamatan Porong mengatakan ongkos servis untuk pemasangan kampas rem depan, penggantian laher setir atau kones, serta perbaikan shock breaker belakang dipatok Rp 250 ribu menurutnya memang relatif lebih mahal.

"Di bengkel kami ongkos pemasangan untuk kampas depan hanya Rp 15 ribu, ganti kones Rp 65 ribu. Untuk perbaikan shock belakang Rp 35 ribu. Jumlahnya total sekitar Rp 115 ribu," ujar Amirul ditemui detikJatim, Sabtu (6/7/2024).

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, ongkos servis untuk kerusakan sebuah sepeda motor yang menentukan memang bukan lah pemilik bengkel, melainkan oleh montir yang mengerjakan perbaikan.

"Namun kami sayangkan alangkah baiknya apabila pemilik motor tidak puas atau kecewa dengan tarif ongkos yang tinggi secepatnya mendatangi bengkel itu untuk melakukan klarifikasi bukannya memviralkan," kata Amirul.

"Apabila merasa kecewa, jangan langsung mengunggah ke media sosial, kasihan bengkelnya. Untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan itu butuh waktu paling tidak 1 tahun. Kasihan bengkel yang viral itu," kata Amirul.

Hal yang sama disampaikan Syaiful (42), salah seorang pemilik bengkel di kawasan Kecamatan Kota Sidoarjo. Dia mengatakan bahwa ongkos biaya servis sepeda motor Scoopy merah yang diviralkan itu memang menjadi perhatian semua pemilik bengkel di wilayah Sidoarjo.

"Kalau pemilik motor akan servis seharusnya ditanyakan dulu ongkosnya supaya ada kesepakatan antara pemilik motor dan montirnya," ujar Syaiful.

Dia menambahkan itu dilakukan agar pemilik motor tidak merasa dirugikan oleh mekanik atau pemilik bengkel. Selain itu apabila merasa dirugikan alangkah baiknya melakukan klarifikasi ke bengkelnya.

"Kalau yang viral itu mematok Rp 250 ribu ongkos biaya, memasang kampas rem, kones, dan skok belakang memang terlalu mahal. Yang menentukan ongkos servis itu biasanya mekaniknya (montir)," kata Syaiful.

"Di bengkel kami pemasangan spare part semacam itu paling mahal sekitar Rp 135 ribu. Meski begitu seharusnya pemilik motor Scoopy merah apabila merasa dirugikan klarifikasi dulu, jangan langsung memposting di media sosial," katanya.

"Kasihan pemilik bengkel yang lagi viral itu. Setelah viral pasti bengkelnya menjadi sepi pelanggan. Kami sesama pemilik bengkel merasa prihatin atas kejadian viral bengkel di Sidoarjo itu," tandas Syaiful.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads