Garden Party Digelar untuk 330 Pengantin yang Nikah Massal di Surabaya

Garden Party Digelar untuk 330 Pengantin yang Nikah Massal di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 02 Jul 2024 09:56 WIB
Nikah massal usia tertua di Surabaya
Ilustrasi pasangan yang nikah massal di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 330 pasangan di Surabaya akan resmi menjadi suami istri. Pernikahan mereka dirayakan oleh Pemkot Surabaya dengan menggelar garden party atau pesta kebun. Selain itu, ada kirab massal Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota Surabaya.

Pagi ini, 330 pasangan mengikuti prosesi sidang isbat nikah di Gedung Siola Lantai 4 Kota Surabaya. Lalu, setelah prosesi isbat nikah, secara bergantian 330 pasangan akan menuju Gedung Merah Putih di Kompleks Balai Pemuda menuju Alun-alun Surabaya.

Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka akan dirias oleh 330 Make Up Artist (MUA). Selanjutnya, mereka dikirab menuju Balai Kota Surabaya pada pukul 15.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kirab pengantin dari Balai Pemuda, akan ada serah terima dari Pemkot Surabaya kepada Pengadilan Agama dan Kementerian Agama untuk disahkan dalam bentuk penetapan pengadilan dan buku nikah. Setelah itu, ada seremonial, khutbah nikah dari Bapak Wali Kota Surabaya terhadap 330 pengantin itu," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Surabaya Eddy Christijanto, Selasa (2/7/2024).

Untuk prosesi kirab pengantin, rencananya, juga akan dilakukan penutupan jalan sekitar 1 hingga 1,5 jam. Yakni di kawasan Jalan Yos Sudarso menuju ke Balai Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

Eddy mengatakan, nikah massal ini tujuannya untuk mengedukasi masyarakat bahwa pernikahan secara resmi itu sebenarnya mudah. Bahkan, ketika datang ke KUA, biayanya Rp 0 atau gratis, kecuali KUA diundang ke rumah, tentu ada biayanya sesuai dengan keputusan Menteri Agama.

Dalam prosesi isbat nikah nanti, terdapat lima hakim dan ruangan untuk sidang di Gedung Siola Lantai 4 Kota Surabaya. Setelah itu, penetapan pengadilan, KUA wilayah masing-masing akan menerbitkan buku nikah.

"Setelah buku nikah terbit, barulah Disdukcapil akan mengubah seluruh biodata kependudukan. Akta kelahiran anaknya juga akan kita terbitkan. Harapan kita semakin lama isbat nikah semakin menurun, tetapi yang meningkat adalah pernikahan massal untuk orang-orang yang tidak mampu," jelasnya.

Pada nikah massal hari ini, ada lima pasangan tertua usia 70 tahun pada mempelai laki-laki dan mempelai perempuan dengan usia 60 tahun. Namun, untuk pasangan lansia tidak mengikuti kirab.

Kegiatan berikutnya, melakukan penilaian kepada MUA terbaik. Nantinya, mereka akan mendapatkan penghargaan dari Pemkot Surabaya dan pendukung kegiatan. Lalu, ada panorama kuade (dekorasi) yang dikemas dengan LED dan juga lighting dari vendor.

Sementara itu, Owner Mahar Agung Organizer Dwi Wijaya berterima kasih untuk ketiga kalinya dilibatkan dalam kegiatan Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal. Nanti akan terpasang 30 meter LED. Selain itu, permainan lighting. Ada 20 vendor foto dan video, 330 MUA, 4 sampai 5 dekorasi, 1 LED, 1 lighting dan 1 WO (Wedding Organizer).

"Dengan adanya program pemerintah yang seperti ini, teman-teman vendor ingin memberikan yang terbaik bagi penduduk Kota Surabaya yang tidak mampu. Kami ingin memberikan pengalaman bagi warga Kota Surabaya melalui resepsi pernikahan yang megah," pungkasnya.




(hil/irb)


Hide Ads