Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan dikerjakan umat Islam saat memasuki bulan Zulhijah. Umumnya, puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum hari raya Idul Adha.
Dinamakan sebagai puasa Arafah karena pelaksanaannya bertepatan dengan momen berkumpulnya jemaah haji di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Puasa ini sangat dianjurkan dikerjakan muslim yang tidak pergi haji.
Pasalnya, puasa Arafah diyakini dapat menghapuskan dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang. Keutamaan tersebut sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah hadis riwayat muslim yang berbunyi:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).
Lantas, kapan pelaksanaan Puasa Arafah 2024? Untuk mengetahui waktu pelaksanaannya, yuk simak panduan lengkap puasa Arafah mulai dari jadwal, niat, tata cara, hingga keutamaannya di bawah ini.
Jadwal Puasa Arafah 2024
Mengacu pada hasil sidang isbat penetapan awal Zulhijah yang dilakukan Kementerian Agama RI, 1 Zulhijah 1445 H/2024 M jatuh pada 8 Juni 2024. Sehingga, 9 Zulhijah atau hari Arafah bertepatan pada Minggu 16 Juni 2024.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini jadwal pemerintah dan Muhammadiyah tidak mengalami perbedaan alias dilaksanakan dalam waktu yang sama. Bagi muslim yang mengikuti aturan pemerintah atau Muhammadiyah akan melaksanakan puasa Arafah pada 16 Juni 2024.
Perbedaan Jadwal Puasa Arafah di Arab Saudi
Penetapan awal Zulhijah di Indonesia berbeda dengan Arab Saudi. Jika di Indonesia penetapan awal Zulhijah jatuh pada 8 Juni 2024, sementara di Arab Saudi jatuh pada 7 Juni 2024. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan puasa Arafah di kedua negara tersebut.
Sesuai pengumuman Mahkamah Agung, hari Arafah di Arab Saudi bertepatan pada Sabtu 15 Juni 2024. Sehingga puasa Arafah umat Islam di Indonesia tidak bersamaan dengan waktu jemaah haji di Arafah. Namun, muslim di Indonesia tidak perlu khawatir dalam pelaksanaan puasa Arafah, sebab tidak berkaitan dengan wukuf.
Seorang ulama Syafi'iyyah memiliki pendapat yang sama dalam acuan pelaksanaan puasa Arafah. Di mana, puasa Arafah didasarkan pada hasil rukyatul hilal di suatu wilayah atau mathla' masing-masing daerah.
Niat Puasa Arafah
Bagi umat Islam yang hendak menunaikan puasa Arafah dapat mengawalinya dengan berniat. Niat puasa Arafah tidak harus diucapkan, namun juga dapat diniatkan dalam hati dengan ketulusan bersungguh-sungguh ibadah kepada Allah SWT.
Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, berikut niat puasa Arafah yang dapat dilafalkan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Arafah
Tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan puasa sunah pada umumnya, puasa Arafah dapat dikerjakan mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dilansir dari laman Badan Amal Zakat Nasional (Baznas), berikut cara mengamalkan puasa Arafah.
- Membaca niat puasa Arafah di malam hari atau sebelum fajar terbit.
- Makan sahur sebagai salah satu sunah puasa agar mendapatkan pahala dan keberkahan. Makan sahur juga membantu memudahkan ibadah puasa agar lebih kuat menahan lapar dan haus.
- Menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau melakukan hubungan suami istri.
- Berbuka saat matahari terbenam atau sudah memasuki waktu magrib.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah dianjurkan dilaksanakan karena memiliki keutamaan yang cukup besar. Dikutip dari laman resmi Baznas, berikut keutamaan puasa Arafah bagi yang menjalankan.
1. Mendapat Ampunan Dosa Setahun Sebelumnya dan Akan Datang
Keutamaan puasa Arafah yang pertama adalah dihapuskannya dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang. Sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: "Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
2. Terbebas dari Siksa Neraka
Bagi muslim yang melaksanakan puasa Arafah, maka akan dijanjikan terbebas dari siksa api neraka. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?. (HR. Muslim)
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)