Hari Penyu Sedunia atau World Sea Turtle Day diperingati setiap tahun pada 16 Juni 2024. Perayaan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global atas keberlangsungan hidup penyu yang terancam punah akibat limbah plastik di laut.
Bagaimana awal mula dari Hari Penyu Sedunia? Yuk, telusuri sejarah peringatannya berikut ini.
Sejarah Hari Penyu Sedunia
Dilansir dari beberapa sumber, peringatan Hari Penyu Sedunia diinisiasi oleh organisasi American Tortoise Rescue (ATR) sejak tahun 2000. Organisasi yang didirikan oleh Susan Tellem dan Marshall Thompson ini memiliki misi untuk melindungi segala spesies kura-kura dan penyu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ATR juga menjadi sponsor tahunan bagi peringatan Hari Penyu Sedunia. Perayaan ini diharapkan dapat melindungi penyu dan kura-kura dari hilangnya habitat mereka di lautan.
Tanggal 16 Juni dipilih sebagai Hari Penyu Sedunia karena bertepatan dengan hari lahir Dr. Archie Carr. Ia merupakan sosok pendiri Sea Turtle Conservacy yang juga dikenal sebagai Father of Sea Turtle Biology atau Bapak Biologi Penyu.
Julukan itu didapat karena dedikasinya untuk penelitian dan konservasi penyu. Penelitiannya menyorot isu-isu mengenai kondisi yang mengancam kehidupan penyu saat ini. Karyanya pun turut membantu dalam mengembangkan komunitas yang terus berjuang demi masa depan penyu yang lebih baik.
Fakta Menarik tentang Penyu
Terdapat sejumlah fakta yang menunjukkan bahwa penyu merupakan makhluk hidup yang menakjubkan. Fakta-fakta ini sekaligus menjadi pengingat bagi manusia untuk terus berjuang melawan polusi plastik di lautan yang mengancam populasi penyu. Adapun berikut ini 11 faktanya seperti dikutip laman Eco Calendar.
Kura-kura atau penyu tidak mempunyai gigi. Sebaliknya, rahang atas dan bawah mereka memiliki selubung keratin atau sejenis bahan yang sama seperti kuku manusia. Selubung keratin ini masuk ke dalam tengkorak seperti sepasang gigi palsu.
Cangkang kura-kura atau penyu terdiri dari 50 tulang yang menyatu sehingga mereka bisa dikatakan membawa tulangnya di bagian luar.
Beberapa tahun pertama kehidupan penyu sering disebut sebagai 'tahun yang hilang' karena waktu antara menetas dan kembalinya penyu ke perairan pantai dangkal untuk mencari makan sangat sulit untuk dipelajari. 'Tahun yang hilang' ini bisa berlangsung hingga 20 tahun.
Ukuran dari berbagai spesies penyu sangat bervariasi. Ukuran terkecil memiliki panjang sekitar 70 cm dan berat hingga 40 kg, sedangkan penyu belimbing dapat mencapai panjang 180 cm dan berat 500 kg.
Diperkirakan hanya 1 dari 1.000 telur penyu yang bertahan hingga dewasa. Pantai yang dipenuhi sampah tentunya dapat menghalangi tukik untuk sampai ke laut.
Penyu belimbing betina mengeluarkan suara-suara menarik saat bersarang, beberapa di antaranya terdengar mirip dengan sendawa manusia.
Kura-kura atau penyu sepertinya lebih menyukai makanan berwarna merah, oranye, dan kuning. Mereka lebih mengeksplorasi warna-warna ini dibandingkan warna lain saat mencari makanan.
Penyu mampu bermigrasi dalam jarak jauh. Rekor tersebut dipegang oleh penyu belimbing betina yang berenang hingga hampir 13.000 mil. Jarak ini setara dari Indonesia hingga pantai barat Amerika dalam waktu 647 hari.
Penyu betina kembali ke pantai tempat mereka menetas untuk bersarang. Kemampuan navigasi mereka yang luar biasa berasal dari kepekaan terhadap medan magnet bumi.
Terlepas dari kemampuan luar biasa yang dimiliki, enam dari tujuh spesies penyu berada dalam status terancam punah, bahkan dalam kategori rentan.
Polusi plastik adalah salah satu ancaman utama bagi penyu. Faktanya, satu dari dua penyu pernah menelan plastik dan sering salah mengiranya sebagai makanan serupa ubur-ubur.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpe/fat)