Frateran Digital Content Project, Bekali Gen Z dengan Kecerdasan Digital

Frateran Digital Content Project, Bekali Gen Z dengan Kecerdasan Digital

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Selasa, 11 Jun 2024 15:16 WIB
Frateran Digital Content Project
Frateran Digital Content Project/Foto: Istimewa
Surabaya -

Era digital saat ini terus berkembang. Keterampilan akan kecerdasan digital juga makin dibutuhkan generasi muda.frateran digital

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, populasi generasi Z saat ini mencapai lebih dari 74 juta jiwa. Dari populasi tersebut, sekitar 95 persen di antaranya punya akses ke internet dan sekitar 73 persen aktif mencari informasi sehari-hari dari internet.

Berangkat dari hal tersebut, Frateran Digital Content Project diluncurkan oleh SMA Katolik Frateran Surabaya. Tujuannya untuk membekali pengetahuan dan kemampuan di dunia digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Kepala SMAK Frateran, Albertus Prihayudi Purnawijaya mengatakan, aktivitas ini sudah dimulai sejak siswa tersebut duduk di bangku kelas 10.

"Frateran Digital Content Project dimulai sejak siswa kelas 10 dan akan berlanjut hingga kelas 11 dan 12. (Proyek ini bertujuan untuk) memastikan bahwa seluruh siswa SMAK Frateran mendapatkan bekal yang mumpuni untuk menghadapi masa depan," kata Albertus dalam rilisnya, Selasa (11/6/2024).

ADVERTISEMENT

"Bahkan, bukan tidak mungkin siswa dapat membantu bisnis keluarga atau merintis bisnis online sejak usia remaja secara bertanggung jawab," sambungnya.

Ada beberapa aspek penting dalam program ini. Albertus mengatakan semua aspek tersebut berporos pada kecerdasan digital.

"Kemampuan (pertama adalah) mengidentifikasi dan memverifikasi informasi. Di era yang penuh hoaks dan misinformasi, siswa dilatih untuk menjadi pencari informasi yang andal, mampu meneliti sumber, dan membedakan fakta dari fiksi," terang pria yang juga menjadi Ketua Frateran Digital Content Project itu.

Aspek kedua, menurut Albertus, adalah pemahaman tentang etika digital. Etika ini penting sebagai landasan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.

"Siswa diajarkan tentang pentingnya penggunaan teknologi secara bertanggung jawab dan bermoral, termasuk menghormati privasi orang lain, menghindari cyberbullying, dan menggunakan media sosial dengan bijak," tutur Albertus.

Albertus turut menyorot keterampilan komunikasi digital serta pengetahuan mengenai keamanan digital. Dua hal tersebut juga diajarkan pada siswanya agar mereka mampu berinteraksi secara sopan dan profesional, sekaligus dapat menjaga privasi data dan menggunakan internet dengan aman.

"Dalam keterampilan komunikasi digital siswa dilatih dasar-dasar berkomunikasi hingga marketing secara efektif di berbagai platform digital, termasuk menulis teks yang menarik, membuat konten visual yang kreatif, dan berinteraksi dengan audiens secara sopan dan profesional," ungkap Albertus.

"Pengetahuan tentang keamanan digital (bertujuan) membekali siswa dengan pengetahuan tentang cara melindungi diri dari cybercrime, menjaga privasi data, dan menggunakan internet dengan aman," tambahnya.

Tak hanya memberikan teori, Frateran Digital Content Project juga mendatangkan lia s. Branding & Design untuk mendampingi siswa mempraktikkan langsung materi yang telah diajarkan. Bukan hanya sekali pertemuan, pendampingan praktik dilakukan selama setengah semester dan terintegrasi dengan kurikulum.

Proyek yang dikerjakan siswa di Frateran Digital Content Project adalah pembuatan konten. lia s. Branding & Design mendampingi para peserta mulai dari menyusun ide hingga mengeksekusinya menjadi konten yang menarik dan persuasif hingga dapat menjangkau target audiens yang tepat.

Salah satu siswa kelas 10, Angelina Tanamal mengaku mendapat banyak manfaat dari program ini. Selain itu, kepercayaan dirinya juga meningkat dengan mengikuti Frateran Digital Creative Project.

"Aku dan teman-teman lebih percaya diri dalam mengekspresikan diri di era digital. Orang tua juga merasa lebih aman kan kalau anaknya kritis dan cerdas memakai informasi yang kita temukan di internet," ujar Angelina.

Dengan Frateran Digital Creative Project, SMAK Frateran Surabaya berharap dapat membekali siswanya dengan kecerdasan digital dan keterampilan praktis. Lulusan SMA ini juga dipastikan siap untuk menjadi pemimpin yang bijak dan inovatif di era digital.




(hil/fat)


Hide Ads