Seorang tukang pijat berusia 84 tahun bernama Hotijah asal Desa Lergunong, Kecamatan Klampis, Bangkalan akhirnya naik haji. Dia menjadi bagian dari ribuan jemaah haji tahun ini usai menabung biaya haji selama 12 tahun.
Kaponakan Hotijah, Subairi mengatakan bibinya sejak awal memang sudah berniat untuk naik haji. Hotijah bekerja keras untuk menabung demi bisa berangkat ke Makkah.
"Jadi beliau ini bekerja sebagai tukang pijat dan separuh hasilnya ditabung untuk bisa naik haji. Jadi uang untuk naik haji ini murni hasil memijat," ujarnya, Jumat (7/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subairi mengatakan Hotijah juga sempat berjualan makanan dengan berkeliling kampung. Namun, setelah kondisi penglihatannya berkurang, Hotijah memutuskan untuk menjadi tukang pijat.
"Kalau mijat itu biasanya dijemput oleh pelanggannya kadang jalan sendiri pakai tongkat. Walau kurang bisa melihat tapi alhamdulillah selalu bisa sampai ke tujuan dengan berjalan kaki bawa tongkat," imbuhnya.
Subairi menyampaikan bahwa bibinya akan berangkat haji pada 9 Juni esok bersama dirinya. Seluruh persiapan mulai dari dokumen serta keperluan Hotijah selama ibadah haji juga telah dia bantu siapkan.
"Alhamdulillah besok (Sabtu) kami akan berangkat. Saya akan mendampingi bibi selama ibadah disana. Semoga nanti lancar selama ibadah," pungkasnya.
Selama ini Hotijah hidup sebatang kara di rumahnya yang sederhana. Ia tidak memiliki suami dan anak sehingga untuk kebutuhan sehari-hari ia mengandalkan upah memijat serta bantuan dari tetangga dan keluarganya yang lain.
(dpe/dte)