Supartono (61), warga Ponorogo menjadi satu dari rombongan jemaah yang berkesempatan menjalankan rukun Islam kelima tahun ini. Pekerjaannya sebagai pemulung tak menghalangi dirinya menabung hingga bisa mewujudkan mimpi berangkat ke tanah suci.
Dia mengaku membulatkan niatnya usai mendapatkan mimpi 36 tahun silam. Saat itu dirinya bermimpi digandeng oleh seseorang mengelilingi Ka'bah. Supartono mengaku mimpi itu terasa sangat nyata.
"Saat saya terbangun, saya berdoa dengan penuh kesungguhan hati dan memohon kepada Allah SWT agar diberi kemampuan untuk berhaji ke tanah suci," ujar Tono, sapaan akrabnya, saat ditemui detikJatim di Asrama Haji, Kamis (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai bermimpi keliling Ka'bah itulah Tono berkeyakinan bahwa mimpinya akan menjadi kenyataan. Untuk mewujudkan mimpi itu, dia membulatkan tekad untuk menabung sedikit demi sedikit.
"Kadang Rp 3 ribu per hari. Kadang Rp 5 ribu. Paling banyak pernah menabung Rp 15 ribu," katanya.
Tono adalah pemulung sekaligus tukang becak yang telah menjalani 2 pekerjaan itu sejak 1983. Setiap pagi Tono mencari barang bekas atau memulung. Setelah salat Zuhur ia menarik becak. Dia juga mencari tambahan penghasilan di luar dua pekerjaan itu.
"Saya diberi pekerjaan seseorang sebagai tukang sapu. Terkadang ya disuruh orang-orang memperbaiki atap (genting) ataupun motong kayu. Semua pekerjaan serabutan yang saya bisa, saya lakoni, asalkan halal," kata pria kelahiran 20 Mei 1963 itu.
Meski penghasilannya sebagai pemulung, tukang becak, maupun tukang sapu tidak seberapa, Tono yakin dengan ketekunan dan doa jalan baginya untuk mewujudkan mimpi akan terbuka. Setelah 28 tahun menabung, dia akhirnya mampu mendaftar haji pada 2011.
Suatu ketika, ayah dari dua anak ini pernah membantu orang untuk menjualkan tanah. Tidak dia sangka-sangka, hasil menjualkan tanah itu dirinya mendapatkan komisi mencapai Rp 7 juta.
"Ada uang ditambah uang tabungan akhirnya daftar haji tahun 2011," kat ajemaah haji kloter 19 ini.
Dia merasa mukjizat datang setelah dirinya daftar haji. Rezeki yang dia dapatkan terus mengalir, seperti mendapat bantuan dari warga hingga bisa beternak kambing dan sapi untuk menambah pemasukan.
"Alhamdulillah, bersyukur sekali. Hati nggak karu-karuan. Semoga mabrur, semoga sehat," pungkasnya.
(dpe/iwd)