Sejarah Hari Tiroid Sedunia yang Diperingati 25 Mei

Sejarah Hari Tiroid Sedunia yang Diperingati 25 Mei

Alifia Kamila - detikJatim
Jumat, 24 Mei 2024 07:00 WIB
Ilustrasi penyakit tiroid
Ilustrasi tiroid (Foto: Getty Images/EyeEm/Tharakorn Arunothai)
Surabaya -

Hari Tiroid Sedunia atau World Thyroid Day diperingati 25 Mei setiap tahun. Peringatan ini didedikasikan untuk pasien tiroid yang sedang berjuang melawan penyakit ini.

Hari Tiroid Sedunia pertama kali dicetuskan oleh European Thyroid Association (ETA). Lantas, bagaimana peringatan ini bermula? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah Hari Tiroid Sedunia

Dilansir laman Thyroid Federation International, pemilihan 25 Mei sebagai tanggal peringatan Hari Tiroid Sedunia berkaitan dengan dari berdirinya European Thyroid Association (ETA) atau Asosiasi Tiroid Eropa. ETA didirikan di Roma, Italia pada 25 Mei 1965.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ETA merupakan sebuah organisasi ilmiah. Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk mempromosikan penelitian klinis serta meningkatkan standar pemahaman dan praktik klinis terkait penyakit tiroid.

Dalam perjalanannya, ETA merayakan 40 tahun keunggulan dalam penelitian klinis dan eksperimental melalui Pertemuan Jubilee di Athena. Berselang dua tahun, para anggota Federasi Tiroid Internasional memutuskan untuk membentuk Hari Tiroid Sedunia.

ADVERTISEMENT

Ini dilakukan dalam pertemuan rutin atau Annual General Meeting sebelum kongres ETA di Leipzig, Jerman. Kemudian pada saat kongres, mereka mulai memasang poster kecil yang berisi tentang Hari Tiroid Sedunia.

Para anggota federasi juga mengirim permohonan ke PBB agar tanggal 25 Mei dimasukkan ke dalam daftar peringatan sedunia. Namun, permintaan tersebut ditolak karena Federasi Tiroid Internasional hanya sebuah organisasi yang berdiri sendiri.

Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan federasi itu untuk tetap membentuk Hari Tiroid Sedunia. Pada 2008, mereka merayakan Hari Tiroid Sedunia untuk pertama kalinya. Pada saat yang sama, Federasi Tiroid Internasional turut meluncurkan logo khusus peringatan ini.

Melalui logo yang dirilis, pihak ETA berharap agar visibilitas dan partisipasi aktif dari semua yang terlibat dalam tiroidologi klinis dan eksperimental dapat meningkat. Selain itu, ETA pun yakin atas komitmen berkelanjutannya terhadap para pasien tiroid.

Hari Tiroid Sedunia 2024

Setiap tahunnya, Federasi Tiroid Internasional mengusung tema yang berbeda. Peringatan Hari Tiroid Sedunia 2024 bertemakan Thyroid Diseases are NCDs (non communicable disease) atau Penyakit Tiroid adalah PTM (penyakit tidak menular).

Untuk memperingatinya, Federasi Tiroid Internasional menyelenggarakan International Tyroid Awareness Week pada 25 hingga 31 Mei 2024. Selain itu melalui laman resminya, federasi ini sekaligus mengajak partisipasi masyarakat global untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit tiroid sebagai salah satu penyakit tidak menular.


Sekilas tentang Penyakit Tiroid

Penyakit tiroid adalah istilah pada suatu kondisi medis yang membuat tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat. Kondisi ini dapat memengaruhi orang dari berbagai kalangan usia.

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher di bawah kulit. Ini adalah bagian dari sistem endokrin dan mengontrol proses metabolisme tubuh dengan memproduksi serta melepaskan hormon tiroid, seperti tiroksin dan triiodotironina.

Jika kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah yang tidak mencukupi, hal ini disebut sebagai hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif. Hipotiroidisme dapat menyebabkan metabolisme tubuh melambat dan berdampak buruk bagi tubuh.

Sedangkan, hipertiroidisme mengacu pada terlalu banyaknya hormon tiroid yang diproduksi, menyebabkan fungsi metabolisme tubuh terlalu meningkat. Kondisi ini menimbulkan efek tidak baik berlawanan dengan hipotiroidisme.

Terdapat gejala yang dialami penderita penyakit tiroid. Gejala ini terbagi dua kelompok yang berhubungan dengan hipotiroidisme dan hipertiroidisme. Namun, kedua kondisi ini sama-sama menyebabkan pembesaran tiroid atau gondok.

Gejala hipotiroidisme meliputi detak jantung lebih lambat, mudah lelah, kenaikan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, sensitif terhadap dingin, kulit dan rambut kering, serta periode menstruasi yang berat.

Untuk hipertiroidisme, gejala yang dirasakan akan berlawanan. Hal tersebut seperti denyut jantung lebih cepat, sulit tidur, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, sensitif terhadap panas, kulit lembap atau berkeringat, merasa cemas, kurangnya siklus menstruasi.


Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads