Hari Radiologi Sedunia dan Sejarah Wilhelm Conrad Rontgen

Hari Radiologi Sedunia dan Sejarah Wilhelm Conrad Rontgen

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Senin, 07 Nov 2022 23:08 WIB
Foto rontgen merupakan prosedur pemeriksaan kesehatan menggunakan sinar-X untuk memperlihatkan gambar bagian tubuh.
Ilustrasi/Foto: Getty Images
Surabaya -

Hari Radiologi Sedunia diperingati setiap 8 November. Bagaimana sejarahnya?

Pada 1895, Wilhelm Conrad Rontgen, seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Ia menemukan metode yang cocok untuk mengetahui gambaran organ di dalam tubuh.

Rontgen bisa mengambil gambar tangan istrinya. Gambar yang tertangkap adalah gambaran tulang tangan istrinya dan cincin yang digunakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto jari-jari tangan istrinya dibuat dengan menggunakan kertas potret, yang diletakkan di bawah tangan istrinya dan disinari dengan sinar baru.

Gambar itu merupakan hasil radiologi pertama yang diambil dan sekaligus mematenkan hasil penemuannya. Sejak itu, setiap tanggal 8 November diperingati Hari Radiologi Sedunia.

Penemuan Rontgen merupakan revolusi dalam dunia kedokteran. Dengan penemuan itu, bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak dapat diperiksa, jadi bisa diperiksa.

ADVERTISEMENT

Dalam penelitian selanjutnya, ia menemukan hampir semua sifat sinar Rontgen, yaitu sifat-sifat fisika dan kimianya. Namun ada satu sifat yang tidak sampai ia ketahui, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-sel hidup.

Apa Itu Radiologi?

Radiologi merupakan salah satu sarana penunjang medis, yang diberikan dalam bentuk pemeriksaan menggunakan sinar. Sehingga menghasilkan gambaran atau foto organ tubuh.

Dikutip dari laman RSUD dr H Soewondo, ada beberapa jenis pemeriksaan radiologi. Baik untuk mendiagnosis penyakit maupun membantu prosedur medis.

Jenis Pemeriksaan Radiologi:

  • Foto Rontgen
  • Fluoroskopi
  • Ultrasonografi (USG)
  • Computed Tomography/Computerized Axial Tomography (CT/CAT) Scan
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) Scan
  • Pemeriksaan Nuklir, seperti Positron Emission Tomography (PET) Scan

Pemeriksaan radiologi dibagi menjadi dua, yaitu radiologi diagnostik dan radiologi intervensi.

Radiologi diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi organ dalam pasien. Sehingga penyakit yang diderita oleh pasien dapat diketahui.

Beberapa penyakit yang dapat terdeteksi yaitu tumor, kanker, epilepsi, infeksi, hingga penyakit jantung.

Sedangkan Radiologi intervensi dilakukan untuk membantu dokter dalam menjalankan prosedur medis. Seperti memasang kateter atau memasukkan alat bedah yang berukuran kecil ke dalam tubuh pasien.

Beberapa radiologi intervensi yaitu pengambilan sampel jaringan (biopsi) pada payudara, paru-paru, atau kelenjar tiroid hingga pemasangan Central Venous Catheters (CVC).




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads