Calon Jemaah Haji Surabaya Diminta Antisipasi Kaki Melepuh di Tanah Suci

Calon Jemaah Haji Surabaya Diminta Antisipasi Kaki Melepuh di Tanah Suci

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 11 Mei 2024 06:00 WIB
Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan di Asrama Haji.
Kondisi kaki jemaah haji asal Tuban tahun 2022 lalu melepuh.
Jemaah haji asal Tuban yang mengalami kaki melepuh pada 2022. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Cuaca di Arab Saudi, khususnya di Mekkah pada saat ibadah haji diprakirakan di atas 40 derajat celsius. Para jemaah haji asal Indonesia diimbau membawa alas kaki lebih dan salep luka bakar untuk mengantisipasi kaki melepuh.

Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan meminta calon jemaah haji tak lupa membawa alas kaki. Karena selain fokus ibadah, mereka perlu memperhatikan kesehatan.

Berdasarkan pengalaman, pada 2022 terdapat jemaah haji asal Tuban yang nekat berjalan tanpa alas kaki di bawah terik matahari dengan suhu sekitar 50 derajat celsius. Imbasnya, telapak kakinya melepuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di Arab Saudi kondisi panas, banyak jemaah haji tanpa disadari tidak menggunakan alas kaki di sana. Disarankan jemaah haji bawa alas kaki jumlah lebih banyak dan dipakai, jangan sampai kaki melepuh. Karena tanpa disadari seperti itu, karena ibadah terus lupa kesehatan diri. Payung dibawa, di luar kondisi panas," kata Rosidi saat ditemui detikJatim di Asrama Haji Surabaya, Jumat (10/5/2024).

Selain alas kaki, untuk antisipasi, calon jemaah haji juga diimbau membawa perlengkapan kesehatan. Seperti obat oles untuk kulit saat terasa terlalu panas dan tidak sampai melepuh.

ADVERTISEMENT
Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan di Asrama Haji.Kondisi kaki jemaah haji asal Tuban tahun 2022 lalu melepuh.Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan di Asrama Haji.(Foto: Esti Widiyana/detikJatim)

Perlengkapan kesehatan yang disiapkan sendiri oleh jemaah ini bisa mengantisipasi sakit. Sehingga bisa beribadah khusyuk dengan kondisi tubuh sehat, karena peduli akan kesehatan selama haji.

"Jemaah haji membawa salep atau pelembab kaki. Agar kaki tidak melepuh dan mengurangi kaki melepuh. Beribadah boleh, tapi jangan sampai mengabaikan kesehatan. Kalau mengalami gejala melepuh dikasih salep," jelasnya.

Namun calon jemaah haji tak perlu khawatir, di tanah suci sudah ada dokter dan perawat yang mendampingi setiap kloter. Bila mengalami keluhan terkait kesehatan, bisa segera tertangani.

"Jemaah haji nanti kalau seandainya perlu konsultasi bisa sama dokter dan perawat apa yang boleh dan tidak boleh dibawa. Jamu tahun lalu dibawa jemaah haji dilarang sama Arab Saudi," ujarnya.

Sebelum berangkat ke Mekkah, saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) akan dilakukan skrining kesehatan. Hal ini untuk memastikan pakah CJH layak terbang atau tidak.

"Dicek tensi, suhu tubuhnya, oksigen, yang mendasar dilihat. Setiap jemaah sudah dicek kesehatan dari kabupaten/kota, ada siskohatkes. Nanti dilihat mana yang berisiko akan kita lihat secara lebih detail. Calon jemaah haji yang datang ke embarkasi seperti aturannya, tentu sudah memenuhi syarat kesehatan," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads