Sebanyak 60 orang calon jemaah haji furoda dari salah satu travel haji dan umrah di Surabaya, Persada Indonesia belum pasti keberangkatannya. Visa furoda mereka belum juga terbit. Untuk itu pihak travel pun mengupayakan jemaah dipindah ke haji khusus.
CEO Persada Indonesia Syarif Hidayatullah mengatakan, tahun ini Arab Saudi memiliki kebijakan membatasi visa furoda. Bahkan sampai saat ini belum ada visa yang dikeluarkan.
"(Di Persada) ada kurang lebih hampir 60 orang," kata Syarif saat dihubungi wartawan, Senin (2/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan bahwa 60 calon jemaah itu mayoritas berasal dari Jawa Timur atau sekitar 70%. Sedangkan sisanya ada dari Kendari, Kalimantan, hingga Jakarta.
Pihaknya juga sudah memitigasi risiko terhadap jemaah. Bila sudah dipastikan gagal berangkat haji furoda maka dana jemaah akan dikembalikan 100%.
"Kami akan langsung refund-kan pada saat itu juga 100%," ujarnya.
Selain itu, Persada juga mengarahkan kepada jemaah bila gagal haji furoda bisa ke haji khusus. Karena haji khusus menurutnya lebih aman.
"Kami arahkan jemaah untuk bisa mengalihkan dananya mendaftar ke haji khusus pemerintah, karena itu lebih aman, kebijakannya juga diatur secara domestik. Jadi bisa lebih rasa-rasa, bisa lebih bebas khawatir untuk jamaah," jelasnya.
Dia menegaskan bahwa haji khusus ini berbeda dengan haji reguler. Di mana waktu tunggu keberangkatan juga tidak selama haji reguler.
"Haji khusus, bukan reguler, kan kuota nasional. Kuota pemerintah terbagi dua, ada kuota ada haji khusus dan haji reguler. Kami sebagai penyelenggara ibadah haji khusus, ya artinya haji khusus yang masa antrenya 6 sampai 7 tahun," pungkasnya.
(dpe/hil)