10 Cara Merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus

10 Cara Merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus

Alifia Kamila - detikJatim
Selasa, 07 Mei 2024 16:30 WIB
Umat Kristiani melaksanakan Misa Malam Paskah di Gereja Katolik Kristus Raja, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/4/2021). Ibadah rangkaian Perayaan Paskah tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.
Misa di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Surabaya -

Hari Kenaikan Yesus Kristus sudah di depan mata. Tahun ini umat Kristiani akan memperingatinya pada 9 Mei 2024. Ada berbagai acara yang dilakukan umat Kristiani untuk merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus.

Perayaan ini berhubungan dengan naiknya Yesus ke surga untuk mempersiapkan tempat tinggal bagi manusia yang percaya kepada-Nya. Sebab, surga nantinya akan menjadi tempat hidup abadi.

Dilansir dari laman Britannica, kenaikan Yesus ke surga terjadi pada hari ke-40 setelah kebangkitan-Nya yang dihitung sejak Paskah sebagai hari pertama. Dalam bab pertama Kisah Para Rasul, Yesus digambarkan diangkat ke langit setelah menampakkan diri di hadapan para rasul selama 40 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus

Perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus menjadi salah satu momen penting bagi umat Kristiani. Oleh sebab itu, terdapat beberapa cara untuk merayakan hari besar ini. Berikut serba-serbi perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus yang dihimpun dari beberapa sumber.

1. Misa di Gereja

Sebagai hari raya, perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus biasa dilakukan dengan lebih meriah. Pada hari itu, umat Kristen umumnya melakukan ibadah misa atau perayaan ekaristi di gereja. Mereka beribadah bersama dengan dipimpin seorang pastor.

ADVERTISEMENT

2. Doa Khusus

Umat Kristen dan Katolik akan melakukan doa khusus dalam menyambut Kenaikan Yesus Kristus. Biasanya, doa yang dipanjatkan berupa rasa syukur atas kemenangan-Nya terhadap dosa dan kematian. Doa juga diisi dengan permohonan agar Roh Kudus memberkati dan membimbing umat-Nya.

3. Puasa dan Penyangkalan Diri

Selama masa Kenaikan Yesus Kristus, sebagian umat Kristen dan Katolik terbiasa mengamalkan puasa dan penyangkalan diri. Ini dilakukan sebagai bentuk persiapan dan pengudusan diri menyusul momen Kebangkitan dan Kenaikan Yesus.

4. Pelayanan Gereja

Pelayanan gereja menjadi salah satu tradisi selanjutnya dalam merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus. Pelayanan dilakukan dengan doa bersama, membawakan lagu-lagu rohani, hingga membicarakan momen Kenaikan Yesus Kristus.

5. Tarian dan Drama

Seperti perayaan lainnya, peringatan Kenaikan Yesus Kristus juga kerap kali diisi dengan pementasan tarian dan drama. Tarian dan drama dikhususkan dengan mengangkat kisah peristiwa Kenaikan Yesus Kristus. Penggambaran ini dilakukan untuk mengenang kembali pentingnya perayaan ini dalam sejarah keselamatan.

6. Kegiatan amal

Selain beribadah, umat Kristiani pun mengisi Hari Kenaikan Yesus Kristus dengan berbagi kebaikan, salah satunya kegiatan amal. Hal tersebut umumnya dilakukan dengan membantu orang miskin, mengunjungi orang sakit, atau memberikan sumbangan.

7. Penyalaan lilin

Penyalaan lilin juga identik dengan perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus. Ini bukan tanpa alasan. Lilin merupakan simbol atas Yesus sebagai Terang Dunia yang naik ke surga.

8. Refleksi Roh Kudus

Kenaikan Yesus Kristus juga menjadi waktu untuk merenungkan peran dan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan umat Kristen. Kenaikan Yesus Kristus ke surga acapkali dikaitkan dengan kedatangan Roh Kudus. Momentum ini dimanfaatkan dengan berdoa agar Roh Kudus memberi kebijaksanaan dan kekuatan untuk selalu mengikuti teladan Yesus.

9. Pawai dan proses khusus

Pawai ataupun prosesi khusus kerap diadakan. Kegiatan ini dilakukan dengan menghadirkan simbol-simbol keagamaan meliputi salib, patung Yesus, menyanyikan kidung pujian, hingga berdoa.

10. Berkumpul bersama keluarga

Umat Kristiani di Indonesia sering merayakan berbagai hari besar dengan menghabiskan waktu bersama keluarga. Saat Hari Kenaikan Yesus Kristus, kegiatan ini dilakukan seusai melaksanakan misa di gereja.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads