Tata Cara Mandi Wajib Setelah Nifas Lengkap Sesuai Sunah

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Nifas Lengkap Sesuai Sunah

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Senin, 06 Mei 2024 10:53 WIB
Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.
Ilustrasi mandi. Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant
Surabaya -

Nifas merupakan keluarnya darah dari kemaluan wanita setelah melahirkan, namun bukan sebelum atau bersamaan ketika bayi lahir. Darah nifas biasanya keluar kurang lebih selama 40 hari. Seorang wanita yang sedang dalam masa nifas dilarang beribadah seperti salat dan puasa.

Larangan bagi wanita nifas untuk beribadah karena nifas termasuk dalam perkara hadas besar. Wanita diwajibkan menyucikan diri terlebih dahulu dengan mandi wajib. Lantas bagaimana tata cara mandi wajib setelah nifas yang sesuai sunah?

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Nifas

Mandi wajib setelah nifas tidak hanya membersihkan diri dari najis, melainkan menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Jadi, wajib bagi wanita untuk melaksanakan mandi wajib setelah nifas. Berikut tata caranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Membaca niat mandi wajib untuk nifas.
  • Sebelum mandi hendaknya mencuci tangan sebanyak tiga kali.
  • Membersihkan kemaluan wanita dan kotoran dengan tangan kiri.
  • Setelah membersihkan kemaluan, mencuci tangan dengan sabun.
  • Melakukan wudhu seperti ketika hendak salat pada umumnya, dimulai dari membasuh tangan hingga membasuh kaki.
  • Kemudian masukkan tangan ke dalam air, setelah itu sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan hingga menyentuh kulit kepala.
  • Guyur kepala dengan air sebanyak tiga kali dan jangan lupa pastikan pangkal rambut juga terkena oleh air.
  • Selanjutnya guyur air ke seluruh tubuh, mulai dari sisi kanan hingga dilanjutkan ke tubuh bagian kiri.
  • Seluruh lipatan kulit, sela-sela anggota tubuh, serta bagian tersembunyi juga pastikan untuk dibersihkan.
  • Selanjutnya mandi seperti biasa dan bilas sampai benar-benar bersih.

Niat Mandi Nifas Setelah Melahirkan

Setiap ibadah ada bacaan niat yang harus dibaca. Sama halnya dengan mandi nifas. Wanita nifas harus membaca niat mandi nifas agar ibadahnya sah. Berikut bacaan niat mandi nifas setelah melahirkan.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Bacaan latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.

Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.

Hukum Mandi Wajib Setelah Nifas

Dijelaskan, seorang muslim harus mandi wajib ketika junub, setelah haid, dan setelah nifas. Sebab, hal-hal tersebut termasuk dalam hadas besar. Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al Maidah ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝٦

Latin: yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ qumtum ilash-shalâti faghsilû wujûhakum wa aidiyakum ilal-marâfiqi wamsaḫû biru'ûsikum wa arjulakum ilal-ka'baîn, wa ing kuntum junuban faththahharû, wa ing kuntum mardlâ au 'alâ safarin au jâ'a aḫadum mingkum minal-ghâ'ithi au lâmastumun-nisâ'a fa lam tajidû mâ'an fa tayammamû sha'îdan thayyiban famsaḫû biwujûhikum wa aidîkum min-h, mâ yurîdullâhu liyaj'ala 'alaikum min ḫarajiw wa lâkiy yurîdu liyuthahhirakum wa liyutimma ni'matahû 'alaikum la'allakum tasykurûn.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikitpun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.

Adapun surat lainnya yang memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan mandi wajib apabila dalam keadaan junub adalah sebagai berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكارى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلا جُنُباً إِلاَّ عابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُو

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali berlalu seperlunya saja, hingga kamu mandi. (QS. An-Nisa': 43).

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads