Dalam satu minggu, beberapa berita di Jawa Timur menyedot perhatian khusus pembaca. Bahkan jadi perhatian perhatian mancanegara.
Berita-berita yang menyedot perhatian yakni wisatawan China tewas jatuh ke jurang Gunung Ijen, adik Via Vallen terseret kasus penggelapan motor dan wisatawan Pulau Merah diperkosa.
Berikut rincian beritanya:
1. Wisatawan China Tewas Jatuh ke Jurang Gunung Ijen
Seorang wisatawan yang sedang berlibur di Gunung Ijen, Banyuwangi, mengalami kejadian naas. Hl, wanita berusia 31 tahun itu tewas terjatuh ke jurang Ijen setelah keserimpet rok saat sedang berfoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa pilu itu berawal saat HL dan suaminya, ZY (32) mengunjungi wisata Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Sabtu (20/4/2024) dini hari. Mereka ingin melihat keindahan Ijen yang tersohor seantero dunia.
Pasangan suami istri itu datang bersama rombongan yang dipandu seorang pemandu wisata bernama Guswanto. Mereka berangkat dari Paltuding ke Kawah Ijen sekitar pukul 02.10 WIB. Mereka kemudian naik ke Gunung Ijen dan turun ke kawah untuk melihat blue fire.
Setelah itu, korban dan rombongan naik kembali ke bibir kawah untuk menyaksikan matahari terbit. Korban dan suaminya kemudian berfoto di salah satu spot berfoto dengan latar belakang matahari terbit. Mereka berfoto bergantian. Awalnya sang suami berfoto seorang diri. Setelah itu, sang istri gantian berpose.
"(Saat korban berpose) yang foto saya dan suaminya," kata Guswanto.
Korban berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah. Kemudian, ia mundur untuk mendekat ke objek kayu di belakangnya.
Namun saat berjalan mundur, kata Guswanto, kaki korban keserimpet rok panjang yang ia pakai. Saat mendaki Ijen, korban memakai celana panjang dengan belahan setinggi pinggang. Akibat keserimpet, korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang.
"Saya langsung turun lari ke Paltuding untuk meminta pertolongan," kata dia.
Butuh sekitar 2 jam untuk mengevakuasi HL dari dasar jurang.
Kasi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Dwi Sugiharto menjelaskan, korban jatuh ke jurang sedalam 75 meter. Saat tim evakuasi tiba di dasar jurang, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 11 siang," katanya, Sabtu (20/4/2024).
Menurut Dwi, kejadian tersebut murni kecelakaan. Petugas, kata dia, telah meningkatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen.
Sementara Kapolsek Licin AKP Junaedi mengatakan, jenazah korban dibawa ke RSUD Blambangan. Sang suami dan pemandu wisata turut mendampingi saat jenazah diantar ke rumah sakit.
"Kondisi korban mengalami luka-luka bekas benturan dan tulang kakinya patah," kata Junaedi.
Di RSUD Blambangan, derai air mata ZY tak terbendung. Suara tangisnya terdengar di sudut ruang tunggu.
Di depan kamar mayat ZY hanya bisa menyenderkan kepala ke dinding dan berulang kali menyeka air mata. Dia sama sekali tak pernah menyangka istrinya telah tiada.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
Saksikan juga Blak-blakan bersama Alfito Deannova: Menjelajahi Kilang Minyak Terbesar di Indonesia
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Lia Ayu dan Kisah Gerombolan Anak Pencari Cacing
![]() |
2. Adik Via Vallen Terseret Kasus Penggelapan Motor
Rumah Via Vallen digeruduk Aliansi Arek Sidoarjo, Senin (25/4/2024). Massa menyebut adik Via Vallen telah menggelapkan motor.
Dugaan penggelapan motor itu berawal saat Rahmad Hidayat (42), salah satu driver ojek online (ojol) menggadaikan motor Honda Vario ke temannya bernama Adyt pada 13 Februari 2024. Motor itu digadaikan senilai Rp 2 juta.
Nah, oleh Adyt, motor itu justru digadaikan lagi kepada adik kandung Via Vallen, RF. Kali ini nilai gadainya bertambah.
"Sepeda motor milik Hidayat itu digadaikan ke saya senilai Rp 2 juta, kemudian saya pindah gadai ke RF senilai Rp 3 juta," ungkap Adyt di depan rumah Via Vallen, Senin (22/4/2024).
Namun beberapa hari kemudian, kasus itu berakhir damai. Ini setelah polisi memediasi kedua belah pihak. Adik Via Vallen sepakat untuk memberikan ganti rugi.
"Kasus yang melibatkan adik kandung Via Vallen sudah diselesaikan secara damai," kata Kapolsek Tanggulangin Kompol I Gede Putu Atmagiri, Kamis (25/4/2024).
Atmagiri menjelaskan, hari ini kedua belah pihak baik pelapor maupun terlapor sama-sama mendatangi Mapolsek Tanggulangin untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kedua belah pihak juga sepakat bahwa permasalahan tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Kuasa Hukum Aliansi Arek Sidoarjo, Bramada Pratama Putra mengatakan pihaknya juga menghadiri mediasi tersebut.
"Sejak awal kami berkeinginan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak," kata Bramada.
Pihaknya berterima kasih ke semua pihak yang telah terlihat menyelesaikan permasalahan yang melibatkan adik kandung Via Vallen ini.
"Kami mengapresiasi etika baik dari pihak terlapor. Bahkan saya berterima kasih terlapor telah memberikan ganti rugi terhadap pelapor," jelas Bramada.
Sementara Rafli (24), adik kandung Via Vallen mengaku dirinya meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengaku sebenarnya peristiwa soal pribadinya, tidak ada kaitan dengan keluarganya.
"Ini murni masalah pribadi saya, tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga saya," tambah Rafli.
Rafli menjelaskan dirinya sempat dimarahi pihak keluarga. Namun semua permasalahan itu sudah disampaikan secara jelas. Dirinya juga sempat meminta maaf ke seluruh keluarganya.
"Saya merasa bersalah terhadap pihak keluarga. Meski saya sempat dimarahi, saya menerima, dengan kesalahan tersebut maka saya bersedia memberikan ganti rugi terhadap pelapor," jelasnya.
Ia menambahkan dalam kasus tersebut dirinya juga menjadi korban penggelapan. Sebab setelah dirinya menerima sepeda motor dari Adyt, kendaraan tersebut dia gadaikan ke orang lain.
"Orang lain itulah yang diduga menjual sepeda motor milik Adyt. Meski begitu secara moral saya bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi ke Adyt," tandasnya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Lia Ayu dan Kisah Gerombolan Anak Pencari Cacing
3. Wisatawan Pulau Merah Diperkosa
Peristiwa traumatik dialami remaja perempuan yang baru saja menikmati sunset di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi bersama kawan-kawannya. Dia diperkosa 2 pemuda yang mulanya meminta uang.
Peristiwa memilukan itu terjadi Jumat (26/4/2024) malam. Korban yang merupakan warga Kecamatan Srono, Banyuwangi baru saja menikmati matahari tenggelam di tepian Pantai Pulau Merah.
Kapolsek Pesanggaran AKP Lita Kurniawan menjelaskan, setelah matahari benar-benar tenggelam korban bersama teman-temannya menikmati makan di pinggir pantai. Tiba-tiba, datang 2 pemuda meminta uang. Korban yang ketakutan menuruti permintaan pelaku.
"Oleh korban dan temannya para pelaku diberi uang Rp 100 ribu," kata Lita, Sabtu (27/4/2024).
Setelah diberi uang, para pelaku ternyata tak langsung pergi. Mereka justru mengincar korban. Mereka menjambak, menyeret, lalu memerkosa korban. Sementara teman korban tak bisa berbuat banyak karena bingung dan ketakutan.
Tak berhenti di situ, korban yang lemas karena diperkosa kemudian dibonceng oleh pelaku. Korban dibawa ke tempat yang lebih sepi. Di sana korban kembali diperkosa secara bergiliran.
"Jadi korban diperkosa di dua tempat," ujarnya.
Saat ini polisi telah mengamankan kedua pelaku. Kedua pemuda itu adalah EK (21) dan DPP (20) yang merupakan warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
"Kedua pelaku sudah berhasil kami amankan di Mapolsek," kata Lita.
Atas perbuatan mereka, kedua tersangka akan dijerat dengan Pasal 81 ayat 2 Jo Pasal 76E UU RI No 17 tahun 2016 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Lia Ayu dan Kisah Gerombolan Anak Pencari Cacing