Hari Bumi, Mahasiswa Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Mangrove Wonorejo

Hari Bumi, Mahasiswa Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Mangrove Wonorejo

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 27 Apr 2024 17:36 WIB
Mahasiswa Surabaya bersih-bersih Mangrove Wonorejo Surabaya.
Mahasiswa Surabaya bersih-bersih Mangrove Wonorejo Surabaya. Foto: Aprilia Devi/detikJatim
Surabaya -

Puluhan mahasiswa Surabaya membersihkan sampah plastik yang mencemari kawasan Mangrove, Wonorejo. Aksi bersih-bersih ini mereka lakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi.

Mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus seperti Unusa, Unair, ITS, hingga UTM tersebut berhasil mengangkut hingga 10 ribu lembar sampah plastik yang tersangkut serta tidak bisa terurai di kawasan Mangrove.

Sebagian dari mereka bahkan terkejut karena ribuan lembar plastik ini sudah berusia cukup lama, terlihat dari warnanya yang sudah mulai memudar, namun bentuknya tetap utuh dan tidak terurai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memperingati Hari Bumi tahun ini yang bertema Planet VS Plastik, mereka tak ingin sampah-sampah ini berubah menjadi mikroplastik yang bahayanya mengancam lingkungan maupun kesehatan tubuh.

Maka, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk melalui kegiatan bersih pantai. Sebab, setiap tahun ada jutaan ton sampah yang berakhir di laut.

ADVERTISEMENT

Koordinator aksi Ketua Komunitas Nowaste Surabaya Sofi Azilan mengatakan, hasil pengumpulan sampah plastik itu yang paling banyak mencemari kawasan Mangrove Wonorejo adalah jenis sampah non-brand seperti kresek, sedotan, stirofoam, hingga sendok dan garpu sekali pakai.

"Top polluter-nya ada beberapa brand, tapi jenis plastik non-brand sekali pakai juga cukup mendominasi. Setelah kami audit, kami akan melayangkan rekomendasi agar para perusahaan tersebut bisa lebih bertanggung jawab pada sampah yang dihasilkan," ujar Sofi kepada detikJatim, Sabtu (27/4/2024).

Miris dengan kondisi ini, para mahasiswa yang tergabung dalam aksi bersih pantai tersebut juga mengajak masyarakat ikut mengurangi penggunaan plastik, terutama plastik sekali pakai demi menjaga keberlanjutan lingkungan.

"Kami juga khawatir, bayangkan nanti jika tahun 2050 jumlah sampah lebih banyak dari ikan. Apa yang akan kita makan? Sebab, sampah plastik ini nggak ada habisnya," kata mahasiswa FST Unair Kevin.

Selain itu, mereka juga menanam 50 bibit mangrove untuk menjaga bumi dari kondisi pemanasan global yang terus terjadi. Harapannya mangrove ini bisa menjaga iklim dan cuaca serta mencegah abrasi di kawasan pesisir.




(irb/dte)


Hide Ads