Kasus Kanker Payudara Meningkat, Ini Gejala dan Penyebabnya

Kasus Kanker Payudara Meningkat, Ini Gejala dan Penyebabnya

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Kamis, 25 Apr 2024 18:00 WIB
Ilustrasi Kanker Payudara
Ilustrasi (Foto: Dok. Shutterstock)
Surabaya -

Menteri Kesehatan Indonesia yakni Budi Gunadi Sadikin soroti tinggi kasus kanker payudara di Tanah Air. Hal tersebut disampaikan dalam Rakerkesnas Tahun 2024, Rabu (24/4/2024).

Menkes Budi menjelaskan alat USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan dini kanker payudara. Selain itu untuk pencegahan kanker payudara dan bisa segera ditangani.

"Soal kanker kita kan membagikan USG itu, itu nggak hanya buat ibu hamil, itu bisa digunakan untuk periksa payudara. Nah, sekarang kita lagi minta tolong RS Dharmais itu ngajarin semua dokter umum untuk punya keahlian periksa payudara dengan USG," kata Menkes Budi dikutip dari detikhealth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, kanker tertinggi perempuan adalah kanker payudara. Penderita kanker payudara mencapai 65.858 kasus. Permasalahan kanker di Indonesia salah satunya disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat.

Apa gejala dan penyebab dari kanker payudara? Simak selengkapnya di bawah ini.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Kanker Payudara?

Dikutip dari laman resmi World Health Organization, kanker payudara merupakan penyakit yang mana sel-sel payudara abnormal tumbuh di luar kendali. Selanjutnya membentuk tumor. Apabila dibiarkan, tumor tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kematian.

Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang banyak dialami oleh masyarakat, utamanya pada wanita. Akan tetapi ada kemungkinan untuk seorang pria terserang kanker ini.


Gejala Kanker Payudara

Dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Yogyakarta, berikut gejala-gejala yang timbul saat seseorang menderita kanker payudara :

- Tekstur Berubah

Salah satu gejala penderita kanker payudara yakni tekstur payudaranya berubah. Maka dari itu, detikers bisa melakukan pemeriksaan terhadap payudaranya sendiri, apakah mengalami perubahan atau tidak.

- Muncul Benjolan dan Warna Berubah

Terdapat benjolan pada payudara menjadi gejala umum kanker payudara yang perlu diwaspadai. Meskipun tidak selalu menjadi indikator seseorang terkena kanker payudara, benjolan di payudara harus tetap diwaspadai. Selain itu berubahnya warna pada payudara juga perlu diperhatikan.

- Keluar Cairan Kuning atau Keluar Darah

Seseorang yang menderita kanker payudara akan keluar cairan berwarna kuning seperti nanah saat menekan putingnya.

Keluarnya darah pada puting juga perlu diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan bukan hal yang normal apabila puting mengeluarkan darah, apabila tidak sedang dalam keadaan hamil atau menyusui.

Detikers bisa mencoba tekan puting dengan lembut untuk memeriksa apakah keluar cairan atau tidak.

- Terdapat Benjolan di Ketiak

Munculnya benjolan di ketiak menjadi salah satu faktor seseorang terkena kanker payudara paling umum.

- Bentuk Puting Berubah

Periksa payudara untuk mengetahui apakah ada perubahan seperti puting payudara mengalami rasa gatal seperti terbakar dan puting seperti tertarik ke dalam. Hal ini juga menjadi salah satu faktor seseorang terkena kanker payudara.

- Terdapat Lesung

Seperti yang sudah diketahui. kanker payudara tidak selalu ditandai dengan adanya benjolan pada payudara saja. Terdapat cekungan seperti lesung pipi pada payudara juga menjadi faktor seseorang mengalami kanker payudara.

Penyebab Kanker Payudara

Dilansir dari kemenkes, penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui. Yang diketahui adalah faktor-faktor yang dapat meningkat risiko terjadinya kanker payudara, antara lain :

- Merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif)
- Memiliki pola makan yang buruk, seperti tinggi lemak, rendah serat, mengandung zat pengawet atau pewarna
- Haid pertama pada usia kurang dari 12 tahun
- Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara
- Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas
- Melahirkan anak pertama setelah usia 35 tahun
- Tidak pernah menyusui anak
- Menopause (berhenti haid) setelah usia 50 tahun


Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads