- Bahaya Keju Bagi Kesehatan 1. Dapat Menyebabkan Sembelit 2. Dapat Menyebabkan Heartburn 3. Meningkatkan Risiko Terkena Listeria 4. Dapat Menyebabkan Perut Kembung 5. Meningkatkan Risiko Kanker 6. Dapat Menimbulkan Jerawat 7. Dapat Menyebabkan Diare 8. Dapat Menyebabkan Inflamasi 9. Menyebabkan Masalah Jantung
Beberapa contoh kue kering yang menggunakan keju sebagai salah satu komponennya meliputi kastengel, sagu keju, cookie keju, dan sejumlah kue lainnya. Keju tidak hanya memberikan kelezatan pada kue, tetapi juga menjadi pilihan yang memikat para penggemar keju.
Penggunaan keju dalam kue kering menghadirkan sensasi rasa yang unik dan memuaskan bagi lidah. Meskipun nikmat, tetapi perlu diingat bahwa keju juga mengandung natrium dan lemak jenuh.
Bahaya Keju Bagi Kesehatan
Keju akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Bahkan, keju dapat menyebabkan kanker hingga masalah jantung.
Dilansir dari laman Eat This, Not That, ada beberapa masalah kesehatan yang timbul dari mengonsumsi keju berlebihan. Berikut dampak buruk yang akan terjadi ketika mengonsumsi keju secara berlebihan.
1. Dapat Menyebabkan Sembelit
Mengonsumsi keju secara berlebihan dapat mengakibatkan masalah sembelit. Pasalnya, keju memiliki kandungan lemak yang tinggi dan serat yang rendah, sehingga dapat melambatkan proses pencernaan dan menyulitkan keluarnya feses melalui saluran usus. Dampaknya, anda menjadi jarang buang air besar dan kesulitan dalam proses pembuangan kotoran.
Pada tingkat konsumsi yang berlebihan dalam waktu singkat, keju dapat langsung menyebabkan sensasi tidak nyaman dan perut kembung. Sementara itu, jika kebiasaan mengonsumsi keju dalam jumlah yang berlebihan berlanjut dalam jangka panjang, ini dapat mengakibatkan sembelit yang bersifat kronis.
2. Dapat Menyebabkan Heartburn
Keju merupakan sumber lemak yang melimpah dan dapat menyebabkan masalah lambung pada individu rentan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak yang tinggi dalam keju dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), suatu otot yang mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Dampaknya adalah munculnya rasa terbakar di dada dan tenggorokan. Seiring berjalannya waktu, masalah lambung yang kronis dapat merusak lapisan esofagus, membawa risiko penyakit yang lebih serius seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Baca juga: Rekomendasi 10 Kue untuk Perayaan Hari Ibu |
3. Meningkatkan Risiko Terkena Listeria
Listeria monocytogenes merupakan jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit terkait makanan. Terutama pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, wanita hamil, dan orang lanjut usia.
Keju-keju lunak seperti brie, camembert, dan keju biru memiliki tingkat risiko kontaminasi bakteri listeria yang lebih tinggi. Jika konsumsi keju tersebut berlebihan atau penyimpanannya tidak tepat, maka risiko terkena listeria dapat meningkat.
Penyakit yang diakibatkan oleh Listeria, yang disebut listeriosis, dapat menimbulkan gejala serupa flu. Pada individu rentan, infeksi ini dapat menyebabkan kompilkasi serius, bahkan menyebabkan keguguran atau kelahiran mati pada wanita hamil.
4. Dapat Menyebabkan Perut Kembung
Bagi yang menghadapi kesulitan mencerna produk susu, terutama bagi yang mengonsumsi produk susu secara teratur, mungkin akan mengalami perut kembung dalam rentang waktu 30 menit hingga dua jam setelah mengonsumsinya.
Bagi orang yang sangat tidak toleran terhadap laktosa dan mengonsumsi keju dalam jumlah berlebihan, laktosa tidak dapat diproses dan diserap tubuh. Sebagai gantinya, laktosa yang tidak tercerna berpindah ke usus besar dan bergabung dengan bakteri normal, menyebabkan produksi gas.
5. Meningkatkan Risiko Kanker
Mengonsumsi keju secara berlebihan, khususnya jenis keju tinggi lemak, bisa meningkatkan kemungkinan terkena beberapa jenis kanker. Kandungan lemak jenuh dalam keju meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Beberapa penelitian juga menunjukkan korelasi antara mengonsumsi produk susu termasuk keju dengan peningkatan risiko kanker prostat dan payudara. Namun, hubungan antara konsumsi keju dan risiko kanker masih dalam penelitian. Sementara faktor pola makan dan gaya hidup juga berperan signifikan.
6. Dapat Menimbulkan Jerawat
Walaupun tidak semua individu terpengaruh, beberapa orang mungkin mengalami peningkatan masalah kulit seperti jerawat atau kulit berjerawat akibat konsumsi keju yang berlebihan.
Ini bisa terjadi karena hormon-hormon yang terdapat dalam susu, termasuk insulin 1 (IGF-1), yang dapat merangsang produksi sebum dan menyebabkan penyumbatan pori-pori. Kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam keju juga dapat memicu peradangan pada tubuh dan berpotensi memperburuk kondisi kulit.
7. Dapat Menyebabkan Diare
Bagi orang yang memiliki kemampuan terbatas dalam mencerna laktosa, mengonsumsi produk susu yang berlebihan tentu dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang serius.
Dalam tubuh seseorang yang kurang toleran dengan laktosa, laktase yang terdapat dalam keju tidak dipecah, melainkan difermentasi di usus oleh bakteri. Hal tersebut mengakibatkan diare.
8. Dapat Menyebabkan Inflamasi
Efek samping lainnya karena terlalu banyak mengonsumsi keju adalah peradangan. Pada sejumlah orang, kasein yang terkandung dalam susu dan keju dapat memicu respons imun dan berkontribusi terhadap peradangan dalam tubuh.
Respons inflamasi ini dapat berupa masalah pencernaan, masalah kulit, ketidaknyamanan pernafasan, dan bahkan nyeri sendi. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh dapat mengidentifikasi kasein sebagai ancaman.
9. Menyebabkan Masalah Jantung
Keju memiliki kadar natrium yang tinggi sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, makan terlalu banyak keju bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Selain natrium, keju juga mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat. Lemak jenuh adalah jenis lemak yang akan tetap padat pada suhu ruangan sehingga dapat menyumbat arteri. Namun, mengonsumsi keju dalam jumlah sedang tidak akan meningkatkan tekanan darah dan kolesterol secara drastis.
Keju memiliki dampak positif bagi tubuh, namun tak dipungkiri, sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Hal tersebut juga berlaku untuk keju, mengonsumsi keju terlalu banyak dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh.
Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)