Polisi di Mojokerto Lakukan Fogging Serentak Cegah Penularan DBD

Polisi di Mojokerto Lakukan Fogging Serentak Cegah Penularan DBD

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 23 Apr 2024 17:25 WIB
Polres Mojokerto fogging
Polres Mojokerto melakukan fogging (Foto: Dok. Humas Polres Mojokerto)
Mojokerto -

Polres Mojokerto bersama pemkab setempat menggelar fogging serentak di 18 kecamatan. Pengasapan atau fogging itu untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini mencapai 143 pasien.

Fogging pagi tadi digelar serentak di 18 kecamatan. Salah satunya di Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari. Sejumlah anggota Polres Mojokerto membantu pelaksanaan fogging di desa ini. Polisi menyemprot setiap sudut permukiman penduduk untuk membasmi nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue kepada manusia melalui gigitan.

"Fogging difokuskan pada area pemukiman warga yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk," terang Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Selasa (23/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fogging serentak menyasar 24 desa yang tersebar di 18 kecamatan. Yaitu Desa Kanenten di Kecamatan Puri, Desa Gempolkrep di Kecamatan Gedeg, Desa Japanan dan Berat Kulon di Kecamatan Kemlagi, Desa Sajen dan Pandanarum di Kecamatan Pacet, Desa Watesnegoro di Kecamatan Ngoro, Desa Mlirip di Kecamatan Jetis, dan Desa Leminggir di Kecamatan Mojosari.

Polres Mojokerto foggingPolres Mojokerto melakukan fogging (Foto: Dok. Humas Polres Mojokerto)

Desa Ngingasrembyong di Kecamatan Sooko, Desa Gayaman di Kecamatan Mojoanyar, Desa Sumberkarang dan Sumbertebu di Kecamatan Dlanggu, Desa Trowulan dan Tawangsari di Kecamatan Trowulan, Desa Kedungudi di Kecamatan Trawas, Desa Dinoyo di Kecamatan Jatirejo, Desa Kaligoro di Kecamatan Kutorejo, Desa Balongmasin dan Jatilangkung di Kecamatan Pungging, Desa Gunungan di Kecamatan Dawarblandong, serta Desa Jatidukuh di Kecamatan Gondang.

ADVERTISEMENT

Ihram menjelaskan fogging hanya salah satu upaya mencegah penularan DBD dengan cara membunuh nyamuk dewasa jenis aedes aegypti. Menurutnya, masyarakat juga harus rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M.

"Sebaiknya masyarakat juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M, yaitu menguras, menutup dan mengubur wadah yang tergenang air yang menjadi tempat nyamuk bertelur," jelasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto merilis, hingga April 2024, terdapat 143 orang yang terjangkit DBD. Sedangkan periode yang sama tahun lalu, jumlah penderita DBD 127 orang.

Ihram menambahkan masyarakat diimbau ekstra waspada saat cuaca tak menentukan yang justru menjadi momen kian pesatnya perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

"Sehingga kami menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mencukupi kebutuhan gizi yang baik. Bila perlu juga mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads