Kekhawatiran akan terjebak macet saat menempuh perjalanan kerap menghantui para pemudik. Maklum, diprediksi akan terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa titik saat mudik Lebaran.
Para pemudik yang sudah tak sabar untuk berjumpa dengan sanak saudara di kampung halaman, tentu tak ingin terjebak kemacetan horor yang membuat mereka berlama-lama di jalan. Namun demikian, titik kemacetan atau troublespot masih menjadi salah satu hal yang sulit untuk dihindari, tetapi jelas bisa diupayakan solusinya.
Ditlantas Polda Jawa Timur sebelumnya telah memetakan 52 troublespot yang ada di wilayah Jatim. Salah satunya di Simpang Mengkreng yang menjadi penghubung Jombang-Nganjuk-Kediri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim detikJatim telah sampai di Simpang Mengkreng Kediri. Di sini kerap terjadi penumpukan volume kendaraan. Baik kendaraan yang keluar dari Tol Bandar Kedungmulyo atau ingin menuju ke Jombang, Nganjuk dan Kediri.
![]() |
Suara klakson mobil maupun motor yang tak sabar untuk segera melintas mengiringi langkah tim Jelajah Mudik Ramadan detikJatim.
Tak diam diri, Polres Kediri pun berupaya mengatur skema sedemikian rupa agar bisa mengatasi kepadatan yang terjadi di Simpang Mengkreng. Sebelum menjelaskan skema pengaturan lalu lintas yang ditetapkan agar perjalanan mudik bisa aman dan lancar, Kasat Lantas Polres Kediri AKP Suryono terlebih dahulu membeberkan apa yang menjadi penyebab kepadatan kendaraan di Simpang Mengkreng.
Usut punya usut, ternyata ada berbagai faktor penyebab kepadatan di sini. Faktor yang pertama akibat adanya 2 perlintasan kereta api sebidang yang frekuensinya bahkan mencapai 34 kali dalam sehari. Artinya, tiap kurang lebih 40 menit sekali akan ada kereta yang melintas di Simpang Mengkreng ini.
"Salah satu faktornya, karena ada 2 perlintasan kereta api sebidang hingga 34 kali dalam 1 kali 24 jam. Artinya, tiap 40 menit sekali simpang ini akan dilewati kereta api. Tiap melintas butuh waktu sekitar 3 sampai 5 menit. 2 perlintasan KA ini masuk wilayah Jombang dan Kediri. Ini menyebabkan adanya penumpukan kendaraan," ujar AKP Suryono saat dijumpai detikJatim di Pos Polisi Mengkreng.
![]() |
Faktor selanjutnya, akibat lokasi Simpang Mengkreng yang tepat berada usai exit Tol Bandar Kedungmulyo. Sehingga, turut menyumbang kepadatan di crossing 3 arah dari Jombang-Nganjuk-Kediri ini.
Tak berhenti di sana, ternyata faktor penyebab kepadatan di Simpang Mengkreng ini cukup kompleks. Adanya terminal 'bayangan' di depan Pusat Oleh-oleh Braan juga kerap memperparah kepadatan yang terjadi.
Arus lalu lintas yang harusnya lancar, harus terhambat akibat adanya aktivitas naik-turun penumpang dari angkutan umum seperti bus. Belum lagi jika ada banyak kendaraan yang ikut melipir untuk memborong oleh-oleh di Braan ini.
"Jangan sampai ada terminal bayangan di Braan. Itu dari mulai kendaraan pribadi sampai umum berhenti di situ. Ada yang membeli oleh-oleh, ada yang naik-turun dari kendaraan umum. Selain itu kita juga tetap antisipasi saat Operasi Ketupat dengan penempatan anggota di Braan," kata Suryono.
Lalu, bagaimana skema polisi agar Mengkreng tetap lancar? Simak di halaman selanjutnya!
Tak kehabisan strategi, Polres Kediri telah mengatur beberapa skema untuk mengatasi permasalahan kepadatan volume kendaraan di Simpang Mengkreng. Petugas kepolisian siaga selama 24 jam penuh, begitu saat musim mudik lebaran.
Sebagai strategi mengatasi macetnya Mengkreng, ada 3 zona yang diterapkan untuk mengurai jika sewaktu-waktu terjadi kepadatan lalu lintas di sini. Solusi tersebut disebut cukup efektif, sebab mampu mengurai kepadatan saat musim libur Nataru.
"Dari tahun ke tahun menggunakan skema ini lancar, sudah 2 tahun ini. Kemarin dibuktikan saat tahun baru," ungkapnya.
Polisi pun membeberkan 3 zona yang akan jadi solusi mengurai kepadatan Mengkreng ini. Ada zona hijau, kuning, hingga merah yang akan diterapkan berdasarkan hasil pemantauan di lokasi.
![]() |
Suryono menjelaskan, saat masuk ke zona hijau, lalin berada dalam kategori landai dan belum ada kepadatan. Hal ini ditandai dengan lancarnya traffic light Kertosono dan arus menuju Surabaya dari pusat oleh-oleh Braan sampai dengan exit Tol Bandar Kedungmulyo.
Apabila berada dalam zona hijau, pihak kepolisian akan menempatkan personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas secara bergantian di depan Pos Mengkreng. Kemudian, saat memasuki zona kuning, polisi akan melalukan pengalihan arus di simpang 4 Papar simpang 3 Jatipelem dan simpang 4 Kertosono.
Zona kuning ini ditandai saat arus lalin mulai mengalami peningkatan ditandai dengan mulai padatnya arus lalin di traffic light Kertosono, serta penumpukan kendaraan bus di pusat oleh-oleh Braan.
Terakhir, saat zona merah dan terjadi kepadatan arus lalin mulai dari TL Kertosono sampai dengan rel KA Bandar Kedungmulyo, akan dilakukan pengalihan arus di Simpang 4 Papar diarahkan ke Pare-Badas menuju Simpang 3 Mojoagung (Jombang) dan Simpang 3 Jogomerto serta Simpang 3 Baron Nganjuk.
Tak hanya itu, juga akan dipasang kanalisasi medan jalan di Simpang 3 Mengkreng untuk menghindari crossing 3 arah. Perjalanan yang aman dan lancar tentu sangat didambakan para pemudik, sebab mereka sudah pasti tak sabar segera tiba di kampung halaman dan berjumpa dengan sanak saudara.
Tim detikJatim masih akan melanjutkan perjalanan. Simak terus perjalanan Jelajah Mudik Ramadan 2024 yang didukung Ditlantas Polda Jatim, Honda Surabaya Center, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat untuk menemani dan menjadi referensi perjalanan mudik detikers. Harapannya, mudik di Jawa Timur aman, nyaman, dan berkesan.
Simak Video "Jelajah Mudik Ramadan Eps 4: Kota Pelajar yang Diserbu Wisatawan"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/iwd)