8 Risiko Kesehatan Jika Puasa Tanpa Sahur

8 Risiko Kesehatan Jika Puasa Tanpa Sahur

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Rabu, 27 Mar 2024 21:43 WIB
ilustrasi
Ilustrasi sahur puasa Ramadan. Foto: Shutterstock/
Surabaya -

Sahur merujuk pada waktu makan yang dilakukan sebelum fajar atau sebelum waktu imsak. Sahur menjadi penting karena waktunya mengisi energi tubuh sebelum seharian berpuasa. Bagaimana jika puasa tapi tidak sahur? Awas bahaya kesehatan mengintai.

Umat Islam melakukan sahur sebagai bagian dari ibadah puasa Ramadan. Sahur sendiri merupakan waktu untuk makan besar sebelum mulai berpuasa. Kegiatan sahur dianggap penting karena memberikan energi dan kekuatan untuk menjalankan puasa seharian.

Sahur hukumnya sunah atau tindakan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Sahur biasanya dilakukan menjelang waktu imsak, sebelum waktu Subuh, atau sebelum terbitnya matahari, tergantung pada tradisi lokal dan waktu imsak yang ditetapkan di daerah masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risiko Kesehatan Puasa Tanpa Sahur

Melihat tujuan dilakukannya sahur, puasa tanpa sahur dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Berikut sejumlah bahaya kesehatan jika puasa tanpa sahur seperti dihimpun dari laman Siloam Hospitals.

1. Turunnya Daya Tahan Tubuh

Berpuasa tanpa sahur dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh karena kurangnya nutrisi. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti flu, sembelit, sakit tenggorokan, dan diare.

ADVERTISEMENT

Sahur membantu mencegah sindrom metabolik yang terkait dengan masalah gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan obesitas. Oleh karena itu, tetapkan menu sahur yang sehat dengan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

2. Asam Lambung Naik

Ancaman selanjutnya yang patut diwaspadai jika tidak sahur saat berpuasa adalah kemungkinan terjadinya peningkatan asam lambung. Tidak adanya makanan yang masuk ke dalam pencernaan menjadi faktor utama penyebab risiko kesehatan ini.

Pasalnya, mengonsumsi makanan sehat selama sahur dapat memperlambat proses pengosongan lambung, sehingga menurunkan risiko terjadinya peningkatan asam lambung selama puasa.

3. Berat Badan Turun secara Drastis

Tidak sahur saat berpuasa bisa mengakibatkan penurunan berat badan yang tiba-tiba. Sebab, tubuh akan menggunakan lemak dan protein sebagai sumber energi karena kekurangan kalori. Jika ini berlanjut, dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang berpotensi membahayakan kesehatan.

4. Meningkatkan Potensi Dehidrasi

Tidak sahur sebelum berpuasa berpotensi meningkatkan risiko dehidrasi, di mana tubuh kekurangan cairan penting. Kekurangan cairan bisa membuat tubuh terasa lemah, sulit berkonsentrasi, bahkan menyebabkan penurunan tekanan darah.

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya minum minimal dua gelas air putih saat sahur dan memilih makanan yang kaya air seperti sup ayam, sayuran, dan buah segar. Langkah-langkah ini dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh selama menjalani puasa.

5. Kekurangan Energi dalam Tubuh

Saat menjalani puasa, muslim harus menahan diri dari makan dan minum selama belasan jam. Jika melewatkan sahur, tubuh bisa kekurangan energi dan membuat mudah lelah.

Untuk menjaga kebutuhan energi saat berpuasa, sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat kompleks pada saat sahur. Makanan tersebut bisa berupa kentang, nasi merah, oatmeal, dan ubi jalar.

Juga disarankan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur, yang baik dikonsumsi karena pencernaannya yang lambat sehingga membuat rasa kenyang bertahan lebih lama selama puasa.

6. Gangguan Keseimbangan Tubuh

Gangguan keseimbangan tubuh adalah konsekuensi dari berpuasa tanpa sahur yang harus diperhatikan dari segi kesehatan. Masalah kesehatan ini terjadi karena kurangnya energi yang tercukupi selama berpuasa menyebabkan tubuh rentan dan lemah. Jika tidak diatasi, dapat menyebabkan gejala pusing atau vertigo.

7. Turunnya Kadar Gula Darah

Puasa tanpa sahur dapat menyebabkan penurunan drastis kadar gula darah dalam tubuh. Jika tidak diatasi, dapat menyebabkan hipoglikemia, yang merupakan keadaan medis, di mana kadar gula darah turun di bawah tingkat normal yang diperlukan tubuh.

Kondisi ini membawa risiko serius bagi kesehatan karena bisa menimbulkan gejala seperti pusing, letih lesu, gemetar, keringat dingin, kejang, bahkan kehilangan kesadaran.

8. Turunnya Massa Otot

Salah satu aspek nutrisi yang penting untuk dipertimbangkan dalam menu sahur adalah protein. Protein memiliki peran penting dalam menyediakan energi yang cukup dan menjaga rasa kenyang lebih lama selama berpuasa.

Selain itu, protein juga diperlukan untuk memperbaiki dan membentuk jaringan otot. Di mana jaringan otot inilah yang membantu mencegah penurunan signifikan dalam massa otot selama berpuasa.

Itulah risiko kesehatan yang akan mengintai jika tetap melakukan puasa tanpa sahur. Melihat berbagai risiko yang cukup serius, sahur menjadi hal yang sangat penting saat menunaikan ibadah puasa.

Apakah kalian pernah puasa tanpa sahur? Jika pernah, sebaiknya jangan diulang ya! Jangan sampai niat ibadah di bulan mulia justru berakhir dengan membahayakan kesehatan.

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads