Prestasi internasional diraih oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Kali ini salah satu mahasiswa UB berhasil menjadi perwakilan Jawa Timur dalam The Ship of Japanese and Asian Youth Program (SSEAYP) dari Cabinet Office of Jepang pada akhir 2023.
Mahasiswa berprestasi tersebut yakni Zulfikar Dabby Anwar. Ia adalah Mahasiswa Fakultas Pertanian UB yang sukses menembus seleksi ketat untuk menjadi delegasi Jawa Timur dalam ajang bergengsi di Jepang tersebut.
Keberhasilan ini tak hanya didasari oleh kecerdasan akademis, tetapi juga semangat juang yang luar biasa dan dedikasinya yang tak kenal lelah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Zul ini menceritakan, SSEAYP merupakan program yang diikuti oleh 10 negara ASEAN dan Jepang. Ia menyebut, selama sepuluh hari, dirinya dan sembilan peserta dari Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jakarta, Nusa Tenggara Barat dan Papua bergabung dalam program Pertukaran Pemuda Antarnegara yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"SSEAYP ini sebenarnya diikuti oleh 10 negara ASEAN + Japan, dan tiap tahun, Indonesia mengirim 30 orang delegasi. Tapi, khusus tahun lalu, hanya 10 pemuda yang diberangkatkan karena bertepatan dengan perayaan 50 tahun ASEAN-Japan Friendship and Cooperation," jelas Zul kepada detikJatim, Senin (25/3/2024).
Istilah keberhasilan bukan hal yang instans tercermin dari Zul. Ia mengatakan, dirinya melalui proses yang cukup panjang untuk menjadi delegasi Jawa Timur dalam ajang bergengsi internasional tersebut. Mulai dari tes administrasi, tes tulis hingga wawancara.
"Kami diwawancara terkait 5 hal, yaitu motivasi, kecakapan Bahasa Inggris, social project, kebudayaan, dan personal interest, lalu lanjut ke karantina," terangnya.
Selama di Jepang, Zul menyebut dirinya berkesempatan untuk memaparkan tentang budaya dan berdiskusi tentang pangan. Tak hanya itu, Zul juga berkesempatan untuk menjalani local program di Yamanashi selama 3 hari sebelum nantinya memulai Discussion Group yang membahas isu Energy, Climate Change, dan Recycling-Oriented Society.
"Program ini diawali dengan upacara pembukaan oleh Cabinet Office of Japan, lalu ada kegiatan voluntir di mana kami, Garuda 47 menjelaskan tentang konsep prosesi pernikahan tradisional," jelas mahasiswa angkatan 2021 ini.
Lebih lanjut, Zul menyampaikan dirinya juga diberi kesempatan untuk berdiskusi mengenai isu recycling-oriented society yang menekankan pentingnya kesadaran dan pemahaman terkait praktik berkelanjutan di ASEAN dan Jepang.
"Kami juga membahas isu keberlanjutan ini belum terimplementasi dengan baik dikarenakan dua landskap besar, yaitu pendidikan yang mencakup kurangnya kesadaran terkait dampak negatif socio-cultural yang mencakup tidak adanya normal sosial pada beberapa negara ASEAN," ujarnya
Dengan dedikasi yang tinggi dan persiapan yang matang, Zul dan tim berhasil merumuskan beberapa hal yang dikaji ulang. Mulai dari penggunaan energi alternatif untuk masa depan, perubahan pola pikir ramah lingkungan, prinsip daur ulang hingga kekuatan pendidikan serta komitmen bersama terkait sampah dan isu lingkungan di negara masing-masing.
"Kami berlatar belakang dengan fakta bahwasanya Indonesia ini terkenal atas produksi sampah makanan yang sangat besar," terang Zul.
"Kontingen Indonesia berhasil merumuskan campaign Save Your Plate untuk mengurangi produksi limbah makanan skala kecil melalui peran aktif rumah tangga," tutupnya.
Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.
(hil/dte)