Tangis Eks Teroris JAD Saat Ucap Ikrar Setia pada NKRI di Lapas Madiun

Tangis Eks Teroris JAD Saat Ucap Ikrar Setia pada NKRI di Lapas Madiun

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 22 Feb 2024 22:31 WIB
Hamrudin (37), eks teroris JAD, tak kuasa menahan air matanya saat mengucap ikrar setia kepada NKRI
Hamrudin (37), eks teroris JAD, tak kuasa menahan air matanya saat mengucap ikrar setia kepada NKRI (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Madiun -

Napi eks teroris di Lapas Kelas 1 Madiun, Hamrudin (37) tak kuasa menahan air matanya saat mengucap ikrar setia kepada NKRI. Sambil menahan isak tangis, ia terbata-bata membaca ikrar tersebut. Warga Makassar ini menyesali perbuatannya yang sempat bergabung dengan kelompok teroris.

"Saya sadar, perbuatan saya keluar dari tanah air. Padahal negara ini telah memfasilitasi dan membimbing saya agar bisa ikrar setia NKRI. Kita lahir dan hidup di Indonesia, maka harus kembali ke Indonesia," kata Hamrudin kepada wartawan di Lapas Kelas 1 Madiun, Kamis (22/2/2024).

"Negara kita tidak melarang beribadah. Tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan NKRI terhadap syariat Islam," imbuh Hamrudin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamrudin terus mengusap air matanya sembari menjawab satu per satu pertanyaan yang dilontarkan awal media. Ia mengaku menyesali perbuatannya lantaran telah bergabung dengan organisasi yang menentang kedaulatan dan keutuhan Bangsa Indonesia.

"Kepada para saudara saya yang masih tertahan dengan prinsip dan ideologi yang dibela, tolong pikirkan baik-baik, karena negara Indonesia tidak menghalangi seseorang untuk berdakwah," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Hamrudin memimpin pembacaan ikrar setia pada NKRI dan ditirukan dua rekan lain Bustar (37) asal Makassar dan Riza Bagus Melian Sugastian (50) asal Surabaya. Hamrudin dan Bustar merupakan anggota kelompok terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sementara, Riza adalah eks anggota Jemaah Islamiyah (JI).

Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Asep Sutandar menuturkan, adanya 3 warga binaan yang telah mengucapkan janji setia tersebut merupakan bentuk keberhasilan dari program pembinaan yang dilaksanakan Lapas Kelas 1 Madiun.

"Selepas ikrar tidak hanya diucapkan, tapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik selama menjalani masa pidana maupun pada saat masyarakat," tutur Asep.

Ia berharap, aksi Hamrudin dkk ini bisa menyadarkan napi teroris lainnya.

"Mudah mudahan semakin menyadarkan warga binaan lainnya, bisa mengikuti program pembinaan," jelas Asep.

Asep menambahkan, saat ini masih ada 20 warga binaan kasus terorisme yang tersebar di Lapas Jatim. Mereka terus mendapatkan pembinaan deradikalisasi.

"Terakhir di Porong kami sudah mengikrarkan beberapa warga binaan tersebut. Nantinya yang akan menyusul di Kediri dan lapas-lapas di Jawa Timur lainnya total masih ada 20 napiter," ujar Asep.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Kadek Anton Budiharta mengungkapkan pihaknya ingin memberikan pendekatan yang lebih humanis dan efektif dalam upaya memperbaiki perilaku narapidana. Serta mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat.

"Salah satu perubahan dari pembaharuan ini adalah peningkatan akses narapidana terhadap program rehabilitasi, pendidikan, dan pelatihan keterampilan. Hal ini diharapkan dapat membantu narapidana mengembangkan kemampuan yang dapat mendukung keberhasilan mereka setelah kembali ke masyarakat," tandas Anton.




(hil/iwd)


Hide Ads