Banjir di Desa Kedungringin dan Kedungboto, Beji, Kabupaten, belum surut. Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan ribuan nasi bungkus ke warga terdampak banjir.
"Nasi bungkus dibagikan pagi dan sore. Pagi 1.500, sore 1.500," kata Kadinsos Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi, Selasa (6/2/2024).
Banjir di 7 dusun di Desa Kedungringin dan 3 dusun di Kedungboto belum menunjukkan tanda surut. Bahkan ketinggian air tampak meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD menyebut 6.228 jiwa di dua desa tersebut masih terdampak banjir. Lokasi paling parah di Dusun Balongrejo, Desa Kedungringin.
"Selain dari dinsos, makanan cepat saji juga dari PMI. Kami juga mendirikan dapur umum di dekat titik banjir. Perahu juga kami kerahkan untuk mendukung transportasi warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi.
Banjir di dua desa ini merupakan banjir langganan saat musim hujan. Banjir akibat luapan sungai Wrati dan Kedunglarangan. Genangan banjir bisa sampai sepekan atau lebih tergantung curah hujan.
"Susah surutnya apalagi di daerah Kedungringin dan Kedungboto lebih rendah dari sungai dan laut," terang Sugeng.
Banjir melanda Desa Kedungringin dan Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Minggu (4/2) malam. Banjir akibat luapan Sungai Wrati dan Kedunglarangan.
Banjir juga terjadi di dua desa di Kecamatan Gempol dan tiga kelurahan di Kecamatan Bangil. Namun yang paling parah di Kecamatan Beji.
(abq/iwd)