Teka-teki Keberadaan Gus Muhdlor Usai ASN BPPD Sidoarjo Tersangka KPK

Round Up

Teka-teki Keberadaan Gus Muhdlor Usai ASN BPPD Sidoarjo Tersangka KPK

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 31 Jan 2024 09:43 WIB
Suasana di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo
Suasana di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Keberadaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor masih menjadi teka-teki. Gus Muhdlor seolah 'menghilang' usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengobok-obok lingkungan Pemkab Sidoarjo.

KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sidoarjo. Dalam OTT ini, KPK menetapkan Kepala Sub Bagian BPPD Sidoarjo Siska Wati jadi tersangka dugaan pemotongan insentif ASN, Senin (29/1).

Sejak Senin (29/1) pula keberadaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali sulit ditemukan. Putra ulama kharismatik KH Agoes Ali Masyuhri atau Gus Ali itu seolah menghilang seiring dengan kabar penetapan tersangka anak buahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, penetapan tersangka dugaan korupsi di Sidoarjo itu dilakukan setelah penyidik KPK mengobok-obok Sidoarjo selama 2 hari, yakni pada Kamis dan Jumat pekan lalu, dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Selama 2 hari itu penyidik KPK menyegel sejumlah ruangan di kantor BPPD Sidoarjo dan mengamankan serta memeriksa 11 orang termasuk sejumlah ASN. Namun selama 2 hari itu KPK tidak berhasil menemukan sang bupati.

ADVERTISEMENT

Pimpinan KPK mengungkapkan bahwa lembaga antirasuah itu sebenarnya juga mencari keberadaan bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor selama 2 hari OTT. Namun para penyidik KPK tak berhasil menemui sang bupati.

"Secara teknis pada hari Kamis sampai Jumat itu kami sudah melakukan secara simultan mencari yang bersangkutan (Bupati Sidoarjo)," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di gedung KPK, seperti dilansir detikNews, Senin (29/1).

Sejak KPK menetapkan Siska Wati sebagai tersangka, detikJatim sulit menemukan Gus Muhdlor. Padahal setelah OTT KPK, berdasar rilis resmi Pemkab Sidoarjo, sang bupati sempat melakukan kegiatan dan menghadiri sejumlah acara.

Pada Sabtu 27 Januari, sehari setelah OTT KPK, Gus Muhdlor sempat melakukan peninjauan ke SMPN 2 Tanggulangin untuk mencari tahu penyebab banjir di sekitar SMP itu yang tak segera surut.

Kemudian pada Minggu 28 Januari, Muhdlor juga mengikuti acara peresmian Gedung Pusat Terpadu dan Gedung Laboratorium RSUD Sidoarjo yang dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Keberadaan Bupati Sidoarjo mulai sulit ditemukan sejak Senin (29/1). Yang bersangkutan mewakilkan kehadirannya di acara launching pengaktifan kembali program UHC Sidoarjo 2024 di Pendapa Delta Wibawa kepada salah satu asisten Pemkab Sidoarjo.

Termasuk kemarin (30/1), sehari setelah penetapan tersangka kasus dugaan pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo oleh KPK, Gus Muhdlor juga mewakilkan kehadirannya di acara Simulasi Pemungutan Suara yang digelar KPU.

"Kami telah mengundang secara resmi Bupati Sidoarjo di acara ini. Tapi beliau tidak hadir dalam acara ini, diwakilkan oleh Kepala Bakesbanpol," kata Ketua KPU M Iskak kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).

Sementara itu, di tempat terpisah, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan bahwa pihaknya juga tidak tahu secara pasti soal keberadaan Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor tersebut.

"Saya sendiri banyak kesibukan, jadi tidak mengetahui secara pasti keberadaan beliau," kata Subandi saat dihubungi detikJatim melalui sambungan telepon.

Pantauan detikJatim, Pendopo Delta Wibawa maupun rumah dinas Bupati Sidoarjo terlihat sepi. Hanya petugas dari Satpol PP yang menjaga rumah kediaman dan Pendopo itu.

Sebelumnya, KPK melakukan OTT di sejumlah lokasi di Sidoarjo dan mengamankan 11 orang terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pajak untuk ASN Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.

Dalam OTT ini, KPK juga menyegel sejumlah ruangan di kantor BPPD Sidoarjo dan telah berupaya mencari keberadaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali tapi tak berhasil menemukannya.

Hingga KPK pun menetapkan tersangka dalam kasus ini, yakni Siska Wati, salah satu Kepala Sub Bagian di BPPD Sidoarjo. Padahal, ada dugaan bahwa Siska hanyalah eksekutor pemotongan insentif untuk ASN, yang mana hasilnya untuk memenuhi kebutuhan Kepala BPPD Ari Suryono dan Gus Muhdlor.

Terpantau juga di Kantor BPPD di Jalan Pahlawan, Sidoarjo, pelayanan di kantor itu tetap berjalan normal. Namun, berdasarkan informasi yang didapat detikJatim, Kepala Dinas BPPD Sidoarjo Ari Suyono belum masuk kantor sejak OTT Kamis dan Jumat 25-26 Januari. Keberadaannya juga tidak diketahui.

"Bapak belum masuk Kantor, entah ke mana saya tidak mengetahui," kata salah satu pegawai BPPD Sidoarjo yang tidak mau namanya disebut kepada detikJatim.




(hil/dte)


Hide Ads