Pemilu 2024 bertepatan dengan hari kasih sayang yang kerap disebut valentine, tepatnya pada 14 Februari. Melalui program Police Goes to School, Polres Jombang mengajak seluruh siswa SMA sederajat menggunakan hak pilihnya. Sehingga hari kasih sayang tahun ini sekaligus menjadi 'Hari Kasih Suara'.
Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi menjadi inspektur upacara dalam upacara bendera yang diikuti para siswa SMA sederajat pagi tadi. Upacara serupa digelar di SMA lainnya secara serentak dipimpin kapolsek di masing-masing kecamatan.
Eko menjelaskan kehadirannya di SMA ini adalah program Police Goes to School yang digelar rutin Polres Jombang. Program ini untuk mengedukasi para pelajar agar tidak melakukan kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, geng motor, maupun tindak pidana lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, dalam kunjungannya ke SMA pagi tadi Eko juga mengajak semua pelajar jenjang SMA dan SMK sederajat menggunakan hak pilih di Pilpres dan Pileg 14 Februari nanti.
Menurutnya, para pelajar yang notabene Gen Z dan generasi milenial sebagai pemilih pemula hanya butuh 5 menit di TPS untuk menentukan pilihan masing-masing.
"Hanya dibutuhkan 5 menit di TPS untuk menentukan 5 tahun arah bangsa dan negara kita. Shingga saya mendorong generasi milenial dan Gen Z datang ke TPS. Sebagai generasi milenial dan Gen Z harus pintar dalam memilih pasangan calon karena suara teman-teman semua sangat berpengaruh bagi Indonesia ke depannya," jelasnya dalam rilis yang diterima detikJatim, Senin (29/1/2024).
Gen Z dan generasi milenial, lanjut Eko, mendominasi daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024. Jumlah Gen Z saat ini mencapai 22,85% atau 46.800.161 jiwa, sedangkan generasi milenial mencapai 33,60% atau 66.822.389 jiwa.
Oleh sebab itu, dia berharap Gen Z dan Gen Y berpartisipasi dalam Pemilu dengan menggunakan hak pilih mereka.
"Saya berharap kepada Gen Z dan generasi milenial yang akan menggantikan peran kami selanjutnya. Mereka harus memahami pentingnya peran, fungsi, dan kehadirannya di Pemilu 2024," terangnya.
Pada momen itu, Eko juga mengingatkan semua generasi muda tak mudah terpengaruh informasi bohong (Hoax) dan ujaran kebencian yang mungkin beredar melalui medsos maupun masyarakat. Sebab konten-konten tersebut berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Sebagai generasi yang menjadikan media sosial sebagai bagian besar hidupnya, peran Gen Z dan generasi milenial sangatlah penting dalam mencegah dan memutus peredaran informasi palsu, ujaran kebencian, maupun olok-olok SARA," tandasnya.
(dpe/iwd)