Lautan Eceng Gondok Penuhi Sungai Bawah Jembatan Gendol Ponorogo

Lautan Eceng Gondok Penuhi Sungai Bawah Jembatan Gendol Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 05 Jan 2024 12:19 WIB
Lautan eceng gondok di Ponorogo
Lautan eceng gondok di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Lautan eceng gondok memenuhi sungai di bawah Jembatan Gendol, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ponorogo. Permasalahan eceng gondok ini sempat membuat warga kebingungan karena tak menemukan solusi,

Pasalnya, tumpukan eceng gondok sepanjang 100 meter dengan ketebalan 2 meter ini tidak bisa dibersihkan secara manual. Meski warga sudah berusaha membersihkan eceng gondok dengan alat manual seperti sabit dan parang, tetap saja eceng gondok itu tidak bisa diatasi.

"Warga sudah berusaha dengan sabit, parang tapi tidak teratasi. Ini harus dengan alat berat dan truk, supaya cepat bersih," terang Kepala Dusin Jabung 3, Siswanto kepada wartawan, Jumat (5/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, lautan eceng gondok ini merupakan kiriman dari kawasan hulu sungai yang akhirnya menumpuk dan tersumbat di Jembatan Gendol. Dikhawatirkan, jika sumbatan ini tidak segera diatasi, bisa menyebabkan tanggul jebol.

"Tumpukan eceng gondok ini kalau tidak segera diatasi, terus hujan deras. Nanti pasti tanggul yang di sana jebol, kanan kiri. Itu bisa merugikan masyarakat," papar Siswanto.

ADVERTISEMENT

Siswanto menerangkan, warga sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membersihkan eceng gondok dari sungai. Namun, tetap tidak bisa maksimal. Karena, selain eceng gondok, juga banyak kayu dan rumpun bambu.

"Ini kan kiriman dari hulu sungai, banyak eceng gondok dan kayu atau ranting bambu," imbuh Siswanto.

Sementara itu, Wakapolsek Mlarak Iptu Budioyo menambahkan, adanya lautan eceng gondok ini baru pertama kali terjadi di Jabung. Jika tidak segera diatasi, khawatir jika hujan deras bisa menyebabkan banjir.

"Kalau sini tersumbat. Bisa banjir di wilayah Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis sama Desa Gandu, Kecamatan Mlarak," papar Budioyo.

Pihaknya pun sudah melaporkan hal ini ke dinas terkait, seperti BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup untuk meminta bantuan alat berat.

"Kami bersama perangkat desa sudah laporan ke dinas terkait meminta bantuan alat berat," pungkas Budioyo.




(hil/fat)


Hide Ads