Doa untuk Ibu, Bentuk Kesalehan dan Bakti Seorang Anak

Doa untuk Ibu, Bentuk Kesalehan dan Bakti Seorang Anak

Savira Oktavia - detikJatim
Selasa, 19 Des 2023 12:48 WIB
Ilustrasi wanita hijab berdoa
Ilustrasi berdoa/Foto: Getty Images/golfcphoto
Surabaya -

Hari Ibu jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Berikut doa untuk ibu, bentuk kesalehan dan bakti seorang anak.

Hari Ibu menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia, sekaligus memaknai tonggak gerakan perempuan Indonesia yang memberikan kontribusi aktif terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Hari Ibu dilatarbelakangi lahirnya pergerakan perempuan Indonesia yang diawali dengan Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1948 di Yogyakarta. Sehingga sudah menyatu menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu, pencetusan Hari Ibu dilakukan sebagai upaya membangkitkan kepedulian dan mendorong kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sama dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan Peringatan Hari Ibu tahun ini juga mengusung tema utama Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. Sementara sub temanya yakni:

ADVERTISEMENT
  • Perempuan Bersuara
  • Perempuan Berdaya dan Berkarya
  • Perempuan Peduli
  • Perempuan dan Revolusi.

Empat sub tema tersebut menggambarkan rangkaian kegiatan yang diselimuti dengan semangat dan gerakan perempuan. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Ibu. Salah satunya dengan memanjatkan doa untuk kedua orang tua, khususnya Ibu.

Dalil Berbakti kepada Ibu

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, kedudukan Ibu disebut tiga kali lebih mulia. Oleh karena itu, seorang anak diharuskan berbakti dan menghormati kedua orang tua, khususnya Ibu yang telah melahirkan dan membesarkan sang anak saat masih berada dalam perut sampai beranjak dewasa.

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata: 'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?' Beliau menjawab: 'Ibumu.' Dia bertanya lagi; 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab: 'Ibumu.' Dia bertanya lagi: 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab: 'Ibumu.' Dia bertanya lagi: 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab: 'Kemudian ayahmu.' (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian dalam Surat Al-Luqman ayat 14 disebutkan kewajiban seorang anak untuk berbakti dan taat kepada kedua orang tua. Hal ini dikarenakan ketaatan dan bakti seorang anak kepada kedua orang tua tercermin sebagai birrul walidain atau perbuatan paling mulia dalam Islam. Berikut ini bacaannya.

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Arab-Latin: Wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Doa untuk Ibu

Al-Qur'an menganjurkan untuk senantiasa menghormati dan berbakti orang tua untuk mendapatkan rahmat Allah SWT. Berikut ini doa yang dapat dipanjatkan anak untuk kedua orang tua, termasuk di Hari Ibu.

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Latin: Rabbirhamhumā kamā rabbayānī shaghīran

Artinya: Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil," (Surat Al-Isra ayat 24).

Selain itu, ada doa yang dapat dilafalkan untuk orang tua termasuk ibu. Sebagaimana Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam Kitab Ihya Ulumddin terdapat doa-doa yang berasal dari ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat RA. Berikut ini doanya.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

Latin: Rabbighfir lī wa li wālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shaghīran, waghfir lil mu'minīna wal mu'mināti, wal muslimīna wal muslimāt al-ahyā'I minhum wal amwāti.

Artinya: Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil. Ampunilah orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat. (Imam Al-Ghazali, Ihya'i Ulūmiddīn, [Kairo, Darus Syi'b: tanpa tahun], halaman 578).

Apabila seorang anak ditinggalkan ibunya meninggal dunia, berikut bacaan doa yang dapat dipanjatkan agar Allah SWT senantiasa mengampuni segala dosanya selama di dunia dan menempatkannya di surga.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها وَأَكْرِمْ نُزُلَها وَوَسِّعْ مُدْخَلَها وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
وَنَقِّها مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْها دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِها وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِها
وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِها وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ وَأَعِذْها مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Latin: Allahummaghfirlaha warhamha wa 'asfihaa wa fu'anhaa wakrim nudzulahaa wa wassi' mudholahaa wagsilhaa bilmaai watsalji wal barodi wanaqqohaa min khotooyaa kamaa naqoitats tsaubal abyado minad danasi wabdilhaa daarol khoiron min daarihaa eaahlan khoiron min ahlihaa wajaudzan khoiron nin jaudzihaa waadhilnaj jannata wa a'idzahaa min adzaabil qobrii au min adzabin naar.

Artinya: Ya Allah, ya Tuhanku ampunilah dia, dan berikanlah rahmat untuknya, selamatkanlah dirinya, maafkanlah dirinya seta tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), perluaslah kuburannya, mandikan dirinya dengan air dari salju serta dari es. Bersihkan dirinya dari seluruh kesalahan seperti Engkau membersihkan baju-baju yang putih dari kotoran, lalu berilah rumah yang jauh lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah dirinya keluarga yang lebih baik daripada yang ia miliki di dunia, pasangkanlah dia dengan yang lebih baik dariapada pasangan yang ia miliki di dunia, serta masukanlah dia ke surga dan jagalah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka.


Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)


Hide Ads