Tahukah kamu, ada beberapa tokoh berpengaruh yang lahir di Kampung Ampel, Surabaya. Kampung Ampel terletak di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Kawasan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya ketika Raja Brawijaya V memberikan sebidang tanah kepada Sunan Ampel di wilayah Ampel. Tanah tersebut sebagai imbalan karena telah membantu Kerajaan Majapahit.
Sejak saat itu, kawasan ini dijadikan pusat perkembangan ilmu agama Islam. Juga banyak para pendatang dari Arab yang berdagang di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada 1820 imigran Hadham mendatangi wilayah ini dari Hadramaut. Ia menetap di sekitar masjid dan makam Sunan Ampel. Oleh karena itu, kawasan ini banyak dihuni keturunan Arab.
Tokoh Berpengaruh yang Lahir di Kampung Ampel:
Di antara golongan masyarakat keturunan Arab-Indonesia tersebut, terdapat sejumlah tokoh yang memiliki peran serta pengaruh penting terhadap bangsa Indonesia. Berikut daftarnya.
1. AR Baswedan
Abdul Rahman Awad Baswedan atau AR Baswedan adalah seorang keturunan Arab yang lahir di Kampung Ampel pada 9 September 1908. Ia merupakan seorang jurnalis sekaligus aktivis yang seringkali menyerukan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Diketahui, ia mendirikan Partai Arab Indonesia (PAI) di Surabaya, yang mempersatukan kaum Arab, dan menyerukan membantu perjuangan bangsa Indonesia. AR Baswedan juga mengumpulkan para pemuda Arab untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab di Semarang.
Dengan begitu, mereka menyatakan komitmen sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Atas jasa-jasanya, pada 8 November 2018, Presiden Joko Widodo menganugerahi AR Baswedan gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
2. Ali Ahmad Bakatsir
Dalam jurnal Ali Ahmad Bakatsir dan Upayanya dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Karya Sastra, Muhammad Al Mubassyir & Mochammad Indra Yumanto menyebutkan, Ali Ahmad Bakatsir lahir di Kampung Ampel pada 21 Desember 1910. Ia adalah seorang penyair politik keturunan Arab-Hadramaut.
Selama 35 tahun (1934-1959) ia berpindah ke Mesir, dan banyak menciptakan karya sastra berupa drama, puisi, dan novel. Karya-karyanya tersebut banyak mengangkat kisah tentang kemerdekaan Indonesia.
Salah satu karyanya berjudul Indunisiya al-Basilah turut memberikan semangat kepada bangsa Indonesia agar tetap mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi. Dalam puisinya yang berjudul Ya Ala Surabaya, Bakatsir juga menceritakan kerinduannya terhadap tanah kelahirannya, yaitu Surabaya.
3. Syekh Albar
Syekh bin Abdullah Albar atau yang akrab disapa Syekh Albar Hadhrami Arab lahir di Kampung Ampel, Surabaya pada 1908. Ia merupakan pelopor perkembangan musik gambus di Indonesia.
Syekh Albar pernah membentuk orkestra gambus yang diberi nama Al Wathon. Grup tersebut pertama kali mengudara pada 1935 di NIROM Surabaya, perusahaan siaran milik pemerintah Hindia Belanda.
4. Salim Ali Maskati
Salim Ali Maskati dilahirkan di Kampung Ampel, Surabaya pada 1907. Ia merupakan salah satu keturunan peranakan Arab yang aktif dalam pergerakan politik bersama Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Pada 1920, ia bersama Bafagieh mendirikan majalah Zaman Baroe yang mempersatukan golongan Indonesia keturunan Arab. Bahkan, ia menjadi mentor awal AR Baswedan dalam dunia jurnalistik. Kemudian, ia tercatat sebagai anggota kepengurusan organisasi Partai Arab Indonesia (PAI) pada 1934.
Berkat perjuangannya mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan,pemerintah menganugerahinya penghargaan sebagai salah seorang Perintis Kemerdekaan pada 1981.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)