Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar aksi bela Palestina di kawasan kantor Konjen AS di Jalan Citra Raya Niaga No. 2, Surabaya. Tak hanya menyampaikan tuntutan, mahasiswa juga menggelar salat gaib dan perobekan bendera Israel.
Dari pantauan detikJatim, pukul 12.38 WIB ratusan mahasiswa Muhammadiyah melakukan long march hingga di depan kawat berduri, sehingga tak sampai di depan kantor Konjen AS. Terdapat bendera Israel yang dibeber di aspal jalan lalu diinjak dan dilewati massa aksi. Massa kemudian menyampaikan aspirasi dan tuntutan dari atas mobil komando.
Pukul 13.48 WIB, ratusan mahasiswa IMM merapatkan saf untuk melakukan salah gaib. Kapolsek Lakarsantri M Akhyar juga tampak berada di tengah-tengah barisan mahasiswa mengikuti salat gaib untuk warga Palestina yang sedang berjuang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, pukul 13.50 WIB, sebanyak 3 bendera Israel dirobek bersama-sama oleh mahasiswa. Mereka menyobek bendera Israel sambil bersorak 'free free Palestine'.
![]() |
Setelah merobek 3 bendera Israel, para mahasiswa membubarkan aksi pukul 14.00 WIB. Mereka kembali ke tempat masing-masing dikawal oleh mobil polisi.
Korlap DPD IMM Jatim Ali Mustain mengatakan salat gaib yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian umat Islam. Karena banyak korban yang berjatuhan, mulai dari anak-anak, ibu hamil, perempuan hingga lansia.
"Itu kiriman doa dan bentuk empati dan doa kita. Semoga warga Palestina yang terbunuh nantinya diberikan kerahmatan. Sedangkan perobekan bendera Israel adalah bentuk kecaman kita, tuntutan atas kezaliman warga Israel ke warga Palestina," kata Ali saat ditemui detikJatim, Selasa (7/11/2023).
![]() |
Ali menjelaskan mahasiswa yang tergabung dalam IMM di seluruh Jatim berkumpul di Surabaya menyampaikan aspirasi bela Palestina. Di mana sudah banyak korban jiwa di Palestina atas serangan yang dilakukan oleh Israel.
Pemilihan lokasi di Konjen AS Surabaya, menurut data IMM Jatim, karena Amerika telah memberikan kekuatan militer kepada Israel. Amerika juga memberikan sumbangsih berupa bantuan militer untuk melakukan penjajahan di Palestina.
"Kita mengecam keras dan mengutuk keras. Kita mengusir kedutaan besar Amerika yang ada di Indonesia," pungkasnya.
(esw/iwd)