Bukan Pengalihan Isu, Ulama di Malang Dukung Kapolri soal Sel Tidur Teroris

Bukan Pengalihan Isu, Ulama di Malang Dukung Kapolri soal Sel Tidur Teroris

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 04 Nov 2023 16:18 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang KH Misno Fahol Hija
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang KH Misno Fahol Hija (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Pernyataan politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka memicu respons sejumlah ulama dan kiai di Kabupaten Malang. Para ulama mengaku tak sependapat dengan Rieke. Mereka lantas mendukung pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit soal arahannya agar waspada terhadap sel-sel tidur teroris di tengah pecahnya perang Israel-Palestina.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang KH Misno Fahol Hija dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Kapolri Listyo Sigit. Kapolri mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap ancaman terorisme di Indonesia.

KH Misno Fahol Hija berpendapat, pandangan Rieke Diah Pitaloka perlu lebih memahami dan menghormati pernyataan Kapolri, yang telah berkomitmen untuk melindungi keamanan dan ketertiban masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus memahami bahwa ancaman terorisme adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh negara kita. Pandangan Kapolri sangat relevan dalam konteks ini," ungkap KH Misno Fahol Hija, Sabtu (4/11/2023).

Selain itu, KH Fadhol Hija juga menegaskan dukungannya terhadap kebijakan Kapolri yang mendorong masyarakat untuk selalu waspada terhadap upaya penyebaran ideologi terorisme di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, konflik Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama tujuh dekade terakhir kembali memanas, dan kekhawatiran atas potensi dampaknya terhadap keamanan Indonesia menjadi perdebatan yang hangat.

Hal ini dikhawatirkan dapat membangkitkan sel tidur terorisme untuk membuat stabilitas kemanan di Indonesia menjadi tidak kondusif.

Sikap tegas dan dukungan yang ditunjukkan oleh para ulama dan kiai di Kabupaten Malang terhadap kebijakan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, memberikan sinyal kuat bahwa upaya pencegahan terhadap ancaman terorisme merupakan prioritas bersama dalam menjaga kestabilan dan keamanan negara.

Sebelumnya, arahan Jenderal Sigit disampaikan saat acara Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) lalu. Dia menyampaikan, sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir.

Polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar. Polisi juga mewaspadai munculnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris.

"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," ujar Sigit dalam Apel itu.

Sejurus kemudian, Rieke Diah Pitaloka yang merupakan anggota DPR Fraksi PDIP mengkritik Jenderal Sigit. Dia mengatakan kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Israel. Rieke tidak sependapat bahwa tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini dianggap berpotensi membangunkan sel tidur terorisme.

"Mohon dengan segala hormat, hentikan menilai tragedi kemanusiaan Gaza berpotensi membangunkan sel terorisme," kata Rieke, dilansir Antara, Kamis (2/11).

"Sekali lagi, mohon dengan segala kerendahan hati pada siapa pun, jangan menggunakan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai pengalihan isu. Utamanya, soal polemik konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) akhir-akhir ini," katanya.




(hil/iwd)


Hide Ads