Kondisi intake (bangunan sadap) PDAM Lamongan di Bedahan, Kecamatan Babat mengalami pasang surut. Meski begitu, pasokan air bersih masih aman. Sebanyak 27 ribu pelanggan PDAM terlayani dengan lancar.
Direktur PDAM Lamongan M Ali Mahfudi menuturkan musim kemarau sangat berdampak ketersediaan air baku PDAM Lamongan di Bengawan Solo. Ali menyebut ada penurunan volume air di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
"Kami sampaikan pasokan air bersih saat kemarau ini masih aman untuk bisa digunakan masyarakat. Meski kondisi di intake PDAM di Bedahan Babat mengalami pasang surut," katanya kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air baku di Bengawan Solo, tutur Ali, cenderung terus berkurang. 2 pekan lalu ketinggian air di pusat pengambilan di Bengawan Solo mencapai 4,60 meter, setelah itu turun menjadi 4,20 meter.
Sejak 4 hari lalu, jelas Ali, ketinggian air turun lagi menjadi 4,14 meter. Pihaknya pun berupaya agar pipa bisa menjangkau titik terendah sehingga pelayanan tetap maksimal.
"Petugas teknis PDAM setiap hari memantau di pusat pipa pengambilan air baku di Babat. Jangan sampai ada pipa yang menggantung tak menyentuh air baku," ungkap Ali, Rabu (25/10/2023)
Dia menambahkan beberapa kali bongkar pasang untuk menurunkan dan menyambung pipa agar bisa menyentuh di dasar air baku.
Saat ini suplai air ke masyarakat masih normal, dan tidak diterapkan sistem bergiliran karena masih dapat ditangani. Sebanyak 27 ribu pelanggan PDAM masih bisa terlayani dengan lancar dan masih aman.
Ali menegaskan ketersediaan pasokan air perpipaan masih pada level aman. "PDAM Lamongan tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal selama musim kemarau," imbuhnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk menghemat pemakaian air PDAM dan menyediakan tempat atau tong penyimpanan air pada musim kemarau.
Ini, jelas dia, agar penyediaan tempat penampungan air dan ketersediaan air bersih bisa tercukupi untuk keperluan sehari-hari.
(irb/fat)