Kelulusan Windiyati ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan wisudawan lainnya. Karena, usia tak menghalanginya untuk terus menimba ilmu hingga mengenakan toga doktor.
Windiyati yang lulus S-3 Teknologi Pendidikan mengatakan, motivasinya terus belajar karena ingin memperdalam ilmu. Ia juga memiliki keresahan atas pendidikan yang menurutnya selama ini belum maksimal.
Sebagai pegiat pendidikan luar sekolah, perempuan kelahiran Solo ini banyak mendapatkan pengalaman pada sisi kekurangan pendidikan. Salah satunya tentang kompetensi yang belum sesuai dengan dunia usaha dan industri.
"Kompetensi seperti komunikasi, kritis, kreatif dan kolaboratif harus menjadi domain penting sekarang. Ini kesempatan yang luar biasa dari Tuhan. Tidak mudah memang, tetapi kalau kita meyakini Tuhan itu ada, semua bisa selesai. Itu jadi motivasi buat saya dan semoga ini bisa menginspirasi generasi," kata Windiyati kepada wartawan di Graha Unesa, Rabu (11/10/2023).
Perempuan kelahiran 27 Agustus 1946 ini berpesan, agar generasi muda tetap semangat belajar dan mampu menerapkan atau mempraktikkan ilmunya.
"Tentunya untuk menjawab permasalahan atau memberikan kontribusinya untuk masyarakat sekitar," pesannya.
Dengan semangat belajar dan konsistensi, pengusaha kosmetik itu berhasil menyandang gelar doktor dengan IPK 3.98. Dia menulis disertasi tentang "Pengembangan Paket Program E-Modul Penerapan Konsultasi dan Analisis Kulit Wajah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Metakognitif bagi Peserta Didik LKP BIPI".
Sementara itu, Rektor Unesa Prof Nurhasan berpesan kepada para lulusan untuk tampil percaya diri sebagai pribadi yang tangguh dan bijaksana. Ada beberapa kunci sukses menurutnya yang bisa diterapkan oleh 1.501 wisudawan.
Pertama, relasi atau jaringan. Ini penting untuk melahirkan inovasi. Kolaborasi yang produktif, lahir dari jejaring yang luas dan penuh ide-ide inovatif. Kedua, tangguh secara karakter atau kepribadian. Ketiga, gagasan atau ide kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Keempat, disiplin dan mandiri.
"Tetaplah optimis, tangguh dan adaptif, karena siapa yang mampu beradaptasi dia adalah pemenangnya, siapapun, individu, kelompok, bahkan negara," kata Nurhasan.
Dalam wisuda kali ini, Unesa memberikan penghargaan kepada 10 wisudawan terbaiknya. Mereka adalah Dewi Indah Wilujeng, IPK 3.88 dari D-4 Tata Busana, Putri Wulandari dengan IPK 3.91 dari S-1 Manajemen Pendidikan, Erika Nur Candra dengan IPK 3.96 dari S-1 Pendidikan Seni Rupa, Muhammad Taufiqurrahman, IPK 3.97 dari S-1 Pendidikan Matematika.
Selanjutnya, Alifia Widianti, IPK 3.91, dari S-1 PPKn, Simon Frans Welly S. IPK 3.87, dari S-1 Teknik Mesin. Nanda Agil Bagus Wicaksono, IPK 3.88, dari S-1 Ilmu Keolahragaan. Hervina Renovaka Pradev Devi, IPK 3.94 dari S-1 Pendidikan Ekonomi. Khoirotul Ula, IPK 3.97 dari S-2 Pendidikan Dasar. Windiyati Nugroho, IPK 3.98, dari S-3 Teknologi Pendidikan.
(hil/iwd)