Pada bulan yang disebut juga bulan Maulid Nabi ini, umat Islam bisa menjalankan sejumlah puasa sunah seperti yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW. Selain berpuasa, muslim juga dianjurkan memperbanyak amal ibadah lainnya.
Dilansir dari situs resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Umat Islam di beberapa negara, termasuk Indonesia antusias menyambut kehadirannya karena pada bulan ini Rasulullah SAW lahir.
Baca juga: 50 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 |
Hampir seluruh perhatian pada Rabiul Awal tersedot dengan peristiwa agung kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satu cara mengisi bulan Rabiul Awal adalah dengan melaksanakan puasa sunah.
Puasa sunah adalah ibadah yang dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan seperti puasa Ramadhan. Puasa sunah di bulan Rabiul Awal dianggap sebagai tanda cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Puasa Sunah di Bulan Maulid Nabi:
Puasa sunah ini menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam beribadah dan berakhlak. Terdapat tiga puasa sunah yang bisa dikerjakan di bulan Maulid Nabi.
1. Puasa Senin dan Kamis
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa pada dua hari ini, pintu-pintu surga dibuka dan seluruh dosa diampuni, kecuali dosa syirik dan dosa orang yang berselisih dengan saudaranya. Hal ini disuarakan dalam hadis HR Muslim dari Abu Hurairah:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: Pintu-pintu surga dibuka setiap Senin dan Kamis. Maka Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang tidak musyrik, kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya sesama Muslim (hingga keduanya saling memaafkan).
Tak hanya itu, dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa pada dua hari ini amalan-amalan manusia disetorkan kepada sang pencipta. Nabi Muhammad SAW bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa. (HR at-Tirmidzi dari Abu Hurairah.
Tata Cara Puasa Senin dan Kamis
- Adapun tata cara yang harus kita lakukan ketika melakukan puasa Senin dan Kamis sebagai berikut.
- Jika pada puasa wajib kita harus berniat di malam hari, pada puasa sunah lebih longgar.
- Kita tidak wajib berniat sejak malam hari, bahkan diperbolehkan baru berniat saat siang. Asalkan dari subuh hari itu belum makan dan minum sama sekali.
Niat Puasa Senin dan Kamis
Niat puasa sunah ini dibedakan menjadi dua, yaitu niat puasa Senin dan Kamis.
Lafaz Niat Puasa Senin:
وَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلِإثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ.
Latin: Nawaitu shouma ghadin yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya berniat berpuasa besok hari Senin sunah karena Allah ta'ala.
Lafaz Niat Puasa Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ
Latin: Nawaitu shouma ghadin yaumal khomisi sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat berpuasa besok hari Kamis sunah karena Allah ta'ala.
Baca juga: 12 Sholawat Doa Maulid Nabi |
2. Puasa Sunah Mutlak
Dilansir dari situs Konsultasi Syariah, puasa mutlak adalah puasa yang tidak terikat dengan sebab maupun waktu. Dalilnya:
"Dari 'Aisyah Ummul Mu'minin berkata: Suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku seraya berkata: 'Apakah kalian mempunyai sesuatu (yaitu makanan)?' Maka kami menjawab: 'Tidak, beliau berkata: 'Kalau begitu aku berpuasa'. Kemudian beliau mendatangi kami pada hari lain, maka kami berkata: 'Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah hais (nama sebuah makanan).' Beliau berkata: 'Perlihatkan kepadaku!' Sungguh aku sebenarnya pagi ini puasa. Kemudian beliau memakannya (membatalkan puasa beliau)." (HR, Muslim)
Niat Puasa Mutlak
نويت الصوم سنة لله تعالى
Latin: Nawaitu shauma sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya berniat puasa sunah karena Allah ta'ala.
3. Puasa Ayyamul Bidh
Dilansir dari situs resmi Universitas Islam An Nur Lampung, puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Puasa ini dilaksanakan tiga hari setiap bulan dalam kalender Hijriah, yaitu 13,14, dan 15.
Karena puasa ini bertepatan dengan fase bulan purnama yang terang, maka disebut puasa hari-hari putih. Melakukan puasa sunah Ayyamul Bidh memiliki banyak keuntungan.
Salah satunya, menghapus dosa dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dari sudut pandang spiritual. Puasa ini juga dapat membantu menjaga tubuh bebas dari racun, menurunkan berat badan, dan mencegah penyakit.
Baca juga: 10 Contoh Pidato Maulid Nabi 2023 |
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala"
Itulah beberapa puasa sunah yang dianjurkan dikerjakan pada bulan Rabiul Awal atau bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga artikel ini bermanfaat ya.
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)