5 Alasan Rayakan Maulid Nabi

5 Alasan Rayakan Maulid Nabi

Nadza Qur’rotun A - detikJatim
Kamis, 21 Sep 2023 12:06 WIB
Banner Maulid Nabi 2023
Banner Maulid Nabi 2023/Foto: Canva
Surabaya -

Setiap bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriah, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal.

Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad jatuh pada 28 September 2023. Kelahiran Nabi Muhammad merupakan anugerah yang Allah berikan kepada manusia untuk menyempurnakan akhlak.

Dalam memperingati Maulid Nabi 2023, umat Islam akan mengadakan banyak kegiatan atau perlombaan dengan nuansa keagamaan. Seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW paling tidak memiliki lima alasan utama. Seperti yang diterangkan Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab Syarh Maulid ad-Diba'I.

Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2023Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2023/ Foto: Dok. Detikcom

Alasan Rayakan Maulid Nabi:

1. Wujud rasa bahagia dan gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir dengan mukjizatnya yang begitu besar yaitu Al-Qur'an. Selain itu, nabi Muhammad juga membawa agama Islam dan mengajarkan kebaikan kepada umatnya untuk menyembah Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, kelahirannya menjadi manfaat di dunia dan akhirat. Sebagaimana dikisahkan, paman Nabi Muhammad, Abu Lahab yang membenci karena nabi membawa agama Islam, dipastikan oleh Allah SWT akan masuk neraka dan mendapat siksaan.

Namun ia mendapat keringanan dari Allah SWT setiap hari Senin, karena dahulu pernah bergembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad. Bahkan saking bahagianya, Abu Lahab sampai memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah.

2. Ungkapan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berpuasa

Hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 370 Masehi merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur atas kelahirannya, maka alangkah baiknya umat Islam berpuasa. Berpuasa juga dapat menambah rasa cinta umat Islam kepada nabi.

3. Allah SWT memerintahkan untuk berbahagia atas rahmat dan pertolongan yang diberikan

Perintah untuk berbahagia tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Yunus ayat 58, yaitu:

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), 'Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.

Selain itu, Allah juga menjelaskan dalam Al-Qur'an mengenai rahmat terbesar yang telah diberikan kepada umat Islam. Yaitu dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan Surat Al Anbiya ayat 107, yaitu:

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam semesta.

4. Maulid Nabi diisi pemaparan sejarah Nabi Muhammad SAW

Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, umat Islam mengisinya dengan pendidikan agama Islam. Seperti mengajarkan pendidikan budi pekerti, memberikan pengetahuan tentang sejarah kelahiran nabi, mukjizat, cara perjuangan nabi dalam menyebarkan agama Islam, dan lain sebagainya.

Hal tersebut diharapkan dapat menambah rasa kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.

Perayaan Maulid Nabi juga dapat di isi dengan membaca sholawat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al Ahzab ayat 56, yaitu:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

5. Maulid Nabi adalah bid'ah hasanah (baik)

Perayaan Maulid Nabi dapat diisi dengan kegiatan yang bermanfaat untuk seluruh umat Islam. Contohnya adalah dengan memberikan ceramah dan nasihat yang baik. Kemudian acara tersebut ditutup dengan memberikan suguhan makanan yang diberikan kepada para hadirin.

Menurut pandangan dari sahabat nabi, yaitu Abdullah bin Mas'ud: "Perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang baik maka perkara tersebut baik di sisi Allah, dan perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang buruk maka perkara tersebut buruk di sisi Allah". (HR Ahmad).

Selain itu, para ulama fiqh bersepakat mengenai kaidah, bahwa setiap wasilah perbuatan dihukumi sesuai dengan tujuannya. Hukum merayakan Maulid Nabi dianggap sunah karena kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.

Demikian ulasan mengenai alasan merayakan Maulid Nabi Muhammad. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadikan umat Islam semakin cinta dengan Nabi Muhammad SAW.

Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads