10 Mitos dan Fakta Menstruasi, Perempuan Wajib Tahu!

10 Mitos dan Fakta Menstruasi, Perempuan Wajib Tahu!

Savira Oktavia - detikJatim
Minggu, 24 Sep 2023 11:45 WIB
Women using it during menstruation to avoid damage to clothing.
Ilustrasi menstruasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Boyloso
Surabaya - Menstruasi merupakan proses biologis yang dialami perempuan karena peluruhan dinding rahim secara periodik. Siklusnya biasa terjadi selama kurang dari 21 hari sampai dengan 35 hari.

Mengutip situs resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, menstruasi normal terjadi pada wanita. Sebab, organ reproduksi wanita akan mempersiapkan kehamilan setiap bulannya.

Sehingga terjadi penebalan dinding rahim (endometrium) yang mana di dalamnya terdapat pembuluh darah. Di mana endometrium itu akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina ketika tidak terjadi kehamilan.

Saat memasuki fase pramenstruasi, seorang wanita seringkali mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri di sekitar payudara, munculnya jerawat, perut kembung, hingga suasana hati yang mudah berubah-ubah (mood swing) yang mendorong mereka menjadi lebih emosional. Gejala ini dapat terjadi 6-7 hari.

Adapun gejala yang mereka alami pada saat berlangsungnya menstruasi selama 1-3 hari seperti sakit perut, sakit pinggul, punggung bagian bawah, dan paha bagian dalam, sakit kepala, mual, bahkan diare.

Meskipun gejala tersebut akan terasa berkurang seiring bertambahnya usia, akan tetapi sebagian besar wanita tetap berhati-hati dalam melakukan sesuatu yang dianggap membawa dampak bagi kesehatan terutama kesehatan reproduksi.

Ilustrasi menstruasiIlustrasi menstruasi Foto: Getty Images/iStockphoto/Ekaterina79

Mitos dan Fakta Seputar Menstruasi:

Berikut deretan mitos seputar menstruasi dan fakta di baliknya. Jangan sampai keliru dan justru merugikan diri sendiri ya, ladies!

1. Larangan Mencuci Rambut

Mitos ini melarang wanita mencuci rambut saat menstruasi karena aktivitas ini dianggap dapat menyumbat pembuluh darah ke otak sehingga menyebabkan sakit kepala.

Faktanya, mencuci rambut menggunakan air hangat justru membantu merileksasi otot-otot tubuh dan meringankan gejala sakit kepala yang sering dirasakan sebagian wanita ketika menstruasi. Sakit kepala ini disebabkan menurunnya hormon estrogen atau pelepasan hormon prostaglandin.

2. Larangan Berenang

Kamu pasti sering mendengar mitos yang satu ini. Larangan berenang dipercaya dapat menghentikan siklus menstruasi, dan memunculkan kekhawatiran darah yang keluar dapat mencemari air kolam.

Faktanya, tekanan air di dalam kolam renang akan menghambat aliran darah yang keluar selama kamu berada di dalam air. Sehingga kamu dapat berenang tanpa perlu mencemaskan darah mengalir keluar dapat mencemari air kolam. Namun, ini tidak berarti siklus menstruasi terhenti.

Bahkan, kamu tidak dianjurkan menggunakan pembalut saat berenang karena benda ini tidak mampu menyerap darah dari vagina akibat terkena air. Kamu dapat menggantinya dengan tampon dan menstrual cup ketika akan berenang.

3. Larangan Berolahraga

Larangan berolahraga ketika menstruasi hanya sekadar mitos. Faktanya, olahraga dapat membantu meringankan rasa nyeri atau kram pada perut. Meski tidak semua jenis olahraga diperbolehkan saat menstruasi.

Kamu dapat menghindari jenis olahraga dan aktivitas berat yang membutuhkan tekanan serta kerja otot terlalu berat. Pasalnya, pelepasan hormon yang terjadi selama menstruasi menyebabkan ligamen otot dan persendian menjadi lebih kendur dan melunak.

Hal ini membuat kamu rentan mengalami cedera. Beberapa olahraga ringan yang dianjurkan saat menstruasi seperti yoga, pilates, dan jalan santai di rumah.

4. Larangan Mengonsumsi Air Dingin

Sebagian besar wanita menghindari konsumsi minuman dingin saat menstruasi. Alasannya dapat membuat darah menstruasi terganggu, sehingga mengganggu siklus menstruasi.

Faktanya, mengonsumsi minuman dingin tidak berdampak pada siklus menstruasi. Pada dasarnya siklus ini berkaitan dengan sistem reproduksi wanita, sedangkan minuman berkaitan dengan sistem pencernaan.

Ketidakteraturan siklus menstruasi yang dialami seseorang disebabkan berbagai faktor. Seperti masalah dinding rahim, masalah hormonal, dan masalah psikologis.

5. Mengonsumsi Minuman Bersoda Melancarkan Menstruasi

Mitos lainnya yang kerap didengar, yakni mengonsumsi minuman bersoda dapat melancarkan menstruasi. Faktanya, penelitian membuktikan tidak ada hubungan antara minuman bersoda dengan kelancaran menstruasi.

Siklus menstruasi yang tidak lancar dapat terjadi karena faktor hormon yang tidak seimbang, perubahan berat badan, atau masalah psikologis. Minuman bersoda justru bisa menyebabkan suasana hati buruk saat menstruasi karena kandungan gula dan kafein yang cukup tinggi.

Selain itu, mengonsumsi minuman bersoda dalam jumlah berlebih menimbulkan masalah kesehatan seperti diare dan perut kembung. Jadi, hindari makanan cepat saji dan minuman bersoda saat menstruasi. Gantinya perbanyak berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi dan memperbanyak minum air putih.

Teenage girl with heat pad on stomachilustrasi menstruasi Foto: Thinkstock

6. Mentimun Menyebabkan Siklus Menstruasi Menjadi Lebih Lama

Mentimun dipercaya sebagai salah satu jenis makanan yang dapat menghambat aliran darah keluar saat menstruasi. Tentunya, hal ini tidak terbukti kebenarannya.

Faktanya, siklus menstruasi terjadi akibat perubahan kadar hormon esterogen dan progesteron, bukan karena pengaruh makanan. Mentimun memiliki kandungan air yang justru dibutuhkan tubuh agar terhindar dari dehidrasi saat menstruasi.

7. Ketidakteraturan Menstruasi Penyebab Sulit Hamil

Ketidakteraturan siklus menstruasi sering dirasakan sebagian besar perempuan. Hal ini disebabkan banyak faktor mulai dari usia, ketidakseimbangan hormonal, berat badan, konsumsi obat-obatan tertentu, dan masalah psikis.

Kondisi ini tidak berujung pada infertilitas secara langsung. Pasalnya, infertilitas disebabkan kondisi yang jauh lebih serius seperti PCOS, berat badan berlebih, gaya hidup tidak sehat, infeksi reproduksi, tuba falopi tersumbat, hingga usia lebih dari 35 tahun. Baik perempuan maupun laki-laki dapat mengalami infertilitas.

8. Larangan Makan Daging

Mengonsumsi daging dipercaya dapat menyebabkan darah yang keluar ketika menstruasi berbau amis atau tidak sedap. Tentunya, anggapan itu hanya mitos belaka.

Faktanya, mengonsumsi daging justru dibutuhkan karena kandungannya yang kaya zat besi dapat mencegah anemia. Sehingga justru membawa dampak baik pada siklus menstruasi seorang wanita.

9. Larangan Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri

Terdapat mitos yang mengatakan mengonsumsi obat pereda nyeri dapat menyebabkan terjadinya infertilitas. Sebagian besar wanita pasti mengalami gejala pramenstruasi seperti yang disebutkan sebelumnya.

Rasa nyeri yang tak kunjung mereda selama fase menstruasi menghambat aktivitas sehari-hari. Obat pereda nyeri yang tersedia di apotek menjadi salah satu solusi, apalagi obat pereda nyeri tidak menyebabkan masalah kesehatan produksi. Konsumsi sesuai anjuran saja.

10. Darah Menstruasi = Darah Kotor

Mitos lainnya mengatakan darah menstruasi merupakan darah kotor yang mengandung racun, sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat setelahnya. Darah kotor dalam istilah medis diartikan sebagai darah yang mengandung sisa metabolisme yang berbahaya bagi tubuh.

Faktanya, darah menstruasi mengandung darah, jaringan rahim, lendir vagina, dan bakteri. Jadi, tidak menjamin darah yang keluar saat menstruasi akan membuat tubuh menjadi sehat.

Itulah deretan mitos tentang menstruasi dan fakta di baliknya. Seorang wanita dianjurkan memelihara pola hidup yang sehat agar tidak mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(irb/sun)


Hide Ads