Kisah Perempuan di Pacitan Melahirkan Tanpa Hamil

Jatim Flashback

Kisah Perempuan di Pacitan Melahirkan Tanpa Hamil

Suki Nurhalim - detikJatim
Sabtu, 29 Jul 2023 14:42 WIB
Ilustrasi badan bayi biru
Ilustrasi bayi baru lahir/Foto: iStockphoto
Pacitan - Kamis, 5 Mei 2011, ada seorang perempuan di Pacitan yang melahirkan tanpa merasa hamil terlebih dahulu. Ia mengaku menstruasi setiap bulan.

Kisah aneh tapi nyata itu dialami Setyowati. Waktu itu ia berusia 24 tahun.

Setyowati merupakan warga Dusun Tanjung, Desa Gasang, Kecamatan Tulakan, Pacitan. Sebelum melahirkan anak keduanya itu, Setyowati tidak merasakan tanda-tanda layaknya orang hamil.

"Perut saya tetap kecil dan selama ini menstruasi juga lancar. Tiap tanggal 28 pasti dapat (menstruasi)," tutur Setyowati kepada wartawan di rumahnya, Kamis (5/5/2011).

Setyowati kemudian menceritakan kronologi bagaimana ia melahirkan. Awalnya, saat tengah malam itu, dirinya merasa gelisah.

Tak berselang lama, rasa gelisah itu ditambah rasa sakit dan pusing. Lantaran tak kuasa menahannya, Setyowati pun pingsan.

Saat siuman, lanjut Setyowati, dirinya merasakan rasa sakit kian hebat. Bersamaan dengan itu, perutnya kian membesar.

"Lalu rasanya seperti mau melahirkan," imbuhnya.

Ternyata benar, bersamaan rasa sakit yang kian memuncak, terdengar tangisan orok di pangkuannya. Sesosok bayi perempuan telah lahir ke dunia.

Proses persalinan Setyowati tergolong cepat dengan dibantu sang suami, Eko Budianto. Waktu itu Eko berusia 30 tahun.

Dengan bantuan bidan desa, bayi seberat 1,2 kilogram itu dirujuk ke rumah sakit daerah setempat. Meski anak keduanya lahir dengan cara yang aneh, Eko mengaku bersyukur atas anugerah yang diterimanya.

Waktu itu ia berjanji akan merawat si bayi dengan baik dan penuh kasih. Ia juga berharap kehadiran si bayi mendatangkan keberkahan.

"Saya sendiri sangat kaget karena semua itu di luar rencana. Yang jelas, dengan setulus hati saya mengucap Alhamdulillah. Allah telah memberikan karunianya kepada saya," kata Eko dengan mata berkaca-kaca saat ditemui detikJatim di rumahnya.

Eko juga mengakui ada orang yang hendak mengadopsi bayi perempuan tersebut. Terlebih waktu itu, bayi yang lahir dengan cara khusus diyakini mempunyai kelebihan dalam banyak hal.

Terkait kelahiran bayi perempuan itu, ada kisah di baliknya. Di mana sebelum mendadak hamil, ibu si bayi mengaku bermimpi dititipi orok oleh sepasang suami istri.

Namun waktu itu Eko menegaskan dirinya tidak akan menyerahkan pengasuhan si bayi kepada siapa pun. Bagi Eko, bayi itu amanah atau kepercayaan yang diberikan Tuhan pada keluarganya.

"Namanya anak itu amanah Allah. Kenapa harus diberikan ke orang lain? Soal kelebihan dan lain sebagainya, hanya Allah yang tahu," imbuhnya.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.


(sun/iwd)


Hide Ads