10 Keutamaan Bulan Syaban, Muslim Wajib Tahu!

10 Keutamaan Bulan Syaban, Muslim Wajib Tahu!

St. Fatimah - detikSulsel
Kamis, 30 Jan 2025 21:15 WIB
Ilustrasi bulan Syaban
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Makassar -

Berdasarkan konversi kalender Hijriah ke Masehi yang disusun oleh Kementerian Agama RI, tanggal 31 Januari 2025 bertepatan dengan 1 Syaban 1446 H. Memasuki bulan kedelapan Hijriah ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan saleh untuk memperoleh keutamaannya.

Lantas, apa saja keutamaan bulan Syaban?

Salah satu keutamaan bulan Syaban yang banyak diketahui adalah keistimewaan malam pertengahan bulan atau Nisfu Syaban. Selain itu, terdapat keutamaan lainnya yang sebaiknya umat Islam mengetahuinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah bagi detikers yang ingin mengetahui apa saja keutamaan bulan Syaban tersebut, yuk simak ulasannya di bawah ini!

Keutamaan Bulan Syaban

Berikut ini sejumlah keutamaan bulan Syaban yang dilansir dari berbagai sumber:

ADVERTISEMENT

1. Bulan Diangkatnya Amal-amal Manusia

Salah satu keutamaan bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah SWT. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyebutkan bahwa beliau ingin amal-amalnya diangkat dalam keadaan berpuasa.

Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Imam Abu Dawud dan Imam Nasa'i dan Imam Ibnu Khuzaimah dan beliau katakan hadits ini adalah shahih

عَنْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ, قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Dari Usamah bin Zaid berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah SAW, aku tidak melihatmu berpuasa seperti engkau berpuasa di bulan Syaban (karena seringnya), beliau menjawab: "Bulan itu adalah bulan yang dilalaikan oleh banyak orang, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu diangkat amal-amal kepada Allah Tuhan semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa."[1]

2. Bulan Kegemaran Rasulullah SAW Berpuasa

Rasulullah SAW banyak mengerjakan puasa sunnah di bulan Syaban dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Ini menunjukkan bahwa Syaban adalah bulan yang istimewa untuk memperbanyak ibadah puasa.

Hal itu sebagaimana yang sampaikan oleh Aisyah RA. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ حَتَّى تَقُولَ لا يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: "Rasulullah SAW biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah SAW berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa (di bulan Syaban." (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)[1]

3. Malam Nisfu Syaban

Keutamaan bulan Syaban juga terletak pada pertengahan bulannya atau yang disebut sebagai Malam Nisfu Syaban. Pada malam itu, Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya dengan pengampunan yang sangat banyak.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban, beliau berkata:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ

Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: "Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi' Al-Gharqad" maka beliau bersabda "Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia nyiakanmu?" Kemudian aku berkata: "Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu". Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di Malam Nishfu Syaban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak)." (HR. Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih).[1]

4. Bulan Rasulullah SAW

Bulan Syaban memang memiliki keistimewaan tersendiri, bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutnya sebagai "bulanku". Hadits tersebut berbunyi:

رَجَبٌ شَهْرُ اللَّهِ وَ شَعْبَانُ شَهْرِي وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي

Artinya: "Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."[2]

5. Bulan Penentuan Ajal Manusia

Pada bulan Syaban, malaikat maut akan mencatat siapa saja yang akan mendatangi ajalnya hingga bulan Syaban berikutnya. Pada saat yang sama, seorang dinilai kedekatan dan kejauhannya dengan Allah SWT.

Lebih spesifik, hal tersebut akan terjadi pada malam Nisfu Syaban. Dalam kitab "Tuhfah Al-Ikhwan" disebutkan: Diriwayatkan dari Atha' bin Yasar, ia berkata,

"Jika datang malam Nisfu Syaban Malaikat Maut mencatat siapa yang akan mendatangi ajalnya dari bulan Syaban itu hingga Syaban yang akan datang. Mungkin seorang laki-laki telah berbuat aniaya, berbuat maksiat, menikahi beberapa wanita, menanam pepohonan, sedang dia tidak tahu bahwa namanya telah tertulis di daftar orang-orang yang mati. Tiada satu malam pun setelah malam Lailatul Qadar lebih utama daripada malam Nisfu Syaban."[2]

6. Bulan Bersholawat

Keutamaan lain bulan Syaban ialah turunnya ayat untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sangat dianjurkan di bulan ini untuk memperbanyak shalawat atas beliau.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab Ayat 56)[3]

7. Bulan Para Pembaca Al-Quran

Bulan Syaban juga disebut sebagai Syahrul Qurra', yaitu bulan bagi para pembaca Al-Qur'an. Seperti yang dilakukan oleh Amr bin Qais ketika memasuki bulan Syaban dia tutup tokonya dan mengosongkan waktunya khusus untuk membaca Al-Quran.

Dalam buku Lathaiful Ma'arif karya Ibnu Rajab Al Hambali, Hasan bin Sahl berkata: "Wahai Tuhanku, Engkau menjadikanku di antara dua bulan yang agung, maka apa bagian untukku," kata Bulan Sya'ban. Allah menjawab: "Kujadikan untukmu (bulan) Qiraatul Qur'an (membaca Al Qur'an)."[3]

8. Bulan Penuh Pengampuan

Di bulan Syaban, tepatnya di Malam Nisfu Syaban, disebutkan bahwa Allah SWT akan memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya, kecuali orang kafir. Hal ini diterangkan dalam hadits riwayat al-Baihaqi dari Abu I Tsalabah al-Khusyani.

صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 2 / ص (273)

773 - إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ الله إلى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَيُقْلِي لِلْكَافِرِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يَدَعُوهُ . تخريج السيوطي ( هب ) عن أبي ثعلبة الخشني . تحقيق الألباني ( حسن ) انظر حديث رقم : 771 في صحيح الجامع .

"(Hadis) Jika ada malam pertengahan dari bulan Syaban, maka Allah memperhatikan makhluk-Nya dengan penuh rahmat. Allah akan mengampuni orang yang beriman, menangguhkan orang kafir dan meninggalkan orang yang iri dengan sifat iri hatinya hingga mereka meninggalkannya". [4]

9. Pendahulu Bulan Ramadhan

Syaban adalah bulan yang menjadi persiapan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Salah satu cara untuk mempersiapkan diri adalah dengan memperbanyak ibadah, seperti puasa dan membaca Al-Quran.

Dengan membiasakan diri dengan amalan tersebut, seseorang akan lebih mudah menghadapi Ramadhan, sehingga tidak merasakan berat lagi. Sebagaimana dijelaskan oleh Abu Bakr al-Balkhi Rahimahullah berikut:

قال أبو بكر البَلْخِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ: «شهر رَجَبشهر الزرع، وشهر شعبان شهر سقي الزرع، وشهر رمضان شهر حصاد الزرع»

Artinya: "Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam. Bulan Syaban adalah bulan untuk mengairi tanaman. Sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan untuk menuai hasil panen."[5]

10. Bulan untuk Memperbanyak Sedekah

Syaban menjadi waktu yang sangat baik untuk memperbanyak sedekah. Seseorang yang bersedekah pada bulan ini, Allah SWT akan menjaga sedekah tersebut, dan di hari kiamat, pahalanya akan diterima dalam bentuk yang sangat besar.

Sebagaimana sebuah riwayat dari Imam Shadiq:

Imam Shadiq berkata, "Mengapa kalian lupa dengan puasa di bulan Syaban?" Seseorang bertanya, "Apakah pahala orang yang berpuasa satu hari di bulan Syaban?" "Demi Allah, surga adalah pahalanya," tegas Imam Shadiq. "Apakah amalan terbaik di bulan ini?" "Bershadaqah dan membaca istighfar. Barang siapa bershadaqah di bulan Syaban, maka Allah SWT akan memelihara shadaqah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya, sehingga pada hari kiamat, shadaqah tersebut sampai di tangan pemiliknya sebesar Gunung Uhud."[6]

Nah itulah sejumlah keutamaan bulan Syaban yang perlu diketahui oleh umat muslim. Semoga bermanfaat!

Referensi:

[1] Buku Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Syaban yang disusun oleh Pustaka Al-Bahjah
[2] Buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah oleh Siti Zumratus Sa'adah
[3] Laman Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Peristiwa Penting di Bulan Syaban
[4] Buku Mana Dalil Malam Nisfu Syaban?" yang ditulis oleh Ustaz Ma'ruf Khozin
[5] Buku 32 Faidah Seputar Bulan Syaban oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
[6] Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads