Belasan Tahun Kesulitan Air Bersih, Korban Lapindo Bersuka Cita Dapat Bantuan

Belasan Tahun Kesulitan Air Bersih, Korban Lapindo Bersuka Cita Dapat Bantuan

Suparno - detikJatim
Kamis, 21 Sep 2023 11:03 WIB
Brimob Polda Jatim Batalion A Pelopor Kompi 3 Porong menyalurkan air bersih menggunakan armored water cannon (AWC) ke Desa Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, Kamis (21/9/2023).
Brimob Polda Jatim Batalion A Pelopor Kompi 3 Porong menyalurkan air bersih menggunakan armored water cannon (AWC) ke Desa Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, Kamis (21/9/2023). Foto: Suparno/detikJatim
Sidoarjo -

Belasan tahun kesulitan air bersih, ratusan warga terdampak lumpur Lapindo di Sidoarjo senang mendapatkan bantuan air bersih. Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jatim Batalion A Pelopor Kompi 3 Porong menyalurkan air bersih menggunakan armored water cannon (AWC) pada Kamis (21/9/2023).

Warga terdampak lumpur Lapindo mulai dari RT 11 hingga RT 16, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Mereka kesulitan air bersih sejak munculnya semburan lumpur Lapindo.

"Alhamdulillah dengan senang hati, hari ini mendapat bantuan air bersih. Semenjak adanya semburan lumpur dan dibangun tanggul penahanan lumpur, air sumur warga tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Anita (37), warga Desa Gempolsari RT 11/RW 3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat muncul semburan, sumur warga tercemar dan tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga selama ini mereka harus membeli air bersih di pengecer untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

"Air sumur warga berwarna kuning, rasanya sangat asin, dan berbau tidak sedap. Setiap hari warga di sekitar tanggul penahan lumpur harus mengeluarkan uang untuk kebutuhan air bersih sebesar Rp 30 ribu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kades Gempolsari Abdul Haris membenarkan tanggul penahan dibangun di sekitar rumah warga untuk menahan semburan lumpur. Sejak itulah air sumur warga sudah tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Air sumur warga ini sudah belasan tahun tidak layak untuk kebutuhan sehari-hari. Di sekitar rumah warga terdampak lumpur ini sudah disediakan tandon air. Namun, tandon air tersebut sering kosong," ungkap Haris.

Haris menambahkan dari enam RT tersebut terdapat ratusan warga yang setiap hari sangat membutuhkan air bersih. Selama ini air sumur warga berwarna kuning, rasanya asin, dan tercium bau tidak sedap.

"Kalau dipakai mandi terasa gatal-gatal, alhamdulillah dari Brimob Porong telah memberikan bantuan air bersih," jelas Haris.

Sementara itu, Wadanki Kompi 3 Batalyon A Pelopor Porong, Iptu Dirsam mengatakan langkah ini sebagai implementasi program bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan. Kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang air sumurnya terdampak semburan lumpur.

"Bantuan air kepada warga Desa Gempolsari sebanyak 8.000 liter. Bantuan akan terus dilakukan di tempat lain yang terdampak kekeringan. Semoga bantuan air bersih bermanfaat bagi warga yang menerima," tandas Dirsam.




(irb/fat)


Hide Ads