Kebakaran di kawasan Gunung Arjuno akhirnya padam. Namun, munculnya api susulan dari bara sisa kebakaran tetap diantisipasi. Untuk itu, petugas gabungan terus melakukan pembasahan.
Pembasahan dilakukan dengan dua cara. Pertama, lewat udara dengan helikopter yang akan melakukan water bombing. Lalu, penyisiran dari jalur darat juga tetap dilakukan untuk memastikan kondisi lahan.
"Cuaca panas dan angin kencang menjadi perhatian khusus, meski sudah aman dari api, faktor cuaca ini rawan munculnya api," kata Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Heru Wibowo, Rabu (13/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembasahan lewat udara akan menggunakan helikopter PK-DAP series A/AS350 7B3e dengan kapasitas angkut air 1.000 liter yang telah beroperasi sejak awal.
"Kita maksimalkan satu heli untuk pembasahan karena yang Super Puma kita fokuskan di Bromo," lanjut Heru.
Sementara itu, penyisiran jalur darat masih dilakukan hingga hari ini melalui jalur Pacet, Mojokerto.
Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno-Welirang telah melalap 4.796 hektare.
Luas lahan yang terbakar di wilayah Kabupaten Pasuruan mencapai 2.724 hektare. Disusul Kota Batu 909,93 hektare, Kabupaten Malang 807,35 hektare, dan Kabupaten Mojokerto sekitar 330,86 hektare.
(hil/fat)